Senin, 09 September 2013

Pencegahan dan Pengobatan Penyakit pada Itik

Ada kata-kata bijak "lebih baik mencegah dari pada mengobati", pernah denger kan sobat? Kata-kata tersebut ternyata juga berlaku untuk pemeliharaan hewan loh khususnya untuk jenis unggas. Namun yang Pak HaBe bahas kali ini tidak hanya pencegahan saja namun keduanya yaitu Pencegahan dan Pengobatan Penyakit pada Itik. Itik dikenal sebagai ternak yang lebih tahan penyakit dibanding ayam, sehingga pengelolaan kesehatan itik lebih mudah. Namun demikian itik mempunyai suatu kelemahan, yaitu tidak tahan terhadap racun jamur yaitu aflatoksin seperti yang sudah disinggung dalam pembicaraan pakan itik kemarin. Racun aflatoksin dapat menyebabkan kematian mendadak pada itik. Berdasarkan hal ini, maka langkah yang perlu dilaksanakan oleh peternak adalah memilih pakan atau bahan pakan yang tidak berjamur. Disamping itu, diusahakan tidak membiarkan pakan yang diberikan tersisa dalam kurun waktu yang lama, yang akhirnya akan memberi kesempatan tumbuhnya jamur.

Pencegahan dan Pengobatan Penyakit pada Itik


Langkah untuk mencegah jamur tumbuh, adalah menjaga agar suasana kandang kering dan tidak lembab. Kondisi kandang yang kering menjadi salah satu kunci keberhasilan peternakan itik, yaitu selain dapat merangsang produksi telur yang tinggi juga mencegah timbulnya jamur yang dapat mengganggu. Usaha yang dapat dilakukan untuk menjaga kekeringan kandang sudah dibahas pada bagian di depan.
Penyakit yang sering menyerang itik, selain keracunan ada beberapa macam. Secara umum penyakit dibedakan berdasar penyebabnya, yaitu penyakit yang berasal dari parasit (binatang kecil), bakteri, dan virus.

A. Penyakit Protozoa
Penyakit ini disebabkan oleh protozoa, yaitu hewan yang sangat kecil, yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan, bahkan kematian. Contoh penyakit ini adalah koksidiosis atau berak darah. Pada penyakit ini, protozoa menyerang saluran pencernaan sehingga terjadi pendarahan dan menyebabkan gangguan proses pencernaan. Pengobatan penyakit protozoa umumnya menggunakan obat dengan bahan dasar sulfa.

B. Penyakit Viral
Penyakit viral adalah penyakit yang disebabkan oleh virus, yang umumnya berbahaya untuk unggas. Namun demikian, itik mempunyai ketahanan yang lebih baik terhadap penyakit viral ini. Dibanding dengan penyakit bakterial, penyakit viral menimbulkan dampak yang lebih cepat, serta kematian yang lebih tinggi. Penyakit viral pada itik di antaranya adalah penyakit New Castle Desease (ND) yang sering menyerang ayam dan yang cukup populer adalah Avian Influenza. Itik sebenarnya relatif lebih tahan terhadap penyakit ND dibanding ayam. Namun demikian, apabila ternak itik yang dipelihara cukup banyak, maka usaha pencegahan penyakit ND perlu dilakukan yaitu dengan program vaksinasi. Saat ini yang perlu lebih diwaspadai adalah penyakit Avian Influenza. Virus Avian Influenza adalah virus yang dapat menyebabkan sakit ringan sampai dapat bersifat fatal tidak hanya pada unggas tetapi juga pada manusia. Hal ini terbukti telah menyebabkan kematian yang sangat besar mencapai ratusan juta unggas, sehingga dapat mempengaruhi perekonomian suatu negara, karena dapat mengakibatkan dampak yang multilateral. Diketahui bahwa virus Al tidak stabil, yaitu mudah berubah atau bermutasi. Walaupun termasuk berbahaya, sobat tidak perlu terlalu ketakutan, tapi harus waspada saja. Virus Al relatif mudah dimatikan, yaitu dengan desinfektan atau detergent, atau dengan pemanasan di atas 70°C

C. Penyakit Parasit
Penyakit parasit adalah penyakit yang disebabkan oleh hewan lain yang tumbuh dalam badan itik. Penyakit ini biasanya tidak menyebabkan risiko yang fatal, tetapi dapat menurunkan produksi. Parasit pada umumnya menggunakan gizi yang semestinya untuk itik, sehingga itik menjadi kekurangan gizi walaupun sudah makan dalam jumlah yang cukup. Salah satu contoh penyakit parasit adalah cacing. Berdasar hasil penelitian yang dilakukan di Brebes, penyakit parasit yang terdapat pada itik yaitu cacing terdapat 7 spesies. Ketujuh jenis cacing tersebut hidup di saluran pencernaan, hati, dan paru-paru. Parasit cacing pada itik tidak menyebabkan risiko kematian, tetapi mengurangi efisiensi pakan. Cacing yang ada dalam tubuh itik akan memanfaatkan zat gizi yang dikonsumsi itik, sehingga zat gizi yang semestinya untuk keperluan produksi menjadi berkurang. Oleh karena itu, untuk meningkatkan efisiensi pakan perlu dilaksanakan program pengobatan cacing, baik secara tradisional maupun dengan obat modern yang dapat dibeli di toko-toko peternakan.

D. Penyakit Bakterial
Penyakit bakterial, adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Serangan penyakit bakterial ini secara fisik dapat dilihat perubahannya, yaitu dari itik yang sehat menjadi itik yang sakit. Perkembangan penyakit biasanya agak lambat, yaitu dimulai dengan berkurangnya nafsu makan, kemudian timbulnya gejala-gejala penyakit yang lain seperti kondisi yang lemah, kepala bengkak dan sebagainya. Contoh penyakit bakterial adalah New Duck Desease dan Coryza. Jenis bakteri yang banyak menyerang itik adalah Pasteurella anatipestifer. Bakteri tersebut menyebabkan penyakit New Duck Desease atau Duck Septicaemia dan biasanya menyerang terhadap itik kecil umur 1 - 8 minggu. Penyakit tersebut dapat menyebabkan kematian tinggi pada anak itik, diare dengan kotoran berwarna hijau, penurunan berat badan dan penurunan produksi telur secara drastis pada itik betina dewasa. Penyakit ini bisa diobati dengan antibiotika.
Penyakit Coryza menunjukkan gejala muka mengalami pembengkakan dan lendir keluar dari saluran pernapasan. Itik mengalami penurunan nafsu makan, yang akan diikuti dengan penurunan produksi telur.

Penyebab penyakit coryza atau pilek, adalah bakteri Haemophilus gallinarum yang menyerang saluran pernapasan. Penyakit ini secara umum tidak menyebabkan kematian dalam jumlah yang tinggi. Obat yang dapat digunakan adalah dari jenis antibiotika misalnya streptomisin, tetrasiklin dan sejenisnya. Namun demikian, yang perlu diperhatikan adalah secepatnya memisahkan itik yang terserang penyakit ke kandang karantina agar tidak menulari itik yang masih sehat. Itik yang sudah terserang penyakit sebaiknya segera dikeluarkan, karena pengobatan belum tentu efektif, dan itik yang pernah sakit bila sembuh produktivitasnya kemungkinan tidak bisa kembali seperti semula.


Itulah sobat sedikit gambaran tentang Pencegahan dan Pengobatan Penyakit pada Itik yang perlu sobat ketahui sebelum memulai bisnis usaha budidaya atau ternak ini. Pengetahuan yang banyak ditambah pengalaman dalam hidup adalah faktor keberhasilan usaha sobat, so ayo perbanyak informasi, tentunya dengan sering-sering berkunjung ke tutorialbudidaya.blogspot.com untuk memperoleh info terbaru. Loh, loh, kok jadi promosi gini, haha.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Hosting