Senin, 09 September 2013

Jenis dan Bahan Pakan Itik

Pakan adalah faktor produksi utama yang paling besar biayanya dalam bidang usaha peternakan itik. Biaya pakan biasanya berkisar antara 70-85 % dari keseluruhan biaya produksi. Oleh karena itu, di dalam penyediaan dan penyusunan pakan nantinya, harus memperhitungkan dan mempertimbangkan dengan cermat. Kalau sekarang Pak HaBe tanya, apakah di daerah tempat usaha peternakan sobat sudah ada cukup tersedia bahan pakan itik atau tidak? Kalau tersedia, bagaimana dengan kontinyuitas dan harganya?. Semua hal itu harus dipikirkan sobat, akan lebih baik jika di suatu daerah tersedia bahan pakan yang melimpah dan harganya murah.

Pakan Itik

Pakan yang digunakan untuk itik ada berbagai macam. Di tiap-tiap daerah, terdapat berbagai variasi jenis pakan maupun bahan pakan yang diberikan. Bahkan di satu wilayah yang sama, antara peternak satu dengan yang lainnya bisa berbeda-beda. Pakan dibedakan menjadi beberapa bagian, yaitu:
  1. Bahan pakan
  2. Konsentrat pakan
  3. Pakan jadi 
  4. Suplemen pakan

 
1. Bahan Pakan
Bahan pakan itik cukup banyak, dan di setiap daerah bervariasi. Pemilihan bahan pakan harus disesuaikan dengan kebutuhan gizi itik, terutama apabila itik dipelihara secara intensif. Bahan pakan itik di antaranya seperti :
Limbah RotiKeong mas segar
Tepung keong masBekicot rebus
Tepung bekicotTepung kepala udang
Bungkil kelapaBungkil kedelai
Tepung ikanKonsentrat grower (Broiler)
Konsentrat layerNasi kering (aking)
JagungBekatul

Bahan pakan itik secara umum sama dengan bahan pakan untuk ayam, namun itik mempunyai kemampuan untuk mencerna makanan dengan serat yang lebih tinggi dibanding ayam. Ukuran paruh itik yang lebih lebar, memungkinkan itik untuk makan makanan dengan ukuran yang lebih besar dengan sekali telan, misalnya ikan utuh.

Saat ini, bekatul masih menjadi bahan pakan yang banyak digunakan oleh peternak itik. Disamping itu, peternakan itik memerlukan pakan alternatif yang murah yang terdapat di suatu daerah, misalnya ikan kecil (rucah) untuk daerah Cirebon, Brebes, dan Tegal, sisa roti afkir untuk daerah Mojosari, dan udang gasing untuk daerah pantai selatan Yogyakarta. Prinsip penyediaan bahan pakan untuk itik adalah adanya bahan pakan sumber protein dan bahan pakan sumber energi. Bahan pakan sumber protein, yang terutama adalah bahan-bahan hewani, yaitu ikan, kepiting kecil, bekicot, keong, dan cacing, serta dari bahan nabati, yaitu: bungkil kedelai, bungkil kacang, dan bungkil kelapa. Namun apabila menggunakan bungkil harus hati-hati, yaitu apabila dalam bungkil tersebut terdapat jamur yang mengandung racun aflatoksin. Itik sangat peka terhadap jamur tersebut.

Bahan pakan dapat diberikan secara terpisah atau dicampur menjadi satu dengan bahan-bahan lain. Apabila diberikan dalam ukuran yang relatif besar, dapat diberikan secara terpisah. Sebagai contoh adalah pemberian ikan oleh peternak di Brebes. Namun agar ikan dapat dikonsumsi dengan mudah oleh itik, ikan yang ukurannya relatif besar hendaknya dipotong ataupun dicacah sehingga ukurannya menjadi lebih kecil. Bekicot dan keong mas, sebaiknya tidak diberikan dalam bentuk mentah atau segar, karena lendirnya cukup banyak. Lendir itu dapat mengganggu proses pencernaan sehingga dapat menurunkan efisiensi pakan. Oleh karena itu ada dua alternatif pemberian bekicot dan keong mas, yaitu dengan direbus terlebih dahulu atau dibuat tepung.

2. Konsentrat Pakan
Konsentrat pakan adalah campuran bahan pakan yang mempunyai kandungan protein tinggi dan penggunaannya untuk itik perlu dicampur dengan bahan pakan lain, misalnya bekatul dan jagung. Konsentrat pakan adalah produksi dari pabrik dan selalu berbentuk tepung. Sering terjadi salah pengertian bahwa pakan jadi produksi pabrik yang berbentuk pelet disebut dengan konsentrat, yang sebenarnya itu merupakan pakan jadi atau pakan komersial. Secara umum ada dua jenis konsentrat, yaitu konsentrat untuk grower dan konsentrat untuk petelur. Konsentrat grower mengandung protein yang lebih tinggi, yaitu sekitar 37-39%, dengan mineral yang lebih rendah, digunakan untuk itik muda yang dalam pertumbuhan. Bila tidak tersedia konsentrat grower untuk itik, bisa digunakan konsentrat untuk ayam broiler. Sedangkan konsentrat petelur kandungan proteinnya lebih rendah, yaitu sekitar 30-33% dengan mineral yang lebih tinggi, digunakan untuk itik petelur. Kandungan mineral yang tinggi, terutama kalsium (zat kapur) diperlukan untuk produksi kulit telur.
Kosentrat Pakan Itik


3. Pakan Jadi
Pakan jadi adalah pakan yang bisa langsung diberikan pada ternak tanpa dicampur dengan bahan yang lain, yang biasanya diproduksi oleh pabrik pakan. Sering juga disebut pakan komersial. Umumnya pakan ini mempunyai kualitas yang terjamin, terutama kandungan gizinya.

Pakan jadi mempunyai 3 bentuk, yaitu:
  • Pelet : Pakan berbentuk butiran, yaitu hasil dari pemadatan pakan pada mesin pelet.
  • Crumble : Pakan berbentuk butiran yang lebih kecil, yaitu hasil pemecahan pelet agar dapat dimakan oleh anak ayam yang masih kecil. Untuk anak itik tidak ada masalah mengonsumsi pelet, karena mulutnya lebar.
  • Mash : Pakan berbentuk tepung dari hasil pencampuran berbagai bahan pakan.
Pakan jadi umumnya harganya relatif lebih mahal, sehingga penggunaannya harus dipertimbangkan dengan hasil produksinya, agar peternak tidak rugi. Pakan jadi biasanya hanya digunakan untuk pemeliharaan anak itik (meri), yaitu sampai umur 2-3 minggu saja.
Pakan jadi yang khusus diproduksi untuk itik relatif sulit diperoleh, karena tidak banyak peternak yang menggunakannya. Untuk pemeliharaan anak itik, pakan jadi yang dapat digunakan adalah pakan yang biasanya digunakan untuk ayam broiler atau pakan ayam petelur starter. Dalam memilih pakan tersebut, yang terpenting adalah kandungan proteinnya terpenuhi dan kualitasnya terjamin.

4. Suplemen Pakan
Suplemen pakan adalah bahan yang ditambahkan untuk melengkapi kekurangan zat gizi yang berasal dari bahan pakan. Zat gizi yang sering kurang dari bahan pakan, antara lain mineral dan vitamin. Suplemen vitamin dan mineral tersebut di pasaran dikenal dengan sebutan premix, yaitu suatu campuran dari berbagai mineral dan vitamin yang disusun berdasarkan kebutuhan unggas. Bagi peternak yang akan menggunakan cukup mudah, yaitu dengan melihat label dalam kemasan, disitu dicantumkan penggunaan premix tersebut untuk berapa kg pakan. Khusus untuk memenuhi kebutuhan mineral kalsium, bahan yang paling murah adalah batu kapur. Seekor itik setiap hari memerlukan kalsium murni sekitar 5-6 gram per ekor, sebagian besar di antaranya adalah untuk mencukupi kebutuhan proses pembuatan kerabang telur, yang sebagian besar memang tersusun dari kalsium. Suplemen mineral kalsium dapat diberikan secara terpisah yaitu pada kompleks kandang diberikan grit batu kapur atau grit dari cangkang kerang. Apabila itik merasa kekurangan, maka mereka akan mengambil dengan sendirinya.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Hosting