Senin, 06 Januari 2014

Perawatan Tanaman Semangka bag. Pertama

Tujuan pemupukan susulan adalah untuk memacu pertumbuhan tanaman sehingga dapat tumbuh secara optimal. Berdasarkan cara pemberiannya, pemupukan susulan terdiri dari 2 macam, yakni pupuk daun dan pupuk akar.

1. Pupuk Daun
Pupuk daun yang digunakan dapat berupa pupuk cair ataupun berbentuk serbuk, asalkan kadar unsur makro tertentu sesuai dengan kebutuhan tanaman semangka (Kadar N-P-K nya). Kandungan unsur mikro pada setiap merk hampir sama, maka merk pupuk yang digunakan boleh sembarang merk.

Perlu diketahui bahwa pupuk daun mempunyai kandungan unsur makro (unsur Nitrogen, Pospor dan Kalium) yang berbeda kadarnya pada setiap merk dagang. Maka dari itu kita harus memilih salah satu merk pupuk yang mempunyai kandungan unsur makro sesuai dengan kebutuhan tanaman semangka.

Contoh jenis pupuk daun yang dapat sobat gunakan untuk tanaman semangka adalah:

* Pupuk daun padat (berbentuk serbuk ataupun tepung):
- Gandasil. - Vitabloom. - Topsil.
- Complesal. - Hyponex. - Shell foliar.

* Pupuk daun cair:
- Wuxak - Bayfolan. - Complesal.

Selain mengandung unsur makro, pupuk daun yang ada di pasaran juga ada yang mengandung unsur mikro sekaligus. Tetapi ada pula yang hanya mengadung unsur makro atau unsur mikro saja.

Unluk memudahkan pekerjaan, sebaiknya dipilih pupuk daun yang mengandung unsur mikro sekaligus unsur makro. Dengan demikian kita cukup membeli satu jenis (merk) pupuk. Bila kita membeli pupuk daun yang hanya mengandung salah satu unsur tadi. maka kita harus membeli dua jenis (merk) pupuk dan harus kita campur untuk dapat digunakan sebagai pupuk daun.

2. Pupuk Akar
Pupuk akar kita pakai dengan cara dicampur dengan air penyiram. Dengan cara demikian kebutuhan unsur hara tadi dapat tersedia dengan cukup. Tetapi karena sebelum penanaman kita telah melakukan pemupukan dasar, maka kita hanya tinggal menjaga jangan sampai kandungan unsur hara pupuk dasar tadi habis diserap oleh tanaman.

Perawatan Tanaman Semangka


PENGGUNAAN FORMULA OBAT DAN PUPUK SECARA PERIODIK
Setelah kita memahami tentang pupuk daun dan insektisida fungisida, maka yang harus kita pahami berikutnya adalah cara penggunaan bahan tersebut. Dalam praktiknya selain ketiga bahan tersebut, masih ada bahan obat lain yang perlu sobat gunakan, yakni:
  • Hormon pertumbuhan tanaman (ZPT - Zat perangsang tumbuh). Dapat menggunakan beberapa macam merk obat serupa, misalnya: Atonik, abitonik, dekamon, sandovit dan lain-lain.
  • Bahan perata dan pelekat.
    Dapat menggunakan beberapa macam merk obat serupa, misal­nya: Agristik, sandovit, agral, tenac sticker, dan lain-lain.
  • Pupuk mikro (Pm) berbentuk cairan:
    Pupuk mikro kita pergunakan untuk menambah unsur mikro pada tanaman. Penggunaan pupuk mikro hanya beberapa kali saja pada setiap periode penanaman, sebab pupuk daun yang kita pakai juga mengandung unsur mikro. Tetapi apabila pupuk daun yang kita gunakan belum mengandung unsur mikro, maka pupuk mikro ini perlu ditambahkan secara lebih sering. Contoh pupuk mikro: Multi micro, metalik
Pada setiap periode penanaman sebaiknya disusun jadwal penyemprotan tanaman lengkap beserta jenis obat yang dipergunakan. Dengan cara demikian kita dapat mengatur pergiliran pemakaian bahan obat.

Kami sengaja menganjurkan untuk memakai 3 jenis insektisida dan fungisida pada jadwal periodik penyemprotan tanaman. Tujuannya adalah agar bila terjadi kekebalan zat obat oleh hama dan penyakit tertentu masih ada cadangan obat lain yang dapat digunakan. Sebenarnya apabila penyemprotan obat pencegahan hama dan penyakit ini kita lakukan teratur, misalnya menuruti jadwal di atas, hampir dapat dipastikan areal penanaman kita terbebas dari serangan hama dan penyakit.

Obat yang telah kita takar sesuai dosis masing-masing, kemudian kita larutkan sampai tercampur rata. Setelah itu baru kita semprotkan dengan menggunakan sprayer punggung (untuk areal penanaman yang relatif sempit) atau mesin penyemprot bertenaga diesel (untuk areal penanaman yang luas). Penyemprotan dapat dilakukan pada pagi atau pun sore hari.

PENYIRAMAN
Kebutuhan penyiraman tanaman semangka relatif tergantung pada kondisi lingkungan dan cuaca setempat. Jadi tidak bisa dibuatkan suatu jadwal penyiraman seperti halnya jadwal untuk penyem­protan tanaman. Menurut banyaknya jumlah air dan cara pengairannya, penyiraman tanaman semangka dibagi menjadi 2 kelompok, yakni:

1. Penyiraman ringan
Penyiraman ringan diberikan pada tanaman, apabila pada lubang tanam terlihat tanah di situ kekeringan. Padahal tanah di sekeliling areal penanaman masih terlihat cukup basah. Banyaknya air yang digunakan untuk menyiram sebanyak 1-2 liter untuk tiap tanaman. Penyiraman dapat dilakukan dengan menggunakan gayung ataupun alat penyiram tanaman lain seperti gembor. Pada saat penyiraman seperti ini, dapat ditambahkan pupuk akar.

2. Penyiraman massal
Penyiraman demikian dilakukan bila kondisi areal penanaman tanahnya sudah mengering. Penyiraman demikian dilakukan dengan membuka saluran pemasukan air dari selokan menuju tempat pena­naman, sampai air tersebut menggenangi tempat penanaman, sampai mencapai tiga perempat tinggi bedengan. Kemudian air dibiarkan habis meresap ke dalam tanah. tanpa membuka saluran drainase. Penyiraman demikian mutlak diperlukan oleh tanaman. Apabila tanah yang kita tanami tidak mendapatkan cukup air, tanaman akan tumbuh kurang sempurna. Buah yang dihasilkan akan lambat perkembangannya. Hingga pada akhirnya buah akan berukuran kecil-kecil atau kurang padat daging buahnya (keropos). Sebaliknya air yang berlebihan akan membuat akar dan tanaman menjadi busuk dan akhirnya mati

PEMANGKASAN TANAMAN
Pertumbuhan batang (sulur) utama dan cabang lateralnya perlu kita atur dan kita batasi sedemikian rupa agar buah yang dihasilkan bermutu baik. Jika sobat menginginkan buah yang berukuran besar, dapat sobat usahakan dengan memelihara maksimum 3 atau 4 calon buah saja pada setiap tanaman yang masing-masing terletak pada satu cabang lateral dan dua calon buah pada batang utama.

Cabang-cabang yang tumbuh, setelah dipilih dari 2 cabang lateral terbaik yang ada, cabang yang sekiranya tidak dipakai sobat bisa pangkas dengan gunting, disisakan 5 cm dari cabang utama. Tujuan pemangkasan cabang yang berlebihan adalah untuk memaksa tanaman memusatkan hasil tenaga internalnya demi perkembangan buah. Pemangkasan cabang/ sulur tanaman perlu dilakukan.

Calon buah yang akan dipelihara dipilih dari calon buah yang paling bagus. Sobat usahakan untuk memilih calon buah yang bentuknya seragam, tampak luar sempurna dan segar serta tidak berkerut; letak calon buahnya dari pangkal batang utama berkisar antara 70 cm. Sisa calon buah yang tidak terpilih, kita buang dengan memotong tangkai buahnya pada bagian yang melekat pada calon buah untuk menghindari rusaknya batang.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Hosting