Kamis, 02 Januari 2014

Persiapan Lahan Untuk Budidaya Semangka bag. Kedua

Bedengan berbaris tanam tunggal dengan turus
Bedengan berbaris tanam tunggal dengan turus
Keterangan gambar:
Panjang bedengan : Sama panjangnya dengan areal penanaman.
Lebar bedengan : 120-130 cm.
Tinggi bedengan : 40- 60 cm.
Tinggi turus : 220 cm di atas permukaan tanah.
Kedalaman penanaman kaki turus: minimal 10 cm.
Tinggi rak buah : 50-70 cm di atas permukaan bedengan.

Keuntungan dari bentuk bedengan seperti di atas adalah adalah:
  • Perawatan tanaman mudah dilakukan dan mudah dikontrol, karena dedaunan tanaman dan buah terletak pada tempat yang mudah dilihat.
  • Pada areal lahan penanaman yang sempit, relatif lebih banyak dapat menampung tanaman. Biasanya 2 kali lipat dari bentuk bedengan yang lainnya.
  • Risiko rusaknya tanaman akibat teknis dan gangguan hama pada buah relatif kecil. Sebab, tanaman tidak akan terinjak saat melakukan penyerbukan buatan dan buah tidak terletak di atas per­mukaan tanah yang sangat disenangi hama dan penyakit.
Kerugian pola bentuk bedengan demikian adalah:
  • Biaya operasional yang harus dikeluarkan relatif lebih banyak karena harus menyediakan turus dan rak buah.
  • Pembuatan turus dan rak buah membutuhkan waktu dan tenaga ekstra yang berarti menambah biaya pula.
  • Hanya dapat dipelihara 2 cabang pada dap tanaman.
Dari beberapa pola bentuk bedengan yang kami utarakan, bentuk yang paling banyak dipergunakan adalah bentuk bedengan berbaris tanam ganda. Bentuk bedengan demikian lebih efisien baik dari segi waktu pembuatan maupun perawatan, dan secara ekonomis lebih murah. Bentuk bedengan hendaknya juga disesuaikan dengan kondisi areal penanaman dan keuangan yang ada.

3. Tahap penghalusan dan perataan bongkahan tanah
Tanah pada sisi bedengan, tempat untuk penanaman semangka harus kita hancurkan dengan menggunakan cangkul, sehingga bong­kahan tadi hancur menjadi remah. Bagian tengah bedengan (bagian landasan buah) pada bentuk bedengan non turus, kita ratakan sekedarnya saja, tidak perlu sampai menjadi remah. Pada bagian tersebut nantinya untuk dijadikan tempat perambatan tanaman dan alas peletakan tumbuhnya buah. Bagian ini kita lapisi jerami kering untuk perambatan semangka dan pelelakan buah.

4. Tahap pengapuran
Jenis kapur yang sobat dapat gunakan untuk pengapuran adalah kapur pertanian yang mengandung unsur Calsium (Ca) dan Magnesium (Mg) yang bersifat menetralkan keasaman tanah dan menetralkan racun dari ion logam yang terdapat di dalam tanah.

Dari beberapa jenis kapur pertanian yang ada di pasaran, kapur yang biasa dipergunakan pada areal penanaman semangka adalah kapur yang bahannya dari batuan kapur yang dihaluskan tanpa melalui proses pembakaran atau dalam bahasa kimianya biasa disebut kapur karbonat. Di pasaran, kapur karbonat dijual dengan 2 bentuk merk, yang membedakan hanya pada kandungan unsurnya.

Berdasarkan kandungan unsur magnesium yang cukup besar tersebut, kapur dolomit lebih banyak dipilih untuk dipakai pada lahan penanaman semangka. Sedangkan banyaknya kapur yang perlu dileburkan bergantung pada hasil pengukuran pH tanah. Berikut ini disajikan Tabel dosis penggunaan kapur pada lahan penanaman semangka.

Misalnya pada jarak 90 cm dari tepi bedengan menuju ke tengah bedengan, bukan untuk ditaburkan secara merata pada seluruh areal penanaman. Maka cara penebaran kapur tersebut adalah sebagai berikut: Kapur disebarkan pada baris tanam secara merata, kemudian tanah yang telah ditaburi kapur tadi diaduk dengan cangkul supaya tercampur secara merata pada sisi be­dengan yang kelak akan ditanami semangka. Supaya kapur yang telah teraduk di dalam tanah dapat menyatu dan bereaksi dengan tanah, maka bedengan tersebul dibiarkan dulu selama 2-4 hari, kemudian baru dilakukan pemupukan dasar di atas bagian yang telah dikapur tadi.

5. Tahap pemupukan dasar
Pupuk yang lazim digunakan unluk areal penanaman semangka adalah pupuk organik dan pupuk buatan atau hanya pupuk buatan saja. Pupuk kandang yang lazim digunakan untuk penanaman semangka adalah pupuk kandang yang berasal dari hewan sapi ataupun kerbau. Pupuk kandang tersebut harus dipilih yang sudah matang.

Beberapa ciri pupuk kandang yang bisa dikatakan matang adalah sebagian dari bongkahan kotoran hewan dan sisa makanannya telah terurai menjadi tanah atau bila tumpukan pupuk kandang tersebut diraba dengan tangan tidak akan terasa panas.

Pupuk kandang sangat diperlukan untuk membantu memulihkan kondisi tanah yang kurang subur. Dosis pupuk kandang untuk pe­mupukan bagian bedengan tempat baris tanam adalah sebanyak 2 kg perbatang tanaman. Maka banyaknya pemberian pupuk kandang bergantung dari banyaknya batang tanaman pada areal penanaman. Se­bagai patokan, pada setiap 1000 meter persegi lahan penanaman dapat memuat sekitar 300 batang tanaman dengan pola tanam bedengan berbaris tanam ganda.

Jadi untuk sistem tersebut memerlukan pupuk kandang sebanyak 600 kg (300 btg x @ 2 kg) dengan cara pemupukan hanya disebarkan merata pada setiap sisi bedengan tempat baris tanam semangka, bukan seluruh areal penanamannya. Setelah pupuk ditaburkan secara merata, kemudian kita ratakan sekali lagi dengan menggunakan garpu tanah (cakruk) dan setelah itu pupuk buatan kita sebarkan di atasnya. Pada prinsipnya pupuk dasar terdiri atas:
  • Pupuk mahro.
  • Pupuk mikro.
Pupuk mikro yang kita gunakan untuk pupuk dasar adalah pupuk mikro berbentuk tepung ataupun kristal, bukan pupuk serupa yang berbentuk cairan.

Pupuk dasar yang terdiri dari pupuk makro dan mikro tersebut, kita campur dulu sedemikian rupa sehingga tiap batang tanaman akan sama rata mendapat jatah pupuk sebanyak 240 sampai 300 gram dan ditambah 1% obat anti hama penggerek batang. Cara penghitungan jumlah kebutuhan pupuk dengan menggunakan tabel tersebut adalah demikian:

Misalnya lahan yang akan ditanami seluas 1000 meter persegi dan terdapat sekitar 300 batang tanaman. Maka jika kita menggunakan standar jatah pupuk dasar 250 gr tiap batang tanaman, berarti untuk lahan seluas tersebut membutuhkan pupuk dasar sebanyak: 300 btg tanaman x 250 gr pupuk - 75 kg pupuk dasar.

Kemudian tanah tersebut kita aduk kembali sedemikian rupa sehingga pupuk tersebut terletak di bawah system perakaran tanaman. Dengan cara demikian pupuk dapat dengan mudah diserap oleh akar tanaman. Kemudian permukaan tanah kita ratakan kembali.

Setelah selesai perlakuan pemupukan dasar ini, tanah yang telah kita pupuk tidak boleh terinjak agar keadaan tanah tidak memadat kembali. Keadaan tanah yang padat akan menghambat pertumbuhan tanaman, sebab akar akan sukar berkembang dan menyerap unsur hara. Akibatnya tanaman akan tumbuh tersendat bahkan ada kemungkinan layu dan mati.

6. Tahap penyempurnaan bedengan
Untuk menghambat adanya penguapan air dan tumbuhnya tanaman liar di sekitar bawah tanaman, maka bedengan tersebut perlu disiangi dan disiram secara rutin. Bedengan yang telah kita persiapkan, terutama sisi bedengan di mana baris tanam terletak, perlu diberi suatu lapisan pelindung yang mampu mengatasi dan menghambat pertumbuhan gulma dan penguapan air. Lapisan penutup yang lazim digunakan pada bedengan tanaman semangka adalah:

Jerami kering
Jerami kering ini dihamparkan secara merata pada seluruh bedengan setebal 2-3 cm. Jerami biasanya tidak mampu bertahan sampai buah siap dipetik, sebab jerami mudah menjadi lapuk, maka perlu dilakukan penambahan lapisan jerami baru. Penambahan jerami baru ini tidak perlu dilakukan secara merata. Sisi bedengan yang dulu kita tebar pupuk dasar biasanya rumput dan tanaman liar tumbuh dengan subur seperti halnya tanaman semangka yang kita budidayakan. Hal ini akan menimbulkan persaingan dalam penyerapan unsur dari dalam tanah. Oleh karena itu perlu disiangi secara rutin.

Plastik mulsa
Bahan ini berupa lembaran plastik yang dikemas pada suatu rol dalam keadaan terlipat. Lebar plastik biasanya antara 110-150 cm, tergantung spesifikasi pabrik pembuatnya. Bahan ini sering dipakai oleh para petani untuk mulsa. Mulsa dari bahan plastik lebih mampu menghambat penguapan air dan tumbuhnya tanaman liar dibandingkan dengan bahan dari jerami. Bahan plastik juga mempunyai keunggulan tambahan, seperti :
  • Usia plastik lebih lama, hingga mampu bertahan digunakan selama 8-12 bulan pada areal terbuka (2-3 kali periode penanaman).
  • Sisi plastik, terlebih plastik yang bersisi warna perak, dapat memantulkan sinar matahari hingga secara tidak langsung membantu tanaman lebih banyak mendapat sinar matahari yang perlu untuk proses pertumbuhannya.
  • Penanaman semangka dapat menggunakan kedua bahan penutup tersebut. Plastik kita gunakan sebagai penutup pada bagian sisi be­dengan yang ditanami semangka dan jerami kering untuk menutupi permukaan bedengan yang belum bertutup oleh plastik sebagai penutup, jerami dapat pula dipegang oleh sulur pelekat tanaman hingga tanaman dapat berdiri kokoh dan tidak mudah diporak-porandakan oleh tiupan angin.
Cara pemasangan kedua bahan penutup tersebut adalah sebagai berikut:
  • Mula-mula plastik kita pasang sepanjang baris tanam pada sisi tepi bedengan.
  • Lipatan plastik kita buka, kemudian kita bentangkan pada sisi bedengan, menggantung kira-kira 10 cm dari permukaan saluran drainase/jalan perawatan supaya kelebihan air dapat merembes ke dalam saluran air menuju tengah bedeng­an.
  • Kemudian ujung-ujung plastik (tepinya) kita timbun dengan tanah, sampai kedudukannya tidak mudah berubah apabila tertiup angina (Waktu pemasangan plastik yang terbaik adalah sewaktu sinar matahari sedang terik-teriknya). Pada kondisi demikian plastik akan memuai hingga pemasangan yang kita lakukan dapat terjadi lebih rapi.
  • Untuk pemasangan plastik yang mempunyai dua sisi warna, maka sisi warna perak dari plastik tersebut diletakkan di bagian atas menghadap ke arah matahari.
  • Sisa bagian bedengan yang belum tertutup plastik kita hamparkan jerami kering setebal 2-3 cm merata.
Setelah plastik selesai dipasang pada sisi bedengan, perlu kita tunggu proses penguraian pupuk di dalam tanah selama 10-14 hari sebelum bibit kita tanam di sana. Mengingat waktu yang dibutuhkan untuk pengadaan bibit berkisar antara 10-15 hari juga, maka biasanya para petani mulai mempersiapkan benih untuk ditumbuhkan pada masa demikian ini sambil menunggu proses pemasakan pupuk tadi

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Hosting