Senin, 06 Januari 2014

Penanaman Bibit Semangka

Setelah bibit yang kita semaikan berdaun 2 atau 3 lembar atau berumur sekitar 14 hari, kita sudah bisa memindahkannya ke areal penanaman yang telah kita siapkan. Selama 14 hari kita menunggu bibit tumbuh cukup besar, lahan yang kita pupuk sudah menjadi tanah malang dan sudah siap untuk ditanami. Proses penanaman bibit pada lahan penanaman adalah sebagai berikut:

1. Pembuatan lubang tanam
Lubang tanam harus dibuat seminggu sebelum bibit dipindahkan, mengingat baris tanam terletak pada tempat yang kita tutup de­ngan plastik mulsa, hingga ada kemungkinan timbul gas-gas akibat pembongkaran pupuk yang dapat meracuni (membakar) tanaman bila lubang tanam dibuat bersamaan dengan waktu penanaman bibit.

Lubang tanam dibuat berderet sepanjang bedengan, kira-kira jaraknya 20-30 cm dari tepi bedengan. Jarak antara lubang yang satu dengan yang lain 80 sampai 100 cm, tergantung tebal tipisnya tanah bedengan (tinggi bedengan). Supaya pembuatan lubang terlihat rapi dan memudahkan pengawasan tanaman, bagian yang akan dilubangi diberi tanda terlebih dahulu. Mengingat lubang tanam yang akan dibuat terletak pada tempat yang ditutup dengan mulsa plastik, maka perlu dipersiapkan alat bantu pelubangan plastik yang terbuat dari kaleng bekas cat ukuran 1 kg seperti berikut ini:

Alat pelubang plastik mulsa
Alat pelubang plastik mulsa
Cara penggunaan alat tersebut adalah dengan bara api arang atau bahan lain (sekam, kayu, dll.), secukupnya hingga kaleng alat pelu­bang tersebut menjadi panas. Selanjutnya alas kaleng tadi kita tempelkan pada bagian yang akan kita lubangi selama beberapa detik hingga bila kaleng tersebut kita angkat akan timbul lubang pada plastik yang besarnya dapat seragam dan rapi.

Sehari sebelum bibit ditanam pada lubang tanam tadi, perlu dibuat lubang sebesar kantong semaian. Pelubangan dapat menggunakan kayu bulat ataupun bambu (sebesar diameter kantong semaian) berujung runcing yang kita hujamkan pada tempat yang kita kehendaki, dengan kedalaman sekitar 8-10 cm.

2. Irigasi massal pertama
Tiga hari sebelum bibit ditanam pada bedengan, areal penanaman perlu diairi secara massal untuk membasahi tanah supaya siap menerima penanaman bibit. Air dari saluran irigasi dialirkan sampai menggenangi areal penanaman setinggi sekitar tiga perempat tinggi bedengan, baru saluran pemasukan air kita tutup rapat. Air genangan tadi kita biarkan meresap sampai habis dengan sendirinya, saluran drainase keluar areal penanaman tidak perlu kita buka (dalam keadaan tersumbat).

Irigasi massal ini dimaksudkan untuk mempermudah dan memperingan pekerjaan pemindahan bibit beberapa hari kemudian. Bila irigasi massal ini tidak dilakukan, maka areal penanaman tersebut perlu disiram air yang cukup banyak pada setiap lubang-lubang tanam. Tujuan lain dari irigasi massal ini adalah untuk melarutkan pupuk buatan yang mungkin masih belum terurai. Dengan cara demikian efek buruk pada bibit tanaman dapat dihindari.

3. Perendaman kantong semaian
Beberapa saat sebelum kantong semaian berisi bibit kita pindahkan pada bedengan, kantong semaian tersebut kita rendam dalam larutan obat. Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya kerusakan bibit sewaktu kita lepas kantong plastik pembungkusnya, sekaligus sebagai semacam langkah imunisasi.

Lamanya perendaman dalam larutan obat demikian adalah 5-10 menit. Untuk menghemat tenaga dan waktu, perendaman dapat dilakukan secara massal pada suatu ember berpermukaan lebar yang kita isi larutan obat dan beberapa kantong bibit kita benamkan di situ sekaligus. Setelah beberapa kali perendaman, air perendam yang berkurang karena diserap oleh tanah dari kantong semai kita tambahkan dengan larutan yang sama sampai seluruh kantong semai terendam seluruhnya.

Larutan obat perendam kantong semai tersebut kita susun dari bahan sebagai berikut:
  • 1 sendok teh peres hormon pertumbuhan tanaman berbentuk cairan, misalnya: Atonik, abitonik, dekamon, menedael, dll.
  • 1 sendok teh peres bakterisida berbentuk tepung, misalnya: Agrept 25 WP, Agrymicyn 1,5 WP.
  • 1 sendok teh peres fungisida bcrbentuk serbuk atau tepung, misalnya: Benlate, Dithane M 45, Daconil dll.
Ketiga macam bahan sejumlah tersebut dapat dilarutkan pada setiap satu liter air pelarut. Jadi untuk merendam semua kantong semaian, perlu diketahui atau diperkirakan berapa banyak obat perendam yang harus dipersiapkan. Kemudian campuran bahan-bahan tersebut kita aduk sejumlah kelipatan larutan perendam sesuai dengan kebutuhan. Pengadukan ketiga bahan obat, harus sampai rata benar. Baru larutan siap untuk digunakan. Kantong semaian yang telah cukup terendam diangkat dan ditiriskan beberapa saat, kemudian ditanam pada lubang tanam.

4. Penanaman bibit
Kantong semaian yang sudah cukup lama kita tiriskan, hingga air rendaman sudah berkesempatan mengalir keluar kantong, kita taruh dalam lubang tanam terlebih dahulu. Untuk mempercepat pengerjaan penanaman sebaiknya pekerjaan tersebut dilakukan oleh beberapa orang sekaligus. Setiap petugas diberi tugas yang diatur sedemikian rupa hingga proses penanaman bibit dapat cepat selesai dengan hasil yang rapi dan sempurna tanpa adanya kerusakan bibit. Misalnya ada

Deretan bibit yang siap dipindah untuk ditanam pada bedengan
Deretan bibit yang siap dipindah untuk ditanam pada bedengan
tenaga perendam bibit yang khusus menangani perendaman bibit, ada tenaga pengangkut bibit dan meletakkan pada lubang tanam dan yang paling penting tenaga pembuka kantong semaian yang bertugas menanam bibit pada lubang tanam. Tenaga kerja yang terakhir ini harus benar-benar faham akan teknik-teknik pertanian, supaya dapat menjalankan tugasnya dengan teliti, rapi dan cekatan, sebab penanaman bibit semangka harus selesai sebelum matahari naik terlalu tinggi yang sinarnya mampu membakar bibit yang belum kita tanam. Cara penanaman bibit pada lubang tanam adalah sebagai berikut:
  • Kantong plastik dirobek dengan pisau atau gunting dengan hati-hati hingga akar tidak rusak atau patah.
  • Tanaman beserta tanah pengisi kantong tadi kita masukkan ke dalam lubang tanam.
  • Celah-celah lubang kita tutup dengan tanah yang kita persiapkan untuk keperluan tcrsebut.
  • Lubang tanam yang telah selesai ditanami dan ditutup tanah, kita siram dengan sedikit air agar tanah media bibit menyatu dengan tanah di sekelilingnya tanpa ada rongga yang tersisa.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Hosting