Jumat, 31 Januari 2014

Keistimewaan Ikan Koi

Tidak diragukan lagi kalau koi di samping mempunyai nilai bisnis yang menggiurkan, juga menyihir pemiliknya betah berjam-jam menikmati keindahan warnanya dan memandang keanggunan tubuhnya.
Dalam buku The Lastest manual of Nishikigoi karya Takeo Kuroki, disebutkan ada 10 alasan kenapa orang Jepang tertarik dengan koi. Kesepuluh alasan tersebut adalah :

A. SEBAGAI KARYA SENI JEPANG
Koi yang berwarna-warni dilahirkan dari ikan mas berwarna hitam yang biasa untuk lauk lewat mutasi. Seperti halnya dengan ikan yang ada di luaran sana, jika kelamin sudah matang maka koi akan kawin (memijah). Berkat ketekunan dan keuletannya, orang-orang Jepang berhasil melahirkan koi-koi yang bermutu tinggi lebih cantik dan warna yang lebih indah melebihi kecantikan dan keindahan induknya. Itulah suatu seni yang biasa dilakukan oleh orang Jepang.

B. JINAK DAN LEMAH LEMBUT
Dalam kehidupan koi tidak dikenal istilah pemimpin kelompok dan tidak ada seekor pejantan kasar yang mengganggu koi betina. Sebagai penghuni lama, koi tidak akan menyerang koi pendatang.

Koi juga jinak. Apabila pemiliknya sedang mengalami masalah baik di kantor maupun dengan anggota keluarga, koi dapat mencairkan situasi, koi bisa diajak bercanda, koi juga bisa memberikan ketenangan dan kenyamanan pemiliknya. Koi akan mengikuti atau menghampiri pemiliknya ketika dipanggil.

C. IKAN SAMURAI
Disebut demikian karena koi dikenal sebagai ikan pemberani. Meski koi adalah ikan yang lemah lembut namun koi tidak takut terhadap apapun sampai mereka dibantai. Oleh sebab itu, koi di Jepang disebut juga dengan ikan samurai.

Masa hidup koi umumnya sampai sekitar 70 tahun. Namun ada beberapa koi yang dapat mencapai umur sampai 200 tahun. Karena usia hidupnya bisa seperti burung bangau dan kura-kura. Koi disebut juga dengan ikan pesta.

Koi, di samping sebagai ikan hias, juga dapat dimakan sebagai hidangan jamuan makan malam, karena dipercaya dapat memberikan keberuntungan dan kesuksesan. Kabarnya di Jepang koi dapat berenang mendaki air terjun, hal ini dapat dianggap sebagai simbol kebangkitan.

Ikan Koi


D. TIDAK MEMILIH-MILIH PERAWAT
Apabila masing-masing anggota keluarga memiliki satu ekor koi dan semuanya ditempatkan pada kolam yang sama, baik ayah, ibu, sibungsu, atau saudara lainnya akan merasa bahagia karena koi dapat hidup berdampingan satu sama lain. Tidak saling menyerang dan tidak sating menyakiti, karenanya akan memberikan kesenangan pemiliknya. Mereka akan sama-sama merawat dan menjaga koi kesayangannya. Dengan demikian, seluruh anggota keluarga akan merasa bertanggung jawab terhadap kebersihan kolam dan pakan koi.

E. MUDAH BERADAPTASI
Koi dapat dengan mudah beradaptasi dengan lingkungan barunya. Namun yang perlu di perhatikan pada saat pemindahan, usahakan jangan sampai koi mengalami perubahan secara mendadak.

Para peminat biasanya akan merasa ragu memelihara koi karena tidak mempunyai tempat / pekarangan yang cukup. Anggapan ini keliru, karena koi tidak perlu tempat yang luas. Koi dapat dipelihara pada lahan seluas 3x3 m2. Bahkan ada yang memelihara koi di balkon atau di lantai atas. Yang perlu diperhatikan apabila tempat hidup (kolam) koi kecil maka air harus selalu diganti setiap hari.

F. TIDAK MEMILIH-MILIH PAKAN
Koi tidak pilih-pilih pakan. Koi dapat mengonsumsi berbagai jenis pakan, baik yang berasal dari nabati (tumbuh-tumbuhan) atau hewani seperti daging, ikan, cacing, bahkan roti sekalipun.

Namun demikian, untuk mendapatkan koi yang sehat dengan warna yang indah, koi perlu makanan tambahan berupa pakan buatan. Pakan buatan ini merupakan campuran berbagai bahan nabati dan hewani ditambah vitamin. Pakan buatan memunyai pengaruh yang sangat besar untuk pertumbuhan warna badan koi.
Pakan alami yang dibutuhkan koi selain pakan tambahan adalah siput, cacing, kepiting, udang-udangan. Perbandingan pakan nabati dan hewani berkisar 6 : 4.

G. MURAH DAN INDAH
Memelihara koi itu mudah, semudah mendapatkannya. Seekor koi yang baru menetas hanya dijual sekita 5 atau 6 yen (Rp.500), sedangkan yang lebih besar antara 100 sampai 1.000 yen. Namun demikian, apabila kita pandai memilih koi yang bagus, dalam waktu singkat kita akan dapat menikmati keindahannya, hal ini disebabkan karena memijahkan dan memelihara koi sangat mudah.

Bukan hal yang mustahil suatu saat koi yang dipelihara dengan baik akan memenangkan kontes. Koi yang memenangkan kontes di Jepang bisa terjual dengan harga lebih dari 10 juta yen atau sekitar 120 juta.
H. POLA WARNA BERAGAM
Keanekaragaman warna yang dimiliki koi akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi pemiliknya. Warna-warni koi yang berseliweran di dalam kolam membuat orang betah berlama-lama memandanginya, menikmati keindahannya. Corak warna koi bervariasi seiring dengan perkembangan masa dan musim.

I. TEMAN SEUMUR HIDUP
Sekitar 25 tahun yang lalu, sangatlah sulit mempertahankan hidup koi di daerah empat musim. Memasuki musim dingin biasanya koi banyak yang tumbang karena tidak tahan dengan adanya perubahan suhu yang mencapai beberapa derajat di bawah nol. Koi mudah mati sehingga tidak dapat dijadikan hewan peliharaan yang bisa bertahan sepanjang waktu.

Banyak di antara para pemelihara koi berusaha mempelajari agar koi mereka bisa bertahan hidup. Beberapa masalah yang sulit diatasi mereka pelajari sehingga akhirnya mereka bisa memelihara dan mempertahankannya tetap hidup.

Usaha yang serius pada pembudidayaan koi memungkinkan kita untuk memiliki koi yang berumur panjang. Kita bisa menjadikan koi sebagai teman setia sepanjang hidup. Kuncinya adalah membersihkan kolam seperti menjaga kebersihan lingkungan, dan merawat koi sebaik merawat diri sendiri.

J. RAJA IKAN HIAS AIR TAWAR
Koi merupakan ikan hias air tawar terbesar dan merupakan ikan bergengsi. Kepalanya besar dihiasi sepasang kumis. Mereka berenang bagaikan seorang raja dan sesekali akan melompat keluar air memamerkan sosoknya yang indah menawan. Koi adalah raja ikan hias air tawar. Jika seseorang menempatkan koi di kolam tamannya, mereka akan dapatkan kesuksesan yang besar.

Koi tumbuh sangat pesat. Sebagai gambaran, pada tahun pertama koi akan tumbuh berkisar antara 10-20 cm, untuk tahun kedua 24 - 30 cm, dan pada tahun ketiganya sekitar 37 - 40 cm. Andaikan dipelihara terus dengan baik, pada tahun kelima panjangnya bisa-bisa mencapai 45 - 50 cm, dan sampai pada tahun kesepuluh mencapai 55 -70 cm.

Rabu, 29 Januari 2014

Jenis-jenis Penyakit Ikan Koi dan Cara Mengatasinya

Yang menjadi sumber utama penyakit pada koi adalah kualitas air. Selain kotoran (faeces) dan sisa makanan, penyebab kotornya air bisa berasal dari mucus atau lendir yang tebal. Fungsi mucus adalah sebagai pelindung bagian luar tubuh koi supaya kotoran tidak kontak langsung dengan kulit ikan. Lendir ini selalu berganti sesuai dengan pertumbuhan koi. Artinya, semakin bertambah umur dan ukuran koi, akan semakin banyak lendirnya.

Jika koi berada di dalam air yang kotor, kondisinya menjadi rawan terhadap gangguan penyakit yang disebabkan oleh parasit dan bakteri. Air yang kotor juga menyebabkan koi menjadi gampang stres, akibatnya daya tahan tubuhnya bisa menurun.

Ternyata, penggunaan filter saja tidak cukup untuk membersihkan air dari ancaman parasit. Karena itu, pembersihan air sebaiknya diikuti dengan penggantian air secara total, minimal dua minggu sekali. Hal ini memang akan merepotkan. Karena itu harus digunakan sistem air mengalir supaya pekerjaan membersihkan kolam menjadi mudah. Koi tetap dibiarkan di dalam kolam, sementara air diganti dengan jumlah yang sepadan dengan jumlah air sebelumnya.

Jangan lupa untuk selalu membersihkan filter bersamaan dengan saat penggantian air kolam.

A. CARA MENGENALI GEJALA PENYAKIT PADA KOI
Cara yang umum dilakukan untuk mengenal gejala penyakit adalah menangkap koi yang sakit yang sakit dari dalam kolam lalu memeriksanya dengan teliti. Koi yang sakit ditandai dengan kelebihan lendir pada tubuhnya. Yang tak kalah penting, periksa juga bagian insangnya, dan pastikan tidak terdapat benjolan, luka, atau busuk. Salah satu gejala awal koi yang sedang sakit adalah enggan menggerakkan sirip-siripnya. Koi tersebut cenderung merapatkan siripnya ke sisi badan. Bagi hobis pemula, cara identifikasi ini agak sulit dilakukan. Setidaknya, dibutuhkan pengalaman atau bantuan orang yang mengerti benar seluk-beluk koi.

Jenis-jenis Penyakit Ikan Koi dan Cara Mengatasinya


B. JENIS-JENIS PENYAKIT DAN CARA MENGOBATINYA
Koi sakit bisa terjadi karena gangguan parasit dan nonparasit. Jenis-jenis parasit yang sering menyerang koi antara lain : white spot (bintik putih), kutu ikan (udang renik), lernaea (cacing jangkar), dan jamur (kapas putih), yang semuanya merupakan parasit luar. Penyakit nonparasit yang banyak menyerang antara lain penyakit gelembung renang dan balon gas.

1. White Spote, Berbintik-bintik Putih
Penyakit white spot berupa bintik putih yang menyebar pada seluruh permukaan kulit. Awalnya bintik putih muncul di bagian permukaan tubuh dan meluas ke bagian lainnya, bisa ke ke insang, sirip, dan lain-lain. Penyakit ini biasanya menyerang ikan yang dipelihara di akuarium.

Penyebab bintik putih adalah protozoa Ichchyophthirius multifilis. Kuman itu tidak terlihat mata, tapi karena berkumpul dalam jumlah banyak terlihat seperti bintik putih. Ukuran seekor protozoa sangat kecil, berbentuk seperti telur dengan diameter sekitar 0,7 mm.

Koi yang terserang bintik putih seolah-olah tertutup bedak putih. Pada tahap awal kuman hanya menyerap cairan tubuh. Lama kelamaan bisa membuat badan ikan kurus, dan akhirnya si penderita mati.

Koi yang terkena bintik putih diobati dengan menaikan suhu air kolam sampai beberapa derajat dari suhu awal. Air kolam ditambah 0,5 gram Metheline blue per 1 ton air. Cara pengobatan ini efektif untuk menyembuhkan dan membunuh white spote.

2. Jamur Saprolegnia (Si Kapas Putih)
Penyakit jenis ini akan menyerang koi yang terluka atau akan tumbuh pada air kolam yang kotor, karena jamur tumbuh baik pada lingkungan berbahan organik tinggi. Jamur juga tumbuh baik pada jaringan mati seperti pada jaringan tubuh ikan yang luka. Bekas luka parasit seperti luka bekas gigitan kutu ikan.

Koi yang terserang jamur dapat diobati dengan larutan garam dapur (NaCI) dengan konsentrasi 1,5 - 2,5 % melalui pencelupan. Buang bulu-bulu halus jamur dengan mengolesnya pakai kapas yang diberi obat merah. Selanjutnya, ikan sakit dimandikan dalam larutan Monofuracin.

3. Lernaea, Si Cacing Jangkar
Parasit lernaea atau disebut juga dengan cacing jangkar. Cacing jangkar sangat mudah terlihat. Sobat dapat menemukan biasanya letaknya menempel pada bagian luar tubuh ikan atau pada insang.

Lernaea mengisap cairan tubuh, sehingga badan koi menjadi lemah dan tubuhnya kurus, kalau tidak segera diatasi koi akan mati. Cacing parasit ini mudah sekali berkembangbiak, jika seekor koi yang terserang lernaea tidak segera ditangani, dalam waktu singkat seluruh koi di kolam akan terjangkit.

Dalam jumlah sedikit, lernaea pada seekor koi dapat dicabut dengan pinset. Bekas luka yang berdarah diolesi obat merah. Kalau serangan sudah merata, sebaiknya koi diobati dengan larutan formalin atau Dephterex. Pengobatan dengan larutan formalin, gunakan larutan dengan konsentrasi 25 ppm. Ikan dimandikan selama 10 menit dengan pengulangan 2-3 kali setiap 2 hari sekali.

4. Luka Tergores
Luka ini terjadi akibat ulah koi itu sendiri, contohnya akibat gesekan dengan ornamen kolam, cakaran kucing, koi berusaha melompat keluar kolam. Untuk mencegah infeksi, koi yang terluka tersebut segera obati koi dengan cara direndam ke dalam larutan Monafuracin sekitar 4-5 hari.

5. Penyakit Lumpur
Penyakit ini timbul akibat pemberian pakan yang mengandung protein secara berlebihan dan suhu air rendah, sehingga mengakibatkan kulit koi mengalami iritasi dan pembuluh darahnya terinfeksi bakteri. Kondisi ini akan kembali pulih jika air kolam segera diganti dengan yang baru dan bersih.

Untuk mempercepat penyembuhan, lakukan perendaman dengan garam dapur 10 % setiap hari dan biarkan selama satu jam sampai ikan benar-benar sembuh. Alternatif lain, gunakan beberapa tetes Merchurochrome dicampur dengan satu sendok the Aureomycin ke dalam pakan koi. Jika koi sedang menjalani proses penyembuhan, pakan terbaik yang diberikan adalah selada atau kubis. Kedua sayuran tersebut dapat berfungsi untuk mengembalikan kondisi kerja lambung.

6. Batang Insang Berjamur
Gejala koi yang terinfeksi penyakit ini adalah nafsu makan berkurang dan malas menggerakkan insang. Penyebabnya adalah jamur yang tumbuh pada batang insang. Biasanya jamur cepat menyebar jika kondisi kolam terlalu kotor dan suhu kolam sangat tinggi. Penyakit bisa menjadi semakin parah jika pakan diberikan secara berlebihan.

Untuk mengatasinya, rendam koi yang sakit ke dalam campuran 0,1 gram Green F dalam 10 liter air atau masukan satu sendok teh Aureomycin ke dalam 10 liter air bersih. Sesuaikan lama perendaman dengan petunjuk pemakaian pada kemasan obat.

7. Lumpuh
Koi yang menderita lumpuh biasanya akan berenang kaku atau miring. Jika kondisinya sudah parah, badannya tampak limbung ketika berenang dan ekornya bengkok ke atas jika sedang terdiam. Biasanya, penyakit ini terjadi akibat gangguan atau keracunan obat-obatan.

8. Punggung Kurus
Sepanjang punggung ikan tampak sangat kurus. Meskipun makan dan berenang seperti biasa, penampilan koi menjadi kurang menarik. Penyebab penyakit adalah terjadinya kerusakan (degenerasi) pada sel-sel lemak. Pemberian wortel, vitamin E, mineral, dan chlorella (sejenis ganggang) dapat membantu mencegah terjadinya penyakit itu.

9. Cacar
Penyakit ini disebabkan oleh virus. Gejalanya berupa bercak putih berlendir yang memancarkan warna putih susu. Lama-kelamaan bercak tersebut akan mengembang dan menjadi merah keabu-abuan. Sebenarnya, penyakit ini bisa sembuh dengan sendirinya, tetapi perlu waktu yang lama. Untuk mempercepat proses penyembuhan, berikan desinfektan pada air kolam.

10. Mulut Jamuran
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Fexibactercolumnaris. Jika terinfeksi bakteri ini, mulut koi tampak putih seperti terkena jamur. Supaya tidak menular, pindahkan koi ke dalam kolam yang berisi air bersih, lalu taburi garam sebanyak 10 % dari volume air. Berbagai peralatan yang digunakan harus disterilisasi dengan larutan fenoksietanol atau nifuropirinol.

11. Dropsi
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini menyebabkan sisik mengelupas dan pembengkakan pada jaringan tubuh koi. Akibatnya, koi menjadi sulit berenang dan mengalami sesak napas. Cara paling praktis untuk mengatasinya adalah memberikan larutan anti bakteri atau menaburkan garam dapur. Supaya hasilnya optimal, tambahkan asam oksilin yang dicampur di dalam pakan.

12. Cacing Kulit
Sebangsa cacing dari jenis Gyrodactyius sp. dapat membuat koi selalu merasa gatal sehingga menggosok-gosokkan badannya ke benda-benda keras di dalam kolam. Untuk mengatasinya, rendam koi selama 10 menit yang diberi larutan ke dalam 10 liter air antiparasit, misalnya Malacite Green 2 %.

13. Sirip dan Ekor Busuk
Penyebab utamanya adalah bakteri Aeromonas hydrophyila. Bakteri ini menempel pada tubuh ikan yang terluka. selanjutnya infeksi berkembang dengan cepat. Gejala awal tampak dari sirip koi yang berwarna suram, kemudian membusuk dan meninggalkan bekas luka berdarah. Penyakit ini sering terjadi jika kondisi air kolam buruk. Lakukan pengobatan dengan Fenoksietanol, Nitrofurazon, atau Kloramin. Campurkan obat-obatan tersebut sebanyak 1 gr / kg pakan.

Memelihara koi di kolam taman tidak segampang yang dibayangkan. Hal-hal sepele bisa terjadi apabila tidak diperhatikan dengan baik dan bila tidak ditanggulangi secepatnya akan berdampak serius, sehingga penanggulangannyapun menjadi rumit.

Untuk menghindari hal tersebut, dan menjaga agar koi tetap sehat dan prima, ada 8 kunci perawatan yang perlu diperhatikan oleh para peternak atau hobies koi. Kedelapan kunci perawatan tersebut adalah sebagai berikut:
  1. oksigen terlarut dalam air;
  2. jumlah koi di dalam kolam seimbang;
  3. drainase air kolam lancar;
  4. penyaringan dan sirkulasi air dilakukan secara teratur agar mutu air tetap terjaga dengan baik;
  5. obati penyakit secepatnya;
  6. jangan membuang lumut yang ada pada kolam. Dengan adanya lumut akan menjaga perut ikan tidak terluka ketika berenang;
  7. suhu air kolam stabil sepanjang hari;
  8. hindarkan kolam dari pengaruh matahari terik

Sabtu, 25 Januari 2014

Cara Merawat Kolam Koi

Koi akan hidup sehat kalau kualitas air kolamnya prima. Penurunan kualitas air karena sampah, kotoran, dan sisa pakan yang tidak termakan, bisa membuat air kolam tercemar. Dampaknya, kesehatan dan kenyamanan hidup koi bisa terganggu.

Kualitas air sangat menentukan bagus tidaknya warna koi. Menurut The Latest Manual of Nisikigoi, 70 % warna koi ditentukan oleh mutu genetik ikan itu sendiri, 20 % oleh air, dan 10 % faktor-faktor lainnya.
Air yang bagus untuk koi kemasannya rendah, ber pH 7,2 - 7,4. Kesadahan air rendah (lunak). Kandungan mineral besi, klorin, dan belerang sangat rendah. Kandungan oksigen tinggi, suhu stabil 25° -30°C.
Kepadatan koi di kolam sesuai kondisi kolam, jangan sampai terlalu padat. Jumlah ideal tergantung umur dan ukuran koi, serta luas dan dalamnya kolam.

Menjaga, memperbaiki, dan mempertahankan kualitas air kolam agar tetap prima sangat vital bagi koi. Setidaknya, ada tiga cara untuk keperluan itu, yaitu dengan membersihkan kolam secara rutin, memfilter air, dan membubuhkan obat-obatan untuk meningkatkan kualitas air.

kolam ikan koi


Membersihkan Kolam Secara Rutin
Membersihkan kolam secara rutin bermanfaat untuk menjaga agar air tetap bersih. Cara membersihkannya bisa menggunakan serokan, sifon, tekanan air, sifon yang diperbaiki, pompa, dan sirkulasi air.

Serokan digunakan untuk membersihkan puing-puing dan dedaunan yang jatuh ke dalam kolam, juga untuk membersihkan buih dan lumut yang mengambang di permukaan air. Dengan serokan, ikan juga bisa dengan mudah diambil dan dipindah. Serokan yang baik dibuat dari kain trilin, karena bahan ini hanya sedikit menyerap air. Pada pangkalnya diberi tangkai bambu atau kayu yang panjang agar serokan mampu menjangkau seluruh areal kolam.

Sifon digunakan untuk menyedot kotoran lembut dan lumpur yang mengendap di dasar kolam agar ke luar. Alatnya berupa selang plastik yang biasa dipakai untuk menyalurkan air dari keran. Kolam sempit membutuhkan selang sekitar 5 m, kalau luas 10 m. Cara membersihkannya dengan sistem elevasi, kotoran dan air disedot ke luar secara bersamaan dengan selang. Untuk memudahkan penyedotan, ujung selang dapat diberi tangkai. Adanya tangkai itu akan memudahkan mengarahkan ujung slang ke bagian-bagian yang kotor.

Tekanan air bisa digunakan untuk membersihkan kotoran dan Lumpur yang mengendap di dasar kolam, prinsip pembersihannya mirip sifon, yaitu sistem elevasi. Untuk itu dasar kolam dilengkapi dengan lubang pengeluaran air di bagian tengahnya. Lubang itu dibuat dengan memasang pipa paralon berdiameter 1 atau 2 inci dan disambung dengan paralon yang agak panjang pada bagian luar kolam. Ketika membersihkan kolam, lubang paralon sebelah dalam disambung selang yang bertugas mencari kotoran. Ketika tak dipakai, lubang ditutup dengan pralon pendek yang dihadapkan ke atas.

Sistem sifon yang diperbaiki merupakan cara pembersihan air kolam dengan memakai prinsip sistem sifon yang dipadukan dengan sistem tekanan air. Buangan pintu pembuangan berupa paralon lebar pada bagian atas, dan sempit pada bagian bawah. Air kotor pada bagian bawah akan ke luar kolam karena adanya tekanan air yang masuk lewat pemasukan air. Dengan cara ini, air yang mati pada bagian bawah dan kotoran yang mengendap di atasnya bisa dibuang. Pembuangan air berlangsung setiap hari sekali, dilakukan setiap pagi saat ikan belum aktif.

Sistem pompa digunakan untuk membersihkan kolam yang sarat dengan koi. Fungsi pompa, selain untuk mengeluarkan air yang mati dan kotoran yang mengendap, juga untuk menambah vareasi kolam kalau pompanya dilengkapi batu terjunan. Pompa dipakai untuk memutar air dari kolam ke unit filter untuk dibawa naik, kemudian air dikeluarkan lagi dari atas. Kalau pompa hanya digunakan untuk membersihkan air saja, sebaiknya dioperasikan pagi hari untuk memudahkan proses kerja. Saat ini kotoran masih mengendap di bagian dasar kolam, dan ikannya juga tidak terlalu aktif.

Sistem sirkulasi paling efektif untuk membersihkan kolam. Caranya dengan membangun unit-unit penyaring mini di samping kolam. Unit-unit itu bisa berupa bak permanent atau bak fiberglass. Sirkulasi berlangsung dengan cara menaikan air kolam dan mengalirkannya masuk ke unit-unit penyaring. Selanjutnya, air yang sudah bersih tersaring kembali dimasukkan ke kolam. Di dalam unit penyaring terdapat busa penghambat kotoran. Busa dicuci setiap 3 hari sekali.

Memfilter Dapat Membuat Kualitas Air Semakin Bagus
Filter berfungsi menyaring air agar kualitas air kolam selalu terjaga baik. Sedikitnya ada 4 cara penyaringan air yang banyak dipakai, yaitu :
  • penyaringan fisik;
  • penyaringan kimiawi;
  • penyaringan biologis;
  • penyaringan dengan tanaman.
a. Penyaringan fisik
Penyaringan fisik bertujuan membersihkan air dari sampah dan lumpur agar tidak mengotori dan mendangkalkan kolam. Penyaringan fisik sangat bermanfaat kalau sumber air kolam dari sungai. Air dari sungai bisanya sarat lumpur sehingga harus disaring dulu sebelum masuk kolam. Bahan penyaring fisik berupa batu, kerikil, pasir, dan ijuk. Batu untuk menyaring bahan kasar, kerikil untuk menyaring bahan yang lebih halus, pasir dan ijuk untuk menyaring material paling halus.

b. Penyaringan Kimiawi
Penyaringan kimiawi menggunakan karbon aktif dan zeolit. Tujuannya adalah untuk menghilangkan racun, bau tidak enak, dan mematikan bibit penyakit di dalam air. Untuk memperbaiki atau mempertahankan kualitas air, penyaringan air secara kimiawi sebaiknya dilengkapi dengan penyaringan biologi dan penyaringan dengan tanaman.

c. Penyaringan Biologis
Penyaringan biologis menggunakan bahan-bahan yang tidak mematikan bakteri, misalnya pestisida. Bahan yang diperlukan justru dapat mengikat bakteri. Beberapa jenis bakteri dapat mengurai bahan organik yang mengandung nitrogen dan amoniak. Kemampuannya itu sangat membantu menjaga kebersihan air kolam dari kotoran ikan dan sisa pakan. Proses ini berkaitan dengan proses penyaringan secara biologis.

d. Penyaringan dengan Tanaman
Penyaringan dengan tanaman dapat memanfaatkan filter dari tanaman air. Tanaman air seperti eceng gondok, buntut kucing, dan hydrilla mampu mengikat Lumpur, kotoran ikan, dan sisa pakan yang terlarut dalam air. Tanaman itu dapat ditanam di dasar kolam atau pada unit-unit filter. Kotoran akan melekat pada akar eceng gondok, batang buntut kucing, dan hydrilla. Secara berkala tanaman air diangkat dan dibersihkan, kemudian dimasukan kembali ke kolam

Meningkatkan Kualitas Air dengan Obat
Setelah kolam dibersihkan, bagian dalam kolam dapat ditambahkan dengan obat. Gunanya untuk meningkatkan kualitas air agar koi bertambah nyaman.

Air PAM yang masih baru belum bisa dipakai untuk media hidup ikan. Untuk mengikat klorin yang terlarut di dalamnya, harus ditambahkan obat anti klorin, misalnya Rid All.

Koi banyak menghasilkan kotoran, karena doyan makan. Kotoran itu dapat menurunkan kualitas air secara drastis, kalau tidak ada upaya mengatasinya. Aquadien dapat mencegah kotoran koi hancur sehingga menggumpal. Gumpalan itu akan tersedot aliran air ke dalam filter, atau bisa dibuang ketika menyifon air kolam.

Koi yang baru datang dikhawatirkan membawa bibit penyakit. Untuk itu perlu dikarantina beberapa hari dan diobati. Pengobatannya dengan menggunakan Rid All General Aid yang dilarutkan ke air kolam. Obat ini berfungsi sebagai pencegah, atau mengobati penyakit yang belum tampak.

Kalau pH air terlalu basa, dapat diturunkan atau dinetralkan dengan menambah cairan Aquavital. Selain tersedia dalam bentuk cairan, Aquavital juga dijual dalam bentuk kering (bubuk) dan berupa moss (media tanam) untuk tanaman air.

Kolam yang baru saja selesai dibangun biasanya bau semen. Pengaruh semen membuat air sadah dan ber pH tinggi. Dengan larutan asam asetat penetralan dinding kolam dapat dilakukan dengan cepat. Kalau hanya dengan merendam dan mengeluarkan air berulangkali, proses penetralannya perlu waktu 3 minggu. Dinding kolam juga bisa dinetralkan dengan melapisnya dengan cat vinil

Tipe Kolam Untuk Ikan Koi Berdasarkan Lokasi

Setelah kita mengetahui berbagai jenis kolam, tentunya akan membantu memberikan pengetahuan tentang kolam yang bagaimana yang sebaiknya cocok untuk kelangsungan hidup koi. Apakah salah satu dari kolam tersebut dapat digunakan atau campuran dari beberapa jenis kolam agar hasil yang diinginkan seperti, keindahan dan keserasian antara rumah, pekarangan, taman? Kolam dan koi menyatu sebagai satu kesatuan yang utuh, tidak berdiri sendiri-sendiri.

Kolam koi secara teknis menghendaki lahan yang luas dan air yang kualitasnya memenuhi persyaratan hidup koi. Kalau lahannya tidak memungkinkan, ukuran dan tipe kolam dapat diusahakan dengan cara lain sesuai kebutuhan ikan.

Agar kolam menyatu dengan taman, tembok yang membatasi air jangan dijadikan pembatas dengan lingkungan taman yang berupa tumbuhan. Jadikanlah tembok kolam sebagai pengikat antara kedua media yang hadir dalam taman. Untuk itu, bentuk kolam taman jangan kaku dan formal, melainkan elastis dan menyatu dengan lingkungan kolam secara keseluruhan.

kolam ikan koi


1. Lokasi dan Bentuk Kolam
Dari segi teknis, lokasi kolam jangan sampai tergusur oleh bangunan rumah yang akan dikembangkan. Kalau tempat tinggal akan dimekarkan, kolam koi jangan dibangun di dekat rumah. Kalau bangunan rumah sudah pas sesuai keinginan, kolam koi dapat dibangun menempel rumah, di teras depan, ataupun di halaman belakang.

Lokasi kolam bebas dari pohon-pohon besar yang dapat mengotori isi kolam. Paling bagus kolam dibuat di bawah pohon besar yang telah dikurangi dahan dan cabangnya.

Naungan pohon tetap dibutuhkan. Kerindangannya diperlukan untuk mencegah sengatan terik matahari. Matahari yang terik membuat kolam cepat berlumut. Agar kolam tidak cepat berlumut, usahakan lokasi kolam terletak di sebelah timur rumah. Di lokasi itu hanya matahari pagi saja yang menerpa kolam, bukan matahari siang yang terik.

Bentuk kolam koi bisa dibuat berbagai macal, namun harus sesuai dengan luas rumah yang disediakan. Pada dasarnya ada tiga tipe kolam, yaitu :
  • kolam formal;
  • kolam non formal;
  • kolam plastik.
a. Kolam formal
Kolam formal kesannya serba teratur dan disiplin. Bentuknya serba geometris dan simetris, seperti bundar, persegi panjang, dan bujur sangkar. Kehadiran kolam seperti terpisah dari lingkungannya. Kesannya kaku dan baku. Berukuran dalam dan besar, biasanya di sekelilingnya dicor. Model seperti ini akan sangat indah jika tersedia air mancur dan berbagai patung sebagai aksen pemanis kolam.

b. Kolam non formal
Kolam nonformal lebih fleksibel, bersifat natural. Bentuknya tidak kaku, ornamen-ornamen alam seperti bebatuan, gunung, pasir, tanaman hias, perdu, rumput, atau border plant (tanaman pembatas) sering dipajang untuk memperkuat kesan alami sehingga akan terllihat menyatu dengan lingkungan sekitar. Kesannya tenang, segar, menghibur, dan membantu melepas ketegangan.

Untuk menata ornamen-ornamen pendukung agar kolam tampil asri dan apik perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut: buat tonjolan batu yang menjorok ke dalam kolam, agar keindahan warna-warni koi bisa dilihat dari dekat. Dapat juga dibuat sleeping stone yang melintasi kolam sehingga koi-koi yang jinak bisa disentuh. Jika anggaran cukup besar, dapat dibangun jembatan dari kayu yang melintas di atas kolam. Pada kolam bergaya Jepang dan Bali banyak dipakai batu-batu granit dan batu-batu alam lainnya. Supaya tidak mengotori kolam, hindari memilih tanaman yang berdaun mudah rontok. Jenis tanaman yang tepat untuk kolam koi, antara lain: palem, cemara, dan jenis tanaman dalam pot. Untuk kolam di luar ruangan, pilih tanaman yang menyenangi cahaya matahari. Sementara itu, untuk kolam di dalam ruangan, pilih jenis tanaman indoor yang tahan terhadap kerontokan daun.

Keasrian kolam akan bertambah jika air mancur atau air terjun bisa dihadirkan. Selain menambah keindahan, air mancur dan air terjun juga menjaga sirkulasi oksigen di dalam kolam. Air mancur dan air terjun bisa dibuat dengan menggunakan pompa sirkulasi. Supaya keindahan koi bisa dinikmati secara optimal, atur tata letak air mancur atau air terjun sehingga jatuhan airnya tidak menghalangi pandangan ketika menyaksikan keindahan koi yang sedang berenang.

Instalasi kolam, seperti bak control pembuangan air dan bak filter, sebaiknya disembunyikan atau disamarkan. Untuk menutupinya sering dipakai bebatuan dan tanaman. Jika letak kolam di dalam ruangan, bak filter bisa disembunyikan di lantai atas. Pada kolam formal, instalasi bak penunjangnya dibuat di bawah tanah.

c. Kolam Plastik
Kolam plastik umumnya berupa kolam yang sudah jadi dari bahan fiberglass. Kolam seperti ini jarang ada yang membuat di Indonesia.

Banyak yang menghubungkan kedua tipe kolam itu sehingga yang resmi maupun tidak resmi bisa tampil dalam berbagai wajah. Misal, bagian dalam (bawah) kolam dibentuk sedikit formal agar tampak lonjong atau agak persegi panjang, lalu pada bagian luar (atas) diberi beberapa penekanan sesuai selera.
Kesan formal juga bisa dihilangkan dengan membuat kolam formal tak lengkap. Kalau tanah yang tersedia di pojok rumah 4 meter persegi (bentuk tanah bujur sangkar), dapat dibuat kolam koi berbentuk 3/4 atau 1/2 lingkaran.

Kamis, 16 Januari 2014

Penanggulangan Hama dan Penyakit Pada Tumbuhan Pepaya

Seperti juga pohon-pohon dan tanaman lainnya, pepaya inipun mempunyai banyak musuh yang berupa hama ataupun penyakit. Akan tetapi di dalam blog kecil mungil ini hanya akan kita kupas mengenai hama ataupun penyakit yang sering menyerang pohon pepaya di Indonesia. Juga hanya akan ditulis hama-hama serta penyakit yang membahayakan saja.

HAMA:
1. Tungau (Tetranychus spp)
Tungau ini menyerang daun, dan akan menjadi hebat serta merajalela disaat musim kemarau. Terlebih-lebih lagi kalau terjadi kemarau panjang. Kerusakan ini akan terlihal paila daun antara jari-jari daun yang mengering.

Pemberantasannya :
Kalau secara tradisional, maka kita taburkan saja tepung belerang pada pagi hari setelah ada embun. Penaburan tepung belerang ini diberikan dibawah telapak daun. Bila kita akan memakai obat-obatan (insektisida) maka dapat pula diberi­kan demicron, lindani', orthane atau filidol untuk usaha pemberantasannya. Obat-obat ini bisa kita beli di toko-toko obat-obatan untuk pertanian atau bisa juga kita membelinya di BUUD.

2. Kutu Pseudaulacaspis Pentagona
Kutu ini akan tampak pada batang pepaya, dan bergerombol hingga akan kelihatan banyak sekali. Kalau dilihat sepintas lalu saja berupa perisai yang berwarna putih dan abu-abu seperti kulit batang pepaya itu sendiri. Sedangkan yang berwarna putih itu adalah kutu-kutu yang berjenis kelamin jantan dan yang abu-abu merupakan kutu yang berjenis ke­lamin betina.

Perisai kutu ini sering pula tertutup oleh kulit bagian atas dari batang pepaya yang tipis, sehingga tidak mudah diketahui bila belum dikenal

Pembasmiannya:
Pemberantasannya memang dapat dilakukan dengan mempergunakan insektisida seperti pemberantasan Tungau.

3. Keong (Achatina Fulica)
Sebenarnya keong ini merupakan hama dari setiap kebun yang tidak dipelihara kebersihannya. Serangan keong yang secara serentak ini akan dapat merusak kulit batang bagian atas dekat buah ataupun bunga.

Pemberantasannya:
  • Dengan cara mengumpulkan semua keong-keong tersebut dan membunuhnya.
  • Kalau saja kita mempunyai ternak bebek, maka keong tersebut kita manfaatkan untuk makanan bebek. Selain keong akan terbasmi habis dimakan bebek, maka bebek itupun akan bertelur semakin banyak.
  • Keong yang masih berada dibawah biasanya akan bersembunyi dibawah mulch. Akan tetapi pada sore harinya terutama sekali dimusim penghujan akan keluar dan mu­dah kita kumpulkan.
4. Kelelawar dan Kutilang
Dua jenis burung ini memang sangat senang dengan papaya, maka tidak ada cara-cara pembasmiannya untuk kedua jenis perusak ini. Hanya kalau melihat mereka kita halau saja. Namun biasanya kelelawar ini bila makan dan menyerang selalu malam hari.

5. Manusia Jahil
Menghadapi hama yang satu ini memang sangat memusingkan, sebab tak jarang manusia pencuri ini selalu berkeliaran dan mengambil buah yang telah masak untuk dimakan sendiri ataupun bahkan dijualnya.

Pemberantasannya:
Menghadapi tikus atau kelelawar kepala hitam ini bisa dikatakan hal yang paling sulit dibasmi, sebaiknya memang pohon pepaya yang telah mulai masak di kebun itu diberi penjagaan. Terutama selama malam hari. Sebab memang namanya maling, biasanya juga beroperasi pada malam hari.

Untuk memudahkan mencari pepaya curian, maka sebaiknya memang buah pepaya yang telah besar-besar dan hampir masak itu diberi tanda khusus dan rahasia yang hanya diketahui oleh pemiliknya saja. Hingga tahu kalau pepaya yang dijual dipasar itu adalah pepaya curian dari kebun kita. Walaupun untuk itu kita juga tak bisa berbuat banyak.

Penyakit pada pohon pepaya

PENYAKIT
Penyakit pepaya ini sebenarnya juga banyak, akan tetapi sebagian besar tidak membahayakan kehidupan dari pohon tersebut, maka kita juga akan menguraikan bagian-bagian yang terpenting saja.

1. Jamur Pylhium Sp
Penyakit ini menyerang pada leher akar ataupun bagian akar. Akibat dari serangan ini maka akar pepaya akan dapat membusuk. Biasanya biang keladi dari datangnya penyakit ini adalah kurang baiknya dari pembuangan air hingga ba­nyak air yang menggenangi akar.

Pemberantasannya :
Penyakit ini tidak ada jalan lain untuk memberantasnya, kecuali dengan jalan memperbaiki got-got dan pembuangan airnya yang berada di dalam kebun itu sendiri. Kalau sudah ada gotnya maka got itu perlu diperdalam.

2. Bakteri Papayae
Penyakit ini menyerang pada daun pepaya, hingga kelihatan mengering dan dimulai dari pinggir daunnya. Terutama daun yang masih muda. Penyakit ini sudah berjangkit di ke­bun pepaya yang berudara lembab.

Pemberantasannya:
Beri kesempatan matahari masuk dan bersinar langsung, hingga keadaan kebun tidak menjadi lembab lagi

3. Virus
Penyakit ini menyerang daun hingga daun itu sendiri menjadi keriting, berbintik-bintik dengan warna kuning. Daun­nya kelihatan cengkong dan tangkainya melayu hampir terkulai kebawah. Bila hal ini dibiarkan maka seluruh pohon akan mati.

Adapun virus ini dipindah pindahkan dari satu pohon kepohon lainnya oleh kutu-kutu daun yang sering dikenal dengan nama kutu Aphis.

Pemberantasannya:
Untuk pemberantasan penyakit ini memang belum diketahui secara langsung, akan tetapi ada usaha pencegahan :
  • Basmi pohon dengan segera yang telah terserang virus ini.
  • Basmi kutu-kutu Aphis yang kelihatan pada daun-daun pepaya, dengan mempergunakan insektisida.
Akan tetapi penyakit ini di Indonesia hampir dikatakan tidak ada, namun untuk Trinidad penyakit ini benar-benar sangat meraja lela, hingga banyak membunuh pohon-pohon pepaya yang sedang berbuah maupun yang sedang berkembang.

Cara Menanam Pohon Pepaya Yang Benar

Ada beberapa faktor yang menyebabkan tanaman pepaya dapat berproduksi dengan baik. Walaupun pohon-pohon pepaya yang produktivitasnya baik itu hanya sanggup kita pertahankan selama tiga sampai lima tahun saja. Adapun syarat-syarat untuk mendapatkan pohon pepaya yang baik itu ialah :
  1. Kebun pepaya kita ini harus bebas dari rumput-rumput yang jahat.
  2. Tidak berada di dekat pohon-pohon lain yang tinggi dan rimbun, hingga pohon pepaya kita dapat kekurangan sinar matahari.
  3. Bebas dari semak-semak yang dapat mengganggu akar dalam mencari makanan.
  4. Kebun pepaya ini tidak boleh dikelilingi oleh pohon-pohon yang tinggi dan rindang, apalagi diberi pagar. Sebab bila sampai hal itu terjadi maka angin tak akan dapat dengan leluasa masuk ke luar kebun.
  5. Jadikanlah kebun itu hanya di tanami pepaya saja, atau katakanlah tanaman pepaya itu hanyalah merupakan mono kultur saja dalam kebun itu.
  6. Pembuangan air yang berupa got-got haruslah sudah dipersiapkan semenjak belum menanam pepaya itu sendiri.
  7. Lubang untuk menanam pohon pepaya harus cukup besar hingga dapat menampung rabuk organis yang cukup banyak, karena itu adalah menjadi rabuk dasar utamanya.
Harus pandai mencari lokasi untuk kebun pepaya, hingga jangan sampai tanah yang dangkal akibat adanya padas di dalamnya lalu ditanami pohon pepaya. Bila hal ini terjadi maka niscaya pepaya itu akan mati atau bila tumbuh pertumbuhannya sangatlah kurus

Cara menanam pohon pepaya dengan benar


Bibit Pepaya dan Pemilihan Bibit.
Kalau kita akan membibitkan biji pepaya, maka kita harus mengeringkan atau mengangin-anginkan biji pepaya itu sendiri yang telah dikeluarkan dari dalam kulit arinya.

Setelah biji yang dikeringkan karena angin-angin ini, lalu dapat kita simpan dalam botol yang rapat, bila banyak maka dapat pula dimasukkan/disimpan dalam plastik. Biji disimpan dalam botol ataupun plastik akan bisa tahan sampai 2 - 3 tahun.

Kemudian biji-biji tersebut kalau di sebar ditempat yang cukup lembab, tentu saja kalau tidak diselingi dengan kekeringan maka biji tersebut akan tumbuh setelah 2 atau 3 minggu.

Pemilihan Bibit
Di dalam pemilihan bibit, biasanya orang akan selalu memilih bibit yang berasal dari buah-buah pepaya yang besar dan rasanya manis. Apalagi kalau untuk ditanam di Indonesia. Sedangkan untuk bentuk, orang akan bisa atau tidak mempersoalkan apakah itu berbentuk lonjong ataupun bulat. Namun yang penting besar dan manis. Atau kalau boleh dikatakan, orang akan selalu memilih bibit-bibit dari kates unggul yang te­lah terbukti pembuahannya.

Untuk mendapatkan biji pepaya ini, penanam dapat memperolehnya dengan cara membeli di pasar ataupun minta bibit berupa biji kepada para tetangga yang sudah menanamnya.

Walaupun belum ada penyelidikan secara ilmiah, tetapi biasanya menurut kepercayaan orang akan mengambil biji dari buah yang baik dan biji yang berada di tengah-tengah. Sebab biji tersebut akan dapat menghasilkan buah yang diharapkan.

Kalau hanya untuk ditanam sendiri di pekarangan, maka tidak akan banyak memerlukan biji sebagai bibit. Sebuah peka­rangan depan dan samping rumah yang biasa saja hanya me­merlukan 10 biji pepaya. Kemudian bila 10 biji tersebut kita tanam semua, maka dalam waktu 4 sampai 6 bulan kemudian kita akan mendapatkan beberapa pohon pepaya yang berlainan jenisnya, dan tinggal selera kita, mana yang akan kita pergunakan dan teruskan perawatannya.

Memang kalau penanamnya itu hanya sekedar ingin menanam saja, maka semua pohon pepaya yang tumbuh itu tidaklah menjadi persoalan. Akan tetapi lain halnya bila penanamnya adalah seorang pengusaha hingga dia akan selalu memperhitungkan untung ruginya dari pohon pepaya yang telah tumbuh.

Sebab untuk orang-orang yang memang ingin berkebun pe­paya dan menjualnya lagi hasil-hasil kebunnya itu maka perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
  • Bentuk buah dari hasil kebunnya yang merata, hingga bias memenuhi selera dari para pembelinya kelak.
  • Pohon tersebut harus dapat menghasilkan buah setiap bulannya.
Akan tetapi kalau kita benar-benar selektif, maka pengambilan bibit dari pohon yang asal tumbuh saja, atau seperti yang kita uraikan diatas itu maka hasilnya juga akan kurang bagus atau dengan kata lain target yang kita inginkan tidak akan terpenuhi. Hal ini karena adanya kemungkinan persarian bersilang sebagai akibat dari tawon-tawon yang berterbangan di sekitar.

Hingga karena lebah atau tawon-tawon ini, maka tak menutup kemungkinan bahwa pepaya yang hasilnya baik akan bisa kawin dengan pepaya yang kurang baik.

Karena itulah kalau benar-benar ingin mendapatkan bibit yang baik maka sebaiknya memang kita harus pergi dan membeli pada orang-orang yang telah biasa menanam kates dan ha­silnya juga baik. Kalau memang belum bisa menemukan orang yang biasa menanam kates atau pepaya ini, maka bisa juga kita minta petunjuk dari Dinas Pertanian.

Sebenarnya bibit pepaya ini dapat pula diusahakan dari kebun sendiri, akan tetapi harus setelah mengalami hasil dalam musim kemarau dan penghujan. Sebab dalam satu tahun musim, kita baru bisa memilih pohon induk mana yang memenuhi syarat untuk keperluan diatas.

Pohon pepaya yang dalam satu tahun dapat menghasilkan dua musim buah dengan terus menerus ini akan menunjukkan bahwa pohon tersebut benar-benar termasuk jenis pepaya berbunga PETANDRIA.
Bibit dari jenis pohon ini kemungkinan akan mendapat turunan pepaya yang baru, yaitu yang berbunga jantan dan sempurna dengan perbandingan 1 : 2

Penyerbukan Buatan
Katau kita ingin menjamin adanya pembibitan yang dapat menghasilkan tanaman pepaya yang sifat-sifatnya seperti apa yang kita kehendaki maka yang harus diperhatikan ialah :
  • Pepaya yang dapat berbuah sepanjang tahun dengan tidak ada kekosongan.
  • Bentuk buahnya merata dalam sebuah kebun, contohnya saja bentuk ciongata yang hanya dapat dihasilkan oleh bunga petandria sempurna atau khasus jenis pepaya jinggo.
Hasilnya tiap bulan bisa diharapkan, dan tak ada waktu yang kosong sebagai akibat dari musim kemarau, kemudian buahnya baik artinya :
  • rasanya manis
  • dagingnya dapat bertahan lama dan tidak cepat lembek bila sudah masak.
Untuk inilah maka penyerbukan buatan perlu dilakukan. Sedangkan untuk keperluan tersebut pelaksanaannya mudah saja. Kita dapat mengerjakan sendiri dengan cara :
  • mencari pohon pepaya yang berbuah terus menerus.
  • memilih bunga yang bakal buahnya terletak pada ujung bunga majemuk dan yang sudah hampir mekar.
  • membuang bunga lainnya yang berada di bawahnya.
  • mengambil bunga jantan yang setangkai dengan bunga yang dibungkus, ini dilakukan 1 minggu sebelum penyerbukan
  • pilihlah bunga jantan yang belum membuka dan sudah berwarna putih.
  • setelah kita memilih bunga betina dan kemudian bunga betina yang terpilih ini ditutup dengan kantong kain dan diikat rapat-rapat.
Sehari sebelum bunga yang dibungkus itu membuka, maka serbukkanlah dengan tepungsari dari bunga jantan tersebut. Bunga jantan yang telah disimpan 1 minggu lamanya pada saat penyerbukan, tepungsarinya telah tampak bergumpal pada benangsari.
  • Untuk mempermudah penyerbukan buatan ini, maka terlebih dahulu kita harus membuang semua daun bunganya.
  • Setelah penyerbukan selesai maka tutuplah dengan kantong dan kemudian diikat erat-erat.
  • 10 hari setelah itu kantong dibuka, maka tampaklah akan ada perubahan dalam pertumbuhan bakal buahnya.
Hingga dengan demikian maka selesailah tugas kita untuk membuat perkawinan buatan untuk pepaya kita ini. Yaitu perkawinan bunga sempurna diserbuk sendiri dan ini berencana serta memenuhi syarat:
  • diketahui orang tuanya/asal pohon.
  • sifat-sifat orang tuanya/ pohon asalnya.dapat dihitung semula, berapa banyak pohon pepaya yang berkelamin betina dan yang sempurna.
Hingga perkawinan ini akan menghasilkan tanaman yang perbandingan: 1 jantan : 2 hermaphrodit : 0 betina.

Penanaman Pepaya
Cara penanaman biji pepaya ini dapatlah dilakukan dengan berbagai macam yaitu dengan jalan :
  1. Disebarkan langsung dilapangan.
  2. Disemai terlebih dahulu di daerah persemaian.
  3. Disemaikan terlebih dahulu di kantongan plastik.
1. Disebar langsung
Kalau kita tilik untung dan ruginya menanam pepaya dengan cara menyebar langsung dalam lobang tanaman yang telah tersedia, maka adalah sebagai berikut: Keuntungan :
  • Semai pepaya tidak mengalami kerusakan akar baik itu akar pancar atau pun akar mayangnya.
  • dapat tumbuh langsung dengan tanpa ada hambatan da­lam pertumbuhan akar pancar maupun batangnya.
  • pohon yang tumbuh dari cara ini akan cepat berbuah yang jelas tidak memerlukan biaya tambahan untuk membuat persemaian, biaya pemindahan dan ekstra penyulaman
Kerugiaannya:
  • memerlukan banyak biji.
  • memerlukan penjagaan ekstra.
  • bila tak ada air yang mudah diangkut maka tidak mungkin menyebar pada musim kemarau.
  • memerlukan pemeliharaan yang serius dan terutama sekali dalam bidang penyiraman.
2. Bila disemaikan terlebih dahulu
Dengan jalan penyemaian terlebih dahulu ini berarti menjamin jadinya bibit yang dapat disebarkan setiap waktu. Dan sudah tentu kalau dengan cara ini maka memerlu­kan biaya ekstra bila dibandingkan dengan jalan penyebaran langsung.

Juga selain itu, pemindahan dari persemaian ke kebun pepaya, maka akan mengakibatkan pertumbuhan pohon itu sendiri agak terlambat. Apa lagi kalau pemindahan ini dilakukan pada musim kemarau dan minta perlindungan dari pohon lain.

Logis kalau ada setiap kali ada kerugiannya, maka ada juga keuntungannya, keuntungan tersebut adalah kita dapat mencari bibit yang rata besar dan bentuknya untuk ditanam di kebun. Hingga dengan demikian maka kebun akan ada pohon yang rata.

3. Persemaian dalam kantong plastik
Persemaian dalam kantong plastik ini dapat kita lakukan dalam setiap waktu. Kalau saja kita ingin merencanakan penanaman di awal musim kemarau, maka dengan enak kita dapat menanamnya.
Kemudian kalau kita bandingkan dengan persemaian biasa, maka persemaian dalam kantong plastik ini tidak akan merusak akar dari pohon pepaya itu sendiri. Tanah dalam plastik itupun dapat kita buat rata kesuburannya.

Untuk keperluan tersebut, kalau bisa kita harus memilih kantong plastik yang berwarna hitam dan berukuran antara 10 cm lebarnya dan 20 cm dalamnya. Apabila dikehendaki biar agak lama di dalam kantong plastik maka harus dicarikan kantong plastik yang lebih besar lagi.

Kalau kita menyemaikan dalam kantong plastik, maka penanaman pohon ini kelak di kebun haruslah kita usahakan agar jangan ditunggu sampai akar pancarnya melingkar didalam plastik.

Penyebaran ;
Kalau dilakukan penyebaran langsung maka bibit / biji pepaya tersebut kita masukkan saja kedalam lobang sedalam rata-rata 1,5 Cm atau paling tidak 2 kali tebal biji pepaya. Kalau saja kita sebar langsung dilapangan maka setiap lobang hendaknya kita isi dengan paling sedikit 3 butir biji, dengan jarak rata-rata 5 Cm. Kemudian kalau dipersemaian kita harus memberi jarak rata-rata antara 10 -15 Cm. Kemudian antara larikan sekitar 10 Cm pula.

Waktu:
Untuk daerah Jawa Barat memang sudah biasa menanam pepaya dengan cara meyebarkan langsung di lapangan dalam waktu 4 -5 bulan sebelum hujan datang. Hingga dengan demikian maka pada waktu musim penghujan datang, pohon pepaya itu sendiri telah berbunga ataupun bahkan berbuah.

Sudah terang dengan cara inipun memerlukan ketekunan dalam penanamannya, karena dalam jarak 2 sampai 3 minggu kemudian biji-biji yang disebar itu akan mulai tumbuh.

Kalau saja kita telah menyebar, maka yang harus dijaga benar-benar adalah jangan sampai tanah tersebut menjadi kering. Sebaiknya biji yang telah kita sebar itu langsung saja di tutup dengan rumput yang telah kering, hingga dengan demikian berarti melindungi tanah agar tidak cepat kering

Jarak dan Lobang tanam :
Pohon pepaya dalam pertumbuhan penamanya haruslah terjamin subur dan cepat berbuah. Karena itu sudah wajar kalau pepaya ini minta tempat yang subur dan memenuhi persyaratan untuk dapat mengembangkan akarnya yang cepat meluas. Adapun syarat-syarat untuk keperluan tersebut:
  1. Lobang tanaman yang cukup luas.
  2. Tanah yang menjadi dasarnya tidak hercadas/ cadas.
  3. Di dalam lobang harus tersedia pupuk kandang yang telah tua.
  4. Kemudian disamping pupuk kandang yang menjamin tanah tetap gembur, dan dapat mengandung air, maka harus ada rabuk tambahan berupa pupuk buatan yang mengandung zat N, P dan K. Keseluruhan dari pupuk-pupuk inilah yang kemudian kita sebutkan sebagai rabuk dasar. Pupuk tambahan dapat kita berikan nanti setelah sebulan biji di tanam.
Jarak Tanam
Jarak tanam yang baik untuk setiap pohon dengan pohon yang lainnya maka menurut penyelidikan dan pengalaman para petani pepaya yang telah berhasil adalah sekitar 2,5 - 3 meter.

Biasanya kalau sampai ada petani papaya yang menanamnya dengan jarak tanam lebih dari 4 meter, karena diantaranya jarak-jarak itu akan ditanami tanaman lain.

Ukuran Lohang
Lobang ukuran yang normal biasanya adalah : 0,50 x 0,50 x 0,50 meter.
Kalau saja kita menanam pepaya dalam tanah yang berjenis latosol, maka caranya memberi pupuk adalah sebagai berikut:
  • untuk pupuk kandang memerlukan 2 kaleng buat setiap lobang jadi setiap hektarnya membutuhkan pupuk kurang lebih 30 ton.
  • Sedangkan pupuk buatan 1 bulan setelah menanam memerlukan :
    50 gram ZA 45 gram DS 20 gram ZK
  • pupuk buatan selanjutnya akan kita berikan setiap tiga bulan sekali adapun ukuran pemberiannya adalah sebagai berikut:
    130 gram ZA atau sama dengan 65 gram Urea.
    90 gram DS atau sama dengan 180 gram superfosfat.
Kemudian kalau menurut data-data dari FERTILIZER USE, maka pemberian rabuk itu akan diberikan dengan ukur­an sbb:

Perabukan pertama :
Umur 2 - 6 bulan
35 - 70 Gram ZA rata-rata 50 gram.
35 - 87 Gram DS rata-rata 60 gram.
14 - 28 Gram ZK rata-rata 20 gram.

Untuk data-data ini memang telah dibuktikan kebaikannya di laboratorium, sedangkan untuk perabukan yang diberikan oleh para petani kita itu hanyalah sebagai ancar-ancar saja, walaupun mereka telah sukses dalam penanaman akan tetapi pu­puk / jumlah pupuk yang diberikan itu belum diselidiki di labo­ratorium

Memang kalau ditinjau menurut daerahnya, maka cara perabukan para petani pepaya kita itu masih harus diselidiki lagi. Sebab jumlah yang diberikan untuk daerah yang panas belum tentu cocok buat daerah yang dingin. Misalnya saja pohon pe­paya yang ditanam di Jakarta ataupun di Surabaya, akan tidak cocok pemberian pupuknya kalau disamakan untuk daerah Malang ataupun Bandung.

Maka untuk perabukan yang baik, jumlahnya dapatlah ditanyakan saja langsung pada Dinas Pertanian untuk daerahnya masing-masing. Sebab Dinas Pertanian untuk setiap kota berbeda suhu tentu akan memberikan gambaran yang lain-lain

Cara Memelihara Pohon Pepaya

Seperti yang diinfokan terdahulu, kalau setiap orang yang ingin mendapatkan hasil yang baik dari pertanian, maka faktor utama yang penting diperhatikan adalah pemeliharaan. Sebab dengan pemeliharaan yang baik maka akan dapat pula memetik hasil yang memuaskan pula.

Cara-cara pemeliharaan pepaya yang baik adalah:

1. Mengurangi semai
Bibit pepaya yang disebarkan secara langsung setelah mencapai ketinggian 25 sampai 30 Cm, baiknya dipilih mana yang tersehat dan terbagus dalam tiga batang yang tumbuh itu. Maka biarkan saja ketiga bibit itu hidup dan tumbuh berdampingan selama 3 - 4 bulan.

Hingga dengan demikian maka pohon tersebut telah berbunga, dan kita akan melihat pohon-pohon itu berbunga apakah ? Bunga Elongata, Petandria atau betina. Setelah benar-benar tahu barulah tiba saatnya kita menebang yang dua dan tinggal sebatang saja.

Kalau saja yang kita pelihara khusus ini adalah pohon yang berbunga betina, maka untuk setiap 25 - 100 pohon betina kita sediakan pula sebatang pohon pepaya berbunga jantan. Sebab ini sebagai penghasil dari tepung sari.

2. Penentuan jenis kelamin
Untuk dapatnya kita menentukan jenis kelamin pohon pe­paya, maka pelaksanaannya dapat dilakukan setelah pohon tersebut berumur 4 sampai 5 bulan. Sebaiknya waktunya juga pada saat awal musim penghujan. Dari bunga pertamanya saja dapat segera ditentukan jenis kelamin pohon tersebut dan juga bentuk buahnya

Bunga pepaya yang berbentuk majemuk, ini menandakan bahwa bunga pepaya merupakan rangkaian lebih dari satu bunga dan bertangkai. Bunga paling ujung biasanya adalah yang terbesar dan akan menjadi buah.
  • Pada tanaman yang berbunga betina, kelihatan pada ujung tangkai betina besar, sedangkan bunga lainnya walau berkelamin betina bentuknya kecil dan tak akan jadi buah.
  • Apabila bunga pertamanya pada suatu tangkai jenis kelaminnya jantan dan kecil bentuknya, maka dapat diharapkan bunga besar yang keluar kelak akan berbentuk elongata. Kalau bunga kecil itu bentuknya petandria buahnya akan petandria.
  • Pohon pepaya yang akan menghasilkan bunga jantan saja, diawali dengan dibentuknya bunga majemuk, hingga pada tiap-tiap tangkai nampak beberapa bunga jantan. Penentuan sex setelah umur 4 sampai 5 bulan penanaman, selain ditentukan oleh saat penyebaran dan penanaman bibit dari persemaian, juga harus diimbangi dengan kesuburan tanah dalam lubang tanaman dan pengairan yang mantap. Sebab ka­lau tak menghiraukan faktor-faktor ini akan menyebabkan pohon pepaya jadi kurus, tumbuhnya memanjang dan akan mengalami keterlambatan dalam berbunga.
Pohon Pepaya


3. Penyiangan
Untuk menghindarkan pertumbuhan rumput-rumput disekitar pohon pepaya, maka penutupan tanah dengan bahan-bahan organik yang kering atau masih basah sangat perlu dilaksanakan. Atau kalau menurut istilah populernya yang diambil dari bahasa asing adalah MULCHING. Mulching sendiri ini, selain berfungsi untuk meniadakan pertumbuhan rumput, dapat pula menahan tanah menjadi tetap lembab.

Bila saja terpaksa tidak dapat memberi mulch yang cukup tebal, juga terpaksa rumput harus disiangi maka usahakanlah penyiangan ini jangan sampai merusak akar. Penyiangan juga harus ditujukan pula untuk menggemburkan tanah. Tanah bagian atas serta bawah. Penggemburan tanah ini berarti pula menahan penguapan air dan pemadatan tanah. Bertambah umur akan bertambah lebarlah tanah sekitar batang pepaya yang minta perhatian untuk dirumputi dan digemburkan.

4. Pemupukan
Karena sudah banyak kita bicarakan di depan maka sebaiknya untuk ini akan kita singkat saja, dan kita ambil bagian-bagian vang penting dari pemupukan. Dalam melaksanakan pemupukan dengan pupuk buatan memasukkan pupuk dalam tanah dengan penugalan lebih baik, dari pada hanya ditaburkan untuk kemudian dimasukkan dengan cangkul.

Sebab kalau kita memasukkannya dengan cangkul ataupun dengan solet akan bisa merusak akar dari pohon pepaya itu sendiri. Terutama akar mayang yang telah agak tebal. Pemupukan dengan pupuk kandang, dilakukan kalau pohon baru berumur kurang satu tahun, dapat dengan jalan membuat rorak dan memasukkannya ke dalam tanah yang melingkari pohon pepaya itu sendiri.

Namun kalau pohon pepaya itu sendiri telah tua, maka dapat dilakukan dengan jalan membuka tanah dibawah pohon akan tetapi jangan sampai merusak akar dari pohon tersebut. Setelah membuka tanahnya maka pupuk kita taburkan dan tanahnya kita tutup lagi.

Mulching yang terus menerus dilakukan dapat pula berguna meningkatkan kadar bahan organis dalam tanah dibawah mahkota pohon, tanpa penambahan pupuk kandang.

5. Pengairan
Pengairan ini dilakukan dalam musim kemarau. Pelaksanaannya memang dapat saja dilakukan dengan mengalirkan air dalam aluran / got-got yang telah tersedia di tengah-tengah larikan. Kemudian untuk mempercepat masuknya air ke dalam tanah, tanah di bawah mahkota pohon disiram hingga cukup basah. Tentang berapa kali pengairan harus dilaksanakan dalam musim kemarau ini, maka ini adalah tergantung sekali kepada jenis tanah dan teriknya musim. Sebaiknya memang pengairan ini dilaksanakan antara 10 sampai 15 hari sekali. Terlalu sering mengairi kebun pepaya juga tidak baik, sebab nanti akan membuat buahnya kurang manis serta bisa mengakibatkan pula akar menjadi busuk. Akan tetapi terlalu jarang mengairi juga tidak baik, karena selain kekeringan juga akan mengakibatkan tanah menjadi keras dan pecah-pecah.

6. Waktu memetik
Tanda-tanda buah telah masak dan sudah tiba saatnya untuk dipetik, akanlah kelihatan dari perubahan warna dan hijau ke kuning. Getahnya yang keluar dari buah yang sudah cukup tua selain mengurangi deras mengalirnya warna getahnyapun agak jernih. Kalau saja kita memetik buah pepaya yang telah berwarna kuning sedikit, maka akan dapat masak keseluruhannya setelah kita simpan selama 4 samapi 5 hari.
Kalau akan kita simpan agak lama, maka sebaiknya pemetikan dilakukan bila buah tersebut telah agak tua. Tandanya mengeluarkan getah yang jernih namun belum berubah warnanya.

Namun kalau saja kita memerlukan penyimpanan yang lebih dari 7 hari, ini harus dilakukan ditempat yang dinginnya rata- rata 10 derajad Celcius.

7. Hasil Pepaya
Hasil pepaya yang kita tanam ini banyak sedikitnya memang tergantung dari jenis apa yang kita tanam. Juga bagaimana pemeliharaan kita. Kalau hanya seenaknya saja maka jangan harap akan menghasilkan hasil seperti yang dipelihara secara intensif. Kalau yang dipelihara dengan baik biasanya satu pohon saja akan dapat menghasilkan 30 sampai 150 buah. Kalau buah itu kita timbang maka rata-rata adalah 0,75 Kg. Sedangkan kalau jenis pepaya yang berbuah kecil

Senin, 13 Januari 2014

Pemberian Pupuk pada Pohon Pepaya

Untuk di daerah Tropis, tanaman pepaya termasuk tanaman yang aneh. Aneh dalam arti karena sifat akarnya yang tidak mengayu ma­ka membutuhkan tanah yang dapat mengandung air cukup di dalam musim kemarau. Akan tetapi karena sifat akar itu sendiri tidak tahan terhadap genangan air, maka untuk musim penghujan harus mempunyai selokan atau got untuk pembuangan air supaya tidak menggenang dan mengakibatkan akar menjadi busuk kemudian tanaman itu sendiri menjadi mati.

Demikian juga tanah yang padat dan kekurangan hawa di dalamnya juga tidak cocok atau tidak disenangi oleh pohon pe­paya. Kekurangan hawa ini juga dapat disebabkan karena terlalu lamanya tanah tersebut tergenang air di dalam musim penghujan.

Bila hal ini terjadi maka akan kelihatan kepada pertumbuhan pohon pepaya itu sendiri. Pohon yang ditanam di daerah ta­nah tersebut maka akan kelihatan kurus ataupun daunnya keli­hatan menguning dan banyak kemungkinannya akan rontok sebelum waktunya.

Lalu pada musim kemarau kalau tanahnya kekurangan air, maka akan mengakibatkan pula kalau pohon pepaya itu keku­rangan getah dalam buahnya dan bila ini terjadi maka buah ter­sebut tidak akan dapat tumbuh banyak dan besar. Selain itu mutu buah pepaya ini sendiri akan merosot.

Buah yang kekurangan getah di masa mudanya ini, bila telah masak maka selain tidak manis dan kurang airnya juga terasa agak keras dan seperti mengayu.

Pemberian pupuk untuk pepaya


Zat Zat Yang Dibutuhkan :

1. Zat P (Zat Phospor)
Zat P ini sangat penting sekali buat pohon pepaya, sebab dibutuhkan untuk pembentukan bunga dan juga untuk mempercepat pemasakan buahnya. Kemudian menurut penyelidikan para ahli Botani, zat ini selain penting untuk pertumbuhan generatif juga penting sekali buat pertumbuhan dan penguatan akar pepaya. Sebab polion pepaya yang cukup mempunyai zat P ini akan lebih kuat dan tahan terhadap kekurangan air.
Zat P ini mempunyai sifat yang mudah diserap oleh tanah, hingga tidak mudah terserap oleh akar pohon pepaya. Oleh para ahli gejala ini sering disebut dengan nama *FIXASI ZAT FOSFAT'.

Dengan adanya gejala tersebut maka zat fosfat haruslah didekatkan pada akar, bahkan terutama sekali pada pucuk-pucuk akar. Akan tetapi jangan sampai disebarkan secara merata. Sebab penyebaran secara merata akan dapat menyebabkan zat fosfat lebih mudah difixir. Adapun cara pemupukan fosfat yang baik adalah dengan cara memasukkannya dalam lobang yang ditugalkan dalam tanah.

2. Zat N (Zat Nitrogen)
Karena diperlukan pertumbuhan vegetatif yang cepat maka pohon pepaya memerlukan zat N yang cukup banyak. Zat N ini dapatlah kita berikan melalui bahan organis atau dengan bahan anorganis dalam bentuk pupuk Zwavelzurc Amonia atau yang lebih terkenal dengan nama ZA, dan bisa juga de­ngan pupuk Urea.
Pohon pepaya yang kekurangan zat N ini akan kelihatan tanda-tandanya, yaitu daunnya cepat menguning dan juga per­tumbuhan dari pohon pepaya itu sendiri kurang bagus / subur.

Sedangkan untuk bahan organis yang dapat kita berikan adalah yang dalam bentuk kompos, rabuk kandang ataupun pupuk hijau dari hasil antar tanaman. Kalau kita akan memberikan pupuk kandang ataupun kom­pos, maka harus kita berikan sebelum mulai menanam. Atau dengan kata lain bahwa pupuk tersebut akan kita pakai sebagai pupuk dasar. Pupuk yang diperlukan untuk tiap hektar kebun pepaya tidak kurang dari 50 ton. Kemudian pupuk dengan bahan organis ini selanjutnya da­pat diberikan setahun sekali. Adapun penempatan pupuk organis ini dapat dilakukan dengan dua jalan, yaitu :
  • Di taruh diatas tanah dibawah mahkota pohon, sebagai penutup tanah atau mulching, untuk kemudian kita tutup dengan tanah.
  • Dalam rorakan yang digali melingkari batang pohon pepaya dengan jarak 1 sampai 1,5 Meter. Inipun harus disesuaikan dengan umur pohon pepaya itu sendiri.
3. Zat Kalium
Zat kalium dalam tanah ini mempunyai fungsi yang sangat luas, bahkan di dalam pemupukan pohon pepaya zat ini ti­dak boleh diabaikan sama sekali. Sebab zat Kalium ini mem­punyai peranan yang sangat besar sekali dalam pembentukkan zat karbohydrat atau gula buah, selain itu juga memberi daya tahan akan kekeringan pada pohon pepaya. Bahkan kelezatan/ kwalitas dari buahnya inipun tidak sedikit dipengaruhi oleh zat Kalium ini.

Kemudian dalam perabukan yang lengkap dalam arti kata yang seimbang, pupuk Kalium ini merupakan pelengkap agar zat-zat lainnya dapat terisap oleh akar dengan sebaik-baiknya.

Perlu pula diperhatikan, bahwa pohon pepaya yang kebanyakan diberi pupuk N dengan tidak diimbangi dengan pu­puk Kalium ini, maka pohon pepaya akan menjadi rimbun daunnya dan mengakibatkan buahnya mengurang. Kemudian tanaman yang kebanyakan zat N maka akan ti­dak kuat terhadap serangan penyakit, sebab pertumbuhan akarnya akan kurang baik dan juga akan kurang tahan menghadapi kekeringan.
Menurut Kartono, sumber dari Zat Pospat dan Kalium se­lain bahan organik adalah pupuk :
  • Dubbel Superfbsfat atau DS, atau Triplefosfat dengan kadarzatP46%
  • Superfosfat mengandung 18% zat P
  • Zwavelzure Kali atau ZK mengandung 50% K
  • Abu yang berasal dari beberapa jenis sampah atau sampah yang mengandung pula zat Kalium dengan kadar 2 sampai 5%
Kemudian bahan organik selain menjadi sumber zat NP dan K merupakan bahan dasar. pembentukan humus / bunga tanah dalam tanah yang dapat menjamin tanah tetap remah, cukup mengandung udara dan tetap lembab.

Jumlah Pupuk Yang Diperlukan
Kalau kita menilik atau mempelajari buku-buku tentang pepaya di negeri kita ini maka pemupukan tanaman pepaya di In­donesia ini belum ada yang lengkap. Bahkan dari hasil wawancara dengan para penanam dan pekerja langsung yang menangani kebun-kebun pepaya, di dapatkan keterangan bahwa selama ini pupuk yang diberikan tidak pernah lengkap. Bahkan para penanam rumahan (orang yang menanam di rumah-rumah) tidak pernah memberinya pupuk sama sekali.

Akan tetapi memang tak ada jeleknya kita kupas sedikit ten­tang perabukan yang dilakukan oleh para penanam pepaya di luar negeri.

Rabuk organis dalam bentuk kompos ataupun rabuk kandang selain dipergunakan sebagai rabuk dasar dalam lubang ta­naman, juga ditimbun disekitar batang tanaman dan sekaligus berfungsi sebagai mulching.
Kemudian rabuk buatan biasanya diberikan menurut pengalaman dari para penanam itu sendiri. Jadi sifatnya masih sangat individu sekali. Akan tetapi Dr. A. Jakob. Cs. dalam Fer­tilizer Use. menganjurkan skema pemupukan sebagai berikut:
  • Untuk jarak tanaman 2,5 x 2,5 Meter
  • Banyaknya tanaman per Ha biasanya 1600 pohon
Keterangan tersebut ini memang masih merupakan landasan yang kasar dan harus disesuaikan dengan tanah maupun kondisi lain-lainnya. Hingga dengan demikian maka rumus perabukan ini dapat dipergunakan secara minimal ataupun optimal atau bahkan diantara kedua-duanya. Akan tetapi kalau kita telah punya niat untuk bercocok tanam, maka ada prinsip yang mengatakan lebih baik kita merabuk dari pada tidak sama sekali. Penggunaan Fupuk:

Pupuk Za dan ZK dapat kita berikan dua kali, dengan catatan bahwa setiap kali pemberian harus hanya separo dari jatah sebenarnya. Yaitu dibagi dalam menjelang musim penghujan dan sebagian lagi diberikan menjelang musim kemarau.

Kemudian pupuk ZA, DS dan ZK dapat diberikan dengan cara mencampurnya dan memasukkan ke dalam lobang yang telah ditugal, melingkari batang dibawah mahkota pohon.

Untuk lobang penugalan agar supaya perabukan dengan DS dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh akar pepaya hendaknya dibuat tidak kurang dari 10 Cm. Hingga dengan demikian maka akan menjadi dekat dengan ujung akarnya.

Pupuk organis diberikan menjelang musim penghujan dan mulching dapat diberikan menjelang musim kemarau atau bisa juga sewaktu-waktu kalau kita telah punya bahannya.

Mulching selain dapat menahan penguapan dalam musim kemarau, dapat pula berfungsi tidak memadatkan tanah dibawah mahkota pohon akibat banyaknya hujan yang turun, ataupun karena terinjak-injak.
Seperti kita ketahui kalau tanah banyak terinjak-injak maka akan dapat mengakibatkan kepadatan yang tanpa kita sadari. Sedangkan kita sendiri hampir setiap saat harus memeriksa kebun dan mendekati pohon-pohon pepaya yang kita tanam. Pemupukan lanjutan pada umur 1 sampai 2 tahun.

ZA : 336-448 Kg.
Urea(PenggantiZA) : 168-224 Kg.
DS : 392-476 Kg.
ZK : 165-220 Kg.
Pemupukan pohon Pepaya setelah umur 2 tahun keatas.
ZA : 448-560 Kg.
Urea (Pengganti ZA) : 224-280 Kg.
DS : 196-280 Kg.
ZK : 165-220 Kg

Manfaat Bagian-bagian Pepaya

Pepaya atau yang dalam bahasa Jermannya ini terkenal dengan nama Kates maupun Ketela gantung adalah merupakan sebuah tanaman yang seluruh organnya dapat dipergunakan baik untuk manusia maupun hewan.

Memang kalau di Indonesia kegunaan Pepaya ini belum begitu lengkap bila dibandingkan di luar negeri. Sebab di luar negeri semuanya dapat dipergunakan selain untuk makanan juga sebagai obat-obatan. Misalnya saja :

1. Akarnya
Van der Burg setelah mengadakan penyelidikan-penyelidikan ilmiahnya, maka menemukan manfaat dari akar Pe­paya. Akar pepaya ini dapat dipergunakan untuk menyembuhkan penyakit ginjal, juga sangat mujarab untuk pengobatan kandungan kencing.

Van der Burg lebih lanjut mengatakan bahwa cara-cara mempergunakan akar pepaya untuk obat itu adalah sangat simpel sekali, yaitu dengan cara merendam akar pepaya tersebut di dalam air dingin. kemudian larutan dari rendaman akar tersebut diminum.

Selain Van der Burg, juga Kloppenburg Versteeg mengadakan penyelidikan yang menghasilkan penemuan bahwa akar pepaya yang direbus dapat dipakai sebagai obat pembasmi cacing kremi. Selain itu juga Kloppenburg Versteeg telah mencoba dan hasilnya sangat memuaskan, yaitu akar dari pepaya gandul direndam dalam arak dan kemudian dicampur dengan minyak kayu putih. Maka rendaman akar pe­paya ini dapat dipergunakan sebagai obat luar untuk menyembuhkan sendi-sendi tulang yang sakit.

2. Batangnya
Pada tahun 1903 ketika Yogyakarta di landa musim paceklik, batang pepaya ini dapat dimakan oleh manusia.

Memang makanan ini tidak begitu lezat akan tetapi cukup buat dipakai sebagai ganjal perut dan tidak membahayakan kesehatan manusia yang memakannya. Adapun caranya adalah batang pepaya itu diparut hingga halus dan diperas air serta getahnya, hingga tinggal ampasnya saja. Ampas parutan batang pepaya ini lalu dicampur dengan gula ataupun garam, tinggal selera kita saja. Mau manis atau asin, kemudian ampas yang telah kita campur de­ngan gula atau garam itu dapatlah kita makan. Makanan dari ampas batang pepaya ini, konon dapat juga dipakai sebagai obat untuk menghilangkan rasa mual diperut. Terutama sekali orang yang sakit kembung, dan akan mempermudah orang bisa kentut.

3. Daun Pepaya
Khusus untuk daun pepaya ini memang banyak sekali kegunaannya. Daun pepaya yang masih muda, setelah ditumbuk hingga halus dan diperas, maka air hasil perasan itu dapat diminum sebagai obat yang sangat mujarab buat orang yang berpenyakit malaria, panas ataupun kejang perut. Kemudian kalau untuk hewan, khususnya kuda. Apabila setiap minggu satu kali diberi minuman perasan daun pepaya muda akan dapat menghindarkan kuda tersebut dari penyakit keremi, mulas ataupun penggumpalan lendir. Kloppenburg pun mengatakan kalau perasan air daun pe­paya muda ini dapat dipergunakan sebagai obat perangsang makan untuk anak-anak kecil yang kurang punya nafsu makan.

Daun Pepaya


Kemudian Profesor Wichmann yang mengadakan penyelidikan di Indonesia Timur mengatakan bahwa daun pe­paya dapat pula dipakai sebagai obat penyakit beri-beri. Lebih lanjut Prof. Wichmann mengingatkan, memang di In­donesia tentang kegunaan daun pepaya sebagai obat-obatan telah membudaya, namun janganlah terlalu banyak dalam memberikannya sebab bukan tak mungkin bahwa pemberian yang over dosis ini justru akan membahayakan buat si peminum.

Pernyataan dari Prof. Wichmann ini didukung pula oleh Greshoff yang mengatakan bahwa daun pepaya ini banyak mengandung sejenis alkaloid yang sering disebut sebagai CARPAIN. Carpain ini sendiri mempunyai sifat dapat membuat urat-urat jantung menjadi kejang. Selain itu semua memang daun pepaya muda itu sendiri dapat dimakan sebagai campuran gado-gado ataupun pecel. Sedangkan untuk mengurangi rasa pahitnya, sebaiknya kalau merebus daun pepaya muda ini dicampur dengan daun ketela pohon.

4. Bunga Pepaya
Bunga pepaya gandul ini pun dapat pula dipakai sebagai obat perangsang makan buat para anak kecil. Untuk menghilangkan rasa getar dan pahitnya sebaiknya kalau akan merebus bunga pepaya ini dicampur dengan daun kuda-kudaan. Se­lain itu rebusan bunga pepaya ini juga dapat dipakai sebagai obat yang mujarab dan manjur sekali buat penyakit kuning, untuk hal ini telah dibuktikan dan diadakan percobaan-percobaan dilaboratorium. Sedangkan yang mengadakan penyelidikan adalah Kloppenburg Versteeg.

5. Buah Pepaya Muda
Buah pepaya yang masih muda ini umumnya selalu dipakai sebagai makanan. Bisa dipakai sebagai campuran rujak, ataupun dibuat sayur-mayur untuk teman makan nasi ataupun dibuat manisan dan lain sebagainya. Apabila buah pepaya muda ini kita godog dengan gula, maka akan dapat dipergunakan sebagai makanan selingan setelah makan siang ataupun makan malam sebagai pencuci mulut.

6. Buah Pepaya Yang Telah Masak
Buah pepaya yang telah masak inilah tujuan utama dari para penanam pepaya. Sebab buah yang telah masak ini banyak sekali faedahnya

Sebagai buah yang mempunyai daging iembik, ini sangat baik sekali buat orang-orang yang telah tak mempunyai gigi. Hingga dapat makan dengan tenang dan tak ada kesulitannya. Sedangkan untuk menjaga kesehatan, buah pepaya yang telah masak ini banyak mengandung vitamin A dan ju­ga sedikit vitamin C.
Selain sebagai makanan, daging pepaya yang telah masak kalau dipotong kecil-kecil dan kemudian diberi sirup dan es, maka akan dapat dipergunakan sebagai minuman yang sangat segar di siang hari yang panas. Singkatnya saja kalau kita pandang dari segi gizi, maka buah pepaya ini merupakan sebuah obyek yang penting untuk dimasukkan kedalam kurikulum perbaikan gizi anak-anak ataupun orang dewasa. Akan tetapi juga harus ingat, bahwa walaupun buah pepaya ini lembek dan enak rasanya, akan tetapi buat sebagian orang yang berpenyakit maag ataupun berpenyakit bengek jangan terlalu banyak makan buah ini. Sebab perut akan menjadi dingin dan dapat membuat penyakit-penyakit tersebut kambuh lagi.

7. Papaine
Adapun khasiat papaine ini adalah bisa membuat daging yang keras menjadi empuk. Misalkan saja kita akan mem­buat sate kambing ataupun gule kambing, sebaiknya sebelum daging yang keras itu dipotong-potong, terlebih dahulu dibungkus oleh daun pepaya selama 2 jam. Nanti kalau di­potong dan di makan akan terasa empuk sekali. Selain itu kalau di luar negeri, papaine ini merupakan se­buah bahan sampingan dari bahan-bahan lain untuk perusahaan penyamakan kulit. Juga berguna untuk menghilangkan getah yang masih melekat pada sutra alam.

8. Konserven Industri dan Pepaya
Karena buah pepaya yang mempunyai sifat lembek ini tidak dapat bertahan lama. Maka untuk mempertahankan buah yang lezat ini orang mulai memutar otak untuk mengawetkannya. Setelah ada kemajuan tehnik, buah pepaya yang lembek dan besar itu lalu dapat diawetkan dengan cara mengupas dan memotongnya kecil-kecil dengan bentuk kubus. Kemudian buah tersebut dicampur dengan air gula yang manis sekali dan dimasukkan kedalam kaleng yang telah disterilkan.

Dengan adanya usaha pengalengan inilah maka buah pepaya dapat bertahan sampai lama dan tetap digemari oleh para peminatnya.

9. Biji Pepaya
Biasanya orang Indonesia selalu membuang biji pepaya, atau bila ada yang mengumpulkan karena akan dipakai sebagai bibit. Namun tidak demikian bagi orang-orang yang terlahir di daerah Barat, karena biji pepaya ini banyak mengandung khasiat yang sangat ampuh dalam obat-obatan.

Menurut Kloppenburg Versteeg di dalam penyelidikannya, biji pepaya yang telah ditumbuk halus dan kemudian dicam­pur dengan cuka dengan larutan sedang. Ini adalah merupakan obat yang mujarab sekali buat orang yang terserang penyakit masuk angin. Sebab orang itu akan dapat mengeluarkan peluh dengan banyak dan aman.

Kemudian Van der Burg juga mengulas biji pepaya ini sebagai obat-obatan yang mujarab sekali. Yaitu orang yang ter­serang penyakit cacingan dapat diobati dengan jalan makan atau paling tidak menelan biji-biji pepaya. Pendapat Van der Burg ini pun dibenarkan oleh Kloppenburg Versteeg dan Ridley, akan tetapi Kloppenburg Versteeg ini juga memperingatkan agar orang yang sedang mengandung terutama se­kali buat mereka yang sedang mengandung muda jangan sekali-kali menelan biji-biji pepaya karena akan dapat mengakibatkan keguguran kandungan.

Orang yang keguguran akibat menelan atau memakan biji-biji pepaya ini biasanya akan sulit mengandung lagi. Karena adanya pengeringan rahim akibat dari masuknya papaine ke rahim.

Karena bahaya yang amat besar inilah maka Kloppenburg memperingatkan dengan keras kepada mereka yang mengandung muda, kalau akan makan pepaya hendaknya da­pat dengan teliti menghilangkan isi-isinya dulu

Minggu, 12 Januari 2014

Syarat Tumbuh Pohon Pepaya

Memang sebelum kita mulai menanam pepaya, terlebih dahulu kita harus mengetahui dimanakah yang paling cocok untuk menanam pepaya itu. Untuk keperluan tersebut maka mau tak mau kitapun harus mengetahui akan ekologi dari pohon pe­paya itu sendiri.

1. Ketinggian Tempat
Pohon pepaya dapat tumbuh dengan baik pada dataran rendah hingga pada daerah yang mempunyai ketinggian 1000 M dari atas permukaan laut. Suatu hal yang perlu diperhatikan bagi para petanam / petani atau calon penanam pepaya, bahwa pohon pepaya yang ditanam di daerah yang makin tinggi maka buahnya akan berkurang juga manisnya. Sebab hal ini sangat ditentukan oleh intensitas sinar matahari dan kelembaban udara.

2. Tanah
Pohon pepaya akan dapat tumbuh dengan baik kalau ditanam di tanah-tanah yang agak berat atau yang sering disebut tanah Latosol, tanah laterit merah.

Kemudian yang perlu diperhatikan, karena yang penting buat tanaman pepaya ini adalah sistem pembuangan airnya. Sebab akar pohon pepaya ini tidak tahan terhadap air yang menggenang. Bila tanaman pepaya ini tergenang air selama 2 hari dua malam saja, maka akan berakibat fatal. Karena akarnya akan membusuk dan mengakibatkan kematian.

Kemudian tanah untuk pohon pepaya harus mengandung banyak bahan organis / humus yang dapat mengatur kelembaban tanah.

Tapi kekeringan dalam musim kemarau juga akan dapat mengakibatkan mengurangi baiknya pertumbuhan maupun hasilnya. Oleh karena itu keadaan air dalam tanah menentukan pula pertumbuhan pepaya.
Menurut TERRA, bahwa curah hujan dan ketinggian air dalam tanah yang baik untuk tanaman pepaya adalah sebagai berikut:

1. CURAH HUJAN : 12 bulan basah dengan air dalam tanah : 50 Cm hingga dalam.
2. CURAH HUJAN : 7 -10 bulan basah dengan air dalam tanah : 50-200 Cm.
3. CURAH HUJAN : 5 - 6 bulan basah dengan air dalam tanah : 50-150 Cm.
4. CURAH HUJAN : 2 - 4 bulan basah dengan air dalam tanah : kurang dari 50 - 150 Cm.

Keadaan tanah pohon pepaya

3. Iklim
Kemudian kalau kita telah mulai membicarakan tentang iklim maka faktor iklim itu sendiri terdiri dari:
  • Curah hujan
  • Sinar Matahari
  • Suhu Udara
  • Angin
Kemudian kalau kita ingat bahwa pepaya dapat tumbuh di dataran rendah, juga dapat pula tumbuh di dataran tinggi, tidaklah banyak pengaruhnya terhadap pertumbuhan pepaya pada umumnya.

Akan tetapi ada satu hal yang terpenting ialah bahwa bertambah tinggi tempatnya berarti bertambah tinggi pula suhu udara, dan karena kurangnya sinar matahari maka akan membuat rasa / kelezatan pepaya akan berkurang. Kalau ki­ta tanam di dataran rendah yang banyak sinar matahari ma­ka buah pepaya itu nanti akan menghasilkan hasil buah yang manis rasanya. Sedangkan kalau kita tanam di dataran tinggi yang kurang banyak mendapat sinar matahari maka akan membuat buah tersebut kurang manis.

4. Pengairan
Kalau di daerah dengan curah hujan 7 bulan basah atau kurang, bila air di dalam tanah dalam musim kemarau merosot dibawah ukuran tersebut di atas, maka memerlukan adanya pengairan yang cukup baik.
Kemudian untuk luas tanaman yang sederhana, terdiri dari hanya beberapa puluh pohon saja, bila tidak ada pengairan maka dapat ditolong dengan cara penyiraman secara indivi­dual.

Pembuangan air:
Seperti telah diterangkan diatas kalau akar pepaya ini ti­dak kuat terhadap air yang menggenang. Maka oleh karena itu got pembuangan air dalam kebun pepaya sangat perlu diadakan. Sebab fungsinya adalah :
  • Penyalur air dalam musim kemarau.
  • Pembuangan air dalam musim penghujan.
Aluran tersebut dapat pula mengurangi kebasahan dalam tanah bagian atas pada musim penghujan.

5. Penurunan Air Dalam Tanah
Kalau ditempat-tempat yang tanahnya berat dan air tanah sangat dangkal, dapat pula diusahakan penanaman pohon pepaya dengan menurunkan ketinggian air tanah.

Untuk keperluan seperti itu maka perlulah kita gali aluran selebar 1 meter dan dalamnya pun 1 meter pula dengan jarak alur 2 sampai 3 meter.

Kalau sudah terjadi demikian, maka sama saja kita telah membuat galian yang tingginya satu meter berarti kita pun telah meninggikan tanah yang akan ditanami pepaya itu dengan tinggi satu meter pula

Rabu, 08 Januari 2014

Pemetikan dan Penanganan Budidaya Semangka Setelah Panen

Tanaman semangka sudah menghasilkan buah setelah berumur 70 sampai 100 hari sejak ditanam di areal penanaman, tergantung dari kondisi cuaca dan jenis bibit yang ditanam. Tanaman yang berbuah serempak dapat dipanen sekaligus, tetapi tanaman yang berbuah tidak bersamaan biasanya dipetik dua kali. Pada pemetikan pertama dipilih buah yang sudah tua. Pada pemetikan kedua semua buah dipetik, sebab dedaunan tanaman sudah mengering dan buah sudah tidak bisa berkembang; dapat dipetik pula pada kesempatan ketiga, yakni beberapa hari kemudian, kalau memang memungkinkan.

PEMETIKAN HASIL
Buah yang sudah tua, ketika dipetik warna daging buahnya masih berwarna muda. Tetapi setelah dua hari, daging buah akan bertambah tua warnanya, tetapi berat buah akan sedikit mengalami penyusutan. Biasanya petani menjual langsung setelah buah dipetik kepada tengkulak di tempat panenan berlangsung. Buah ditimbang menggunakan timbangan gantung setelah di­pilih berdasarkan kelas buah, yang dibagi menjadi:
  • Kelas A
    Buah berukuran 4 kg ke atas, berbentuk sempurna menurut jenis bibitnya, tidak cacat ataupun keropos.
  • Kelas B
    Buah berukuran 2-4 kg berbentuk sempurna menurut jenis bibitnya, tidak cacat; buah berukuran 4 kg ke atas yang mengalami kelainan bentuk ataupun cacat yang masih dalam batas toleransi
  • Kelas C (Unyil)
    Buah berukuran di bawah 2 kg, buah cukup masak dan baik dikonsumsi.
  • Kelas D atau klas bekas sortiran (BS)
    Buah segala ukuran yang merupakan buah yang cacat di luar batas toleransi masing-masing kelas, tetapi masih laik dikonsumsi.
  • Kelas buah yang tidak baik dikonsumsi, karena busuk, mentah dan sebab-sebab lainnya.
Pemetikan buah dilakukan pada saat cuaca indah dan cerah, tidak berawan sampai buah terpetik dalam kondisi kering permukaan kulit buahnya, supaya tahan disimpan beberapa lama di tingkat pengecer. Pekerjaan pemetikan buah, perlu memperhatikan beberapa aspek, yakni:

1. Kematangan buah
Buah semangka yang sudah tua (matang) harus segera dipetik supaya tidak terjadi penyusutan berat dan mutu. Tanda-tanda buah siap dipetik adalah:
  • Tangkai buah mengecil, hingga terlihat tidak sesuai dengan ukuran buah tersebut. Tangkai seperti itu sudah tidak berbulu, dan biasanya cenderung bergaris-garis coklat yang dalam beberapa waktu makin dominan.
  • Warna buah mengkilat.
  • Sulur pada bagian pangkal buah kecil dan mengering.
  • Bagian buah yang terletak di atas landasan berubah warna dari putih menjadi kuning tua.
  • Bila ditepuk, buah yang telah tua cenderung mengeluarkan nada tinggi. Cara seperti ini harus dilakukan hati-hati, sebab pada semangka jenis tertentu mudah sekali retak kulit buahnya.
2. Cara pemetikan
Buah yang dipetik sekaligus dapat langsung dipotong dengan gunting pada tangkai buah sejarak 7 cm dari buah. Buah yang direncanakan dipetik bertahap dipilih yang benar-benar tua, kemudian dipetik seperti cara di atas

3. Cara pengangkutan
* Dari areal penanaman menuju ke tempat penimbangan
Apabila areal penanaman terletak di tengah-tengah lingkungan persawahan sehingga kendaraan pengangkut tidak bisa mencapai areal penanaman, buah diangkut dengan menggunakan bakul yang diberi alas jerami kering kemudian digendong ataupun dipikul menuju ke tempat penimbangan.

* Dari lokasi penanaman menuju ke tempat penampungan
Buah yang telah ditimbang disusun pada lantai kendaraan yang telah dilapisi jerami kering setebal 10-15 cm. Tinggi susunan maksimum 7 buah, dengan pelapisan jerami kering pada setiap buah. Posisi buah mendatar (horizontal).

4. Cara penyimpanan
* Di dalam ruangan berpengatur suhu
Buah diletakkan horizontal pada rak-rak di dalam ruangan pendingin; diatur sedemikian rupa sehingga buah yang lebih dulu masuk akan lebih dulu dijual. Kelembaban di dalam ruangan diatur pada angka kisaran 80%-85%, suhu ruangan (kamar pendingin) 4,4 °Celcius (sekitar40 derajat Fahrenheit).

* Di dalam ruangan tanpa pengatur suhu
Pada ruangan penyimpan demikian, jerami sebagai alas lantai harus benar-benar kering, supaya tidak menyebabkan kebusukan pada buah akibat kelembaban dari jerami basah. Sirkulasi udara (ventilasi) harus terjamin; tidak terkena sinar matahari dan bersih dari hama pengganggu. Buah yang akan disimpan masih segar, tidak berlubang hingga mengeluarkan cairan, kulit buah kering benar.

Buah disusun horizontal maksimum 3 buah, dengan lantai yang diberikan alas jerami kering setebal 10-15 cm dan sedikit jerami kering yang disisipkan pada setiap susunan buah.

* Perlakuan khusus
Buah yang tangkainya sudah terlihat membusuk karena terlambat dipetik karena cuaca yang tidak mendukung (sering hujan misal nya), dikelupas dengan menggunakan pisau tajam yang direndam dengan fungisida atau bakterisida sebelum digunakan.

Tangkai buah yang melekat pada buah dipotong sampai bersih, kemudian buah dijemur atau dikeringkan dengan alat pengering rambut (hair dryer) beberapa menit untuk mcncegah perambatan bakteri pembusuk yang mungkin akan menyebabkan busuknya buah.

B. PENANGANAN PASCAPANEN
Kebanyakan petani semangka produktif akan kembali mengolah lahan yang telah dipanen untuk ditanami kembali dengan tanaman yang sama. Ternyata hasil panenan kedua pun tidak kalah bagusnya dengan hasil panenan periode sebelumnya, malahan biaya yang dikeluarkan lebih rendah daripada biaya yang dikeluarkan pada penanaman periode sebelumnya. Hal tersebut dapat terjadi karena:
  • Biaya yang harus dikeluarkan untuk pengujian lahan tidak perlu diadakan.
  • Biaya pembuatan bedengan dapat dihemat karena pada periode penanaman kedua, bedengan yang telah ada hanya sedikit dirombak. Biaya bahan-bahan penanaman dan obat dapat dihemat, karena
    ada kemungkinan bahwa obat dan bahan sisa dari penanaman periode I yang kurang bagus justru menjadi lebih bagus pada musim tanam tahun berikutnya.
  • Secara tidak langsung, waktu yang dibutuhkan untuk persiapan penanaman periode II lebih singkat, sehingga biaya sewa tanah dapat dihemat.
Sebelum memutuskan relokasi penanaman periode II, relokasi itu sendiri perlu kita pertimbangkan:
  • Apakah hasil panen periode I setelah dievaluasi ternyata memberikan keuntungan? Kalau mengalami kegagalan hingga rugi, maka perlu dicari penyebabnya. Bila kerugian terjadi karena faktor teknis yang sifatnya bukan karena kondisi lingkungan ataupun keadaan tanah pada areal tersebut, maka relokasi itu bias dilakukan untuk penanaman periode II
  • Apakah diperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk penanaman sampai panen periode II masih cukup, artinya belum datang musim penghujan. Aspek ini boleh kita abaikan, sebab banyak petani yang tetap menanam tanaman semangka di musim hujan dan hasilnya bagus sehingga buah semangka tersedia di pasaran di sepanjang tahun.
Bila kedua aspek di atas telah kila teliti dan hasilnya ternyata menunjang relokasi tahap II, kita dapat mengupayakan relokasi ini. Tahap-tahap pengerjaan relokasi adalah sebagai berikut:

1. Bentuk bedengan dirombak untuk memindahkan baris tanam
Bedengan perlu diubah sedemikian rupa hingga baris tanam tetap berada di tepi bedengan, tetapi dengan tanah baru yang pada periode penanaman I belum mengalami tahap pemupukan dasar, sehingga dapat diharapkan kandungan unsur-unsur tanah "baru" ini masih lengkap.

Bedengan yang dapat dirombak untuk relokasi penanaman periode II ini hanya bedengan yang mengikuti pola bentuk:
* Bedengan tunggal dengan baris tanam ganda
Tata cara perombakan bedengan, ditunjukkan pada berikut ini:

Bentuk bedengan pola bedengan tunggal berbaris tanam ganda
Bentuk bedengan pola bedengan tunggal berbaris tanam ganda

Dari gambar di atas, tampak bagian tengah bedengan digali menjadi selokan drainase sekaligus jalan perawatan. Tanah bekas galian tersebut digunakan untuk menimbun saluran drainase lama hingga terbentuk bedengan baru dengan as tengah menempati bekas saluran drainase yang lama (periode tanam pertama).

* Bedengan dengan pola bentuk tunggal dan berbaris tanam tunggal
Pola bentuk bedengan demikian paling mudah dikerjakan kembali, karena tidak perlu dilakukan perombakan tetapi cukup dengan pembalikan arah pertumbuhan tanaman atau pemindahan baris tanam pada sisi bedengan.

Untuk jelasnya dapat dilihat pada Gambar berikut ini:

Bentuk bedengan pola bedengan tunggal berbaris tanam tunggal
Bentuk bedengan pola bedengan tunggal berbaris tanam tunggal
* Bedengan yang menggunakan turus dan rak buah
Sebaiknya jangan ditanami kembali setelah periode tanam I dipetik hasilnya, sebab kita tidak bisa memindahkan baris tanam pada daerah "baru" yang belum terjamah oleh akar tanaman pada periode penanaman sebelumnya. Bila diinginkan penanaman kembali, tanah harus diaduk sedemikian rupa seperti tahapan pengerjaan lahan pada periode tanam I.

Pemaksaan perombakan bedengan untuk relokasi tanam periode II mempunyai risiko kegagalan panen yang cukup besar. Untuk tujuan komersial, cara pengerjaan bedengan seperti ini tidak menguntungkan. Oleh sebab itu lebih baik mencari lokasi baru ataupun merombak total lahan tersebut seperti proses pembukaan lahan baru

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Hosting