Kamis, 29 Agustus 2013

Cara Membuat Kolam Terpal Untuk Budidaya Ikan Lele (3)

Kembali lagi untuk meneruskan bagian (1) dan (2), kali ini kita masuk ke dalam tahap terakhir sobat yaitu Cara Membuat Kolam Terpal Untuk Budidaya Ikan Lele (3). Prosesnya nanti Pak HaBe uraikan dalam bentuk tabel yang disertai gambar, sama halnya pada bagian ke (2), jadi sobat perhatikan dengan baik-baik ya.

TAHAPAN KERJA
GAMBAR
1. Sobat siapkan bambu yang sudah dipotong-potong untuk dibentuk menjadi kerangka kolam ikan lele
2. Tancapkan bambu-bambu ke dalam tanah membentuk seperti persegi/persegi panjang

3. Bentuk kerangka menyerupai kotak, sobat bisa lihat gambar disamping
4. Lengkapi bilah-bilah kosong dengan bambu untuk memperkuat kerangka kolam
5. Sekarang waktunya untuk memasang pipa pembuangan. Lihat kembali gambar di samping
6. Setelah selesai, pasang terpal di kerangka kolam dan ikan bagian tepi-tepinya
7. Untuk bagian terpal yang dekat dengan bagian pipa pengeluaran, tekan lalu buat lubang di terpal seukuran lubang pipa pengeluaran menggunakan cutter.
8. Pasang pipa pengaturan yang sudah kita buat sebelumnya. Agar tidak bocor beri lem.
9. Dan kolam terpal siap dilaksanakan


Pembuatan kolam sudah rampung, tapi ada 2 hal perlu diperhatikan. Yang pertama terpal masih dalam keadaan baru, pasti ada bau-bau yang gak diinginkan ikan lele di sana. Untuk menetralisir isi kolam dengan air dan gosoklah dengan busa lalu keringkan. Dan yang kedua adalah pembuatan saluran pembuangan, jangan sampai air hasil pembuangan menggenangi daerah sekitar kolam. Sobat bisa membuat tempat saluran pembuangan sesuai kreatifitas sobat. Dan kolam terpal untuk budidaya ikan lele siap digunakan :)

Bagaimana sobat, ada yang dibingungkan dari bagian (1), (2) dan (3) dalam pembuatan kolam terpal untuk budidaya ikan lele ini? Perhatikan dengan benar step by step cara pembuatannya. Dari cara-cara di atas sobat bisa memodifikasi sesuai kreatifitas, jadi gak harus persis seperti tutorial di atas. Demikianlah tuntas sudah penjelasan tentang Cara Membuat Kolam Terpal Untuk Budidaya Ikan Lele. Semoga bermanfaat dan ketemu lagi di postingan selanjutnya. Bya bya :D

Rabu, 28 Agustus 2013

Cara Membuat Kolam Terpal Untuk Budidaya Ikan Lele (2)

Bersambung dari postingan Pak HaBe Cara Membuat Kolam Terpal Untuk Budidaya Ikan Lele (1) sebelumnya, sekarang kita masuk ke bagian ke dua (2). Dimana sobat akan mempelajari tentang persiapan lokasi, persiapan bahan, dan bagaimana cara membuat pengaturan volume air serta pembuatan pipa saringan. Tapi bagian ini bukan bagian terakhir dalam tahap pembuatan kolam terpal kita nantinya loh sobat, masih ada bagian terakhir yaitu bagian ketiga (3). Jadi sobat harus bener-bener pelajari dan perhatikan tahap demi tahap ya. Gak usah ngobrol panjang deh sobat, soalnya Pak HaBe juga dikejar waktu nih, bentar lagi tepatnya tanggal 3 september besok mau ujian skripsi. Do’ain ya sobat :)

Berikut tahap selanjutnya dalam pembuatan kolam terpal :

Persiapan Lokasi
  • Pertama-tama jelas sobat harus siapkan tempatnya dulu, untuk kriteria tempat sobat bisa baca di Cara Memilih Lokasi Tempat Budidaya Ikan Lele
  • Setelah tersedia tempat yang cocok, sekarang sobat bersihkan daerah sekitar tempat yang akan di pakai sebagai pembudidayaan ikan lele nantinya. Bisa menggunakan cangkul atau alat apa lah yang sudah sobat siapkan sebelumnya.
  • Nah ini yang penting, sebelum pemasangan kolam terpal, sobat harus memberi alas atau bagian dasar tanah dengan sekam setebal kira-kira 10-15 cm. Pastinya seluas ukuran kolam yang akan dibuat.
Persiapan Bahan
  • Sobat harus menyiapkan terpal untuk kolam yang besarnya disesuaikan dengan kebutuhan.
  • Sediakan bambu atau kayu laso yang digunakan untuk tiang penyangga utama yang panjangnya kira-kira 75 cm sebanyak 10 buah. Penyangga dinding yang bentuknya memanjang dengan ukuran kira-kira 300 cm sebanyak 4 buah. Penyangga dinding yang bentuknya melebar dengan ukuran kira-kira 200 cm sebanyak 4 buah.
  • Siapkan kayu reng yang digunakan untuk penyangga tambahan dinding-dinding yang bentuknya memanjang dengan ukuran kurang lebih 300 cm yang banyaknya empat buah. Serta penyangga tambahan yang bentuknya melebar dengan ukuran kurang lebih 200 cm yang banyakknya empat buah.
  • Siapkan paku jenis kaso dan paku jenis reng dengan banyaknya kira-kira segenggam tangan orang dewasa. Kalau masih ada yang tanya untuk apa paku ini Pak? Pak HaBe jawab, untuk DIMAKAN !!! Haha, ya buat maku donk sobat, maku kerangka yang akan dibentuk menjadi kolam nantinya.
  • Siapkan tali bisa benang, tali bol, tali rafia, tali rafi’i, rafi ahmad atau apalah yang pokoknya bisa buat nali bagian atas terpal.

Kalau hal di atas sudah tersedia, sekarang masuk ke pembuatan pengaturan volume air dan pembuatan pipa saringan. Sebelum melanjutkan ke tahap selanjutnya sobat harus siapkan dahulu alat untuk pengaturan volume air yang bisa dibuat dari pipa paralon. Dari tulisan yang Pak HaBe ketik sudah jelas, alat ini pastinya berfungsi untuk pengaturan secara otomatis dalam ketinggian air di kolam, hal ini sangat penting khusunya nih buat sobat yang memutuskan tempat budidayanya ikan lelenya yang diletakkan dibagian luar rumah yang sering terkena hujan pastinya. Loh emang boleh Pak budidaya ikan lele di dalam ruangan?? boleh donk, justru malah bagus. Besok-besok pasti Pak HaBe uraikan penjelasan secara detail tentang Budidaya ikan lele di ruang tertutup yang minim pencahayaan. Jangan sekarang ya, hehe. Oke kembali ke topik, selain hal fungsi yang sudah Pak HaBe sebutkan di atas. Fungsi lain dari pipa pengatur ketinggian volume air di dalam kolam ini adalah saat proses pengurasan kolam dan saat pemanenan, alat buatan ini akan sangat-sangat membantu mempercepat kerja sobat nantinya.

Dan berikut adalah tahapannya dalam pembuatan pipa pengaturan ketinggian volume air dan pipa saringan di kolam terpal untuk pembudidaya ikan lele :

URUTAN MEMBUAT
GAMBAR
1. Sobat siapkan dulu alat-alatnya seperti pipa paralon, gergaji, palu, knee, serta bor tangan kecil.
2. Potong pipa paralon menjadi 3 bagian dengan ukuran masing-masing 50 cm, 50 cm, dan 100 cm
3. Buat lubang-lubang kecil seperti gambar di samping menggunakan bor. Letakkan lubang kecil tepat berada 30 cm dari pangkal lubang lalu tutup lubang atas pipa dengan papan yang seukuran dengan lubang paralon
4. Perhatikan gambar di samping. Gambar tersebut adalah gambar dimana pipa yang disambungkan dengan knee dan bagaimana cara meletakkannya.
5. Selanjutnya buat pipa saringan menggunakan sisa paralon yang berukuran 50 cm tadi. Buat lubang kecil seperti gambar disamping sampai ke pangkal pipa. Tutup juga bagian pangkalnya menggunakan papan yang seukuran
6. Jika disambungkan dengan knee sama halnya dengan nomer 4 di atas.Pipa saringan ini berfungsi hanya untuk digunakan saat menguras kolam atau saat panen saja.
7. Ada cara yang lebih praktis untuk tahap ke 6 Sobat bisa menggunakan pipa saringan. Perhatikan gambar disampingkan

Dan itulah tahap-tahap cara membuat kolam terpal untuk budidaya ikan lele bagian (2). Seperti yang Pak HaBe sebutkan di awal, tahap ini masih masih belum selesai, masih tahap terakhir yang sobat harus lakukan untuk menyempurnakan kolam terpal untuk budidaya ikan lele nantinya. Dan semua akan di paparkan di Cara Membuat Kolam Terpal Untuk Budidaya Ikan Lele (3). Sekian dulu dari Pak HaBe, jangan lupa do’ain Pak HaBe lulus ujian skripsi dengan nilai yang memuaskan, amin… :)

Selasa, 27 Agustus 2013

Cara Membuat Kolam Terpal Untuk Budidaya Ikan Lele (1)

Pagi sobat, dilanjut lagi nih sama Pak HaBe. Sama halnya dengan yang kemarin-kemarin, Pak HaBe masih tetap akan membahas tentang Ikan Lele, pokoknya harus diselesaikan dulu semua sampai kelar baru dah pindah ke tutorial budidaya yang lain, oke? Untuk postingan kali ini kita sudah masuk ke tutorial bagaimana Cara Membuat Kolam Terpal Untuk Budidaya Ikan Lele (1), yang pastinya kolam terpal ini akan digunakan untuk tempat pembudidayaan ikan lele nantinya. “Bentar Pak HaBe, ada yang ingin ditanyakan. Kenapa di judulnya kok ada tulisan angka satu dikurung?” Oh itu cuma pembeda kok, karena Pak HaBe akan membagi postingan Cara Pembuatan Kolam Terpal ini menjadi beberapa bagian. Kasian kalau dijadikan satu, selain memberatkan browsing sobat karena banyaknya artikel, bisa-bisa para pembacanya juga cepat jenuh nanti :D

Sebelum masuk ke inti pembuatan kolam terpal, sobat juga perlu tau dulu kenapa sih pembudayaan ikan lele ini harus menggunakan kolam terpal dan apa sih keunggulannya menggunakan kolam terpal? Dan berikut Pak HaBe sebutkan beberapa manfaat menggunakan kolam terpal yang digunakan untuk budidaya ikan lele:
  1. Murah dan Fleksibel
  2. Produktivitas tinggi
  3. Pemeliharaan lebih mudah
  4. Terhindar dari serangan atau serbuan predator dan hama
  5. Volume air mudah diatur
  6. Mutu ikan lele lebih baik
  7. Resiko kematian yang rendah
  8. Dapat digunakan di ruang gelap yang dapat meningkatkan produktivitas ikan lele
  9. de el el :)

Tuh, banyak beud kan manfaatnya (loh, Pak HaBe kok jadi alay gini >_< ). Atas beberapa manfaat di ataslah kenapa Pak HaBe di sini lebih konsen membahas tentang pembudidayaan ikan lele dengan menggunakan kolam terpal. Ngerti ora sob?

Ok, kembali ke topik. Dalam membuat kolam terpal, sobat gak perlu cari guru privat loh buat belajar bikinnya, karena pembuatan ini tidak memerlukan keahlian khusus atau pun jurus-jurus rahasia. Gak perlu orang satu kampung juga buat mbuatnya, sobat seorang diri pun juga bisa. Ah yang bener Pak?? ya iya lah, masak Pak HaBe bohong, tapi klo sobat merasa kesusahan sobat bisa kok memanggil bala bantuan. Yaaaa, sama aja donk. haha.

Perlu diketahui untuk sobat, ada 3 tahapan dalam pembuatan kolam terpal untuk pembudidayaan ikan lele, yang pertama yaitu pembuatan kerangka, yang kedua pemasangan terpal, dan yang ketiga adalah pemasangan pengaturan volume air secara otomatis pada kerangka yang telah dibuat. Untuk menghematan penggunaan biaya, kerangka kolam yang akan kita buat nanti adalah berbahan dasar dari kayu atau bambu. Mudah dicari dan didapat disekitar sobat kan? Bahan utama lain adalah sejumlah paku, tali nilon dll (nanti akan disebutkan di bawah).

Bahan :
  • Terpal
  • Bambu
  • Pipa paralon yang berukuran 1,5 inci, kalau panjangnya, emm, sekitar 2 meteran aja lah
  • Knee dengan diameter 1,5 inci
  • Kayu reng
  • Lem karet
  • Tali nilon
  • Paku reng 0,5 (setengah) kg
  • Paku kaso 1 kg
  • terakhir adalah sebuk gergaji atau sekam
Knee Pipa
Knee. Sumber gambar : www.google.co.id

Sekam
Sekam. Sumber gambar : www.google.co.id

Terpal
Terpal. Sumber gambar : www.google.co.id

Alat :
  • Cangkul
  • Linggis
  • Mesin bor tangan
  • Pensil
  • Meteran
  • Cutter
  • Palu
  • Golok
  • dan gergaji
Mesin Bor Tangan. Sumber gambar : www.google.co.id

Bagaimana?? Sudah tersedia semua?? Tuh Pak HaBe sediakan gambarnya juga untuk alat dan bahan, tapi cuma yang aneh-aneh aja namanya, yang kira-kira sobat gak pernah liat dan gak pernah tau bentuknya bagaimana. Kalau seperti cangkul, gergaji, paku, atau bambu masak sih sobat gak ngerti >_<. Oke, Pak HaBe kasih waktu dulu buat sobat untuk mempersiapkan alat dan bahannya. Jika sudah postingan Cara Membuat Kolam Terpal Untuk Budidaya Ikan Lele (1) ini akan dilanjutkan ke Cara Membuat Kolam Terpal Untuk Budidaya Ikan Lele (2).

Sabtu, 24 Agustus 2013

Cara Memilih Lokasi Tempat Budidaya Ikan Lele

Sekarang kita sudah masuk ke persiapan usaha budidaya ikan lele nih sobat, tepatnya kita akan membahas tentang cara memilih lokasi tempat budidaya ikan lele. Salah satu faktor utama yang menentukan keberhasilan sobat dalam usaha budidaya ikan lele adalah faktor tempat. Gak boleh sembarangan memilih lokasi tempat berkembangnya bibit ikan lele atau indukkannya. Jika lokasi tempat budidaya ikan lele tidak aman dalam artian banyak faktor pengganggu seperti ular, katak, atau hewan-hewan lainnya yang bisa mengancam keselamatan jiwa si lele (ngomong apaan sih Pak HaBe ini) maka lokasi tempat itu dinyatakan tidak layak, jangan sampai dipaksa kalau gak mau merugi. Faktor pengganggu lain misal susahnya dalam pengontrolan tempat lokasi budidaya, susahnya dalam mencari pakan si ikan lele, atau sumber airnya yang sulit dan kotor, de el el dah sobat. Dan sekali lagi, JANGAN DIPAKSAKAN kalau sudah tau banyak faktor yang kurang mendukung !!!

Cara Memilih Lokasi Tempat Budidaya Ikan Lele


Nah ada beberapa hal juga yang perlu diperhatikan buat para pembudidaya yang sering menganggap hal ini sebagai hal sepele. Penempatan lokasi untuk pembuatan tempat budidaya ikan lele hendaknya di tempatkan ditempat yang teduh, namun jangan diletakkan di bawah pohon yang mempunyai daun yang mudah rontok, bisa kotor semua tempatnya nanti sobat. Untuk penempatan ikan lelenya bisa menggunakan kolam terpal atau kolam tanah biasa. Tapi saran Pak HaBe pergunakan kolam terpal aja sobat, kalau masih belum mengerti gambaran penggunaan kolam terpal untuk budidaya ikan lele sobat bisa berkunjung ke postingan Pak HaBe yang lalu tentang Pengenalan Budidaya Ikan Lele Di Tempat Sempit

Minggu, 18 Agustus 2013

Pemasaran dan Potensi Pasar Budidaya Ikan Lele


Masih membahas seputar Ikan berkumis tipis si Lele, hehe. Banyaknya orang yang cinta terhadap makanan bergizi nan lezat yang satu ini membuat permintaan terhadap ikan lele tidak pernah sepi, malah justru cenderung meningkat dari bulan ke bulan sobat. Justru dapat dikatakan, sumber produksi yang tersedia saat ini masih belum bisa memenuhi permintaan pasar yang ada. Dari info yang dapat dipercaya yang sudah melakukan survey di daerah Jawa Barat, di sana perharinya permintaan pasar mencapai 77 ton ikan lele siap konsumsi. Untuk konsumsi ikan lele se-nasional pada tahun 2003 meningkat sampai 19,1%, yakni sekitar kurang lebih 58.325 ton per tahunnya dan di prekdisikan akan terus meningkat dari tahun ke tahun. Wihh?? Jadi dapat sobat bayangkan betapa banyaknya kebutuhan dan permintaan ikan lele disekitar lingkungan sobat, baik itu untuk konsumsi daerah domestik ataupun masalah ekspor ke luar. Apa yang ada dikepala sobat sekarang ini?? Bisnis?? Yup, ini adalah peluang bisnis yang menjanjikan dan bisa sobat jalankan sekarang juga :)

Pemasaran dan Potensi Pasar Budidaya Ikan Lele

Mungkin banyak yang sudah bertanya-tanya di kepala sobat masing-masing, bagaimana sih caranya memasarkan ikan lele? Sulit atau Tidak? Pak HaBe cuma mempunyai jawaban: ‘Sangat sulit’ bagi yang tidak mau usaha, ‘Sangat Mudah’ bagi yang kerja keras dan pintar menangkap peluang. Jika kita misalkan sobat sudah memulai usaha budidaya ikan lele ini dan siap untuk dipasarnya, biasanya ikan lele akan dibeli oleh pengumpul(pengepul) atau pembeli keliling di daerah sobat yang biasa mencari ikan lele. Bagi sobat yang pembudidayaan ikan lelenya sudah memasuki skala besar, biasanya sudah banyak pembeli tetap atau langganan setia. Namun, bagi yang pembudidayaannya berskala kecil atau newbie (pemula) biasanya akan menghadapi kerikil-kerikil kecil dalam proses pemasaran atau promosi.

Eiittsss, Jangan loyo dulu donk sobat. Masih inget pepatah kuno bilang, “Banyak Jalan Menuju Pulau Bali” kan?? eh kok Bali yah?? haha. Banyak cara yang bisa dilakukan atau dikerjakan agar bisa memasarkan hasil budidaya ikan lele yang sobat miliki. Contoh nih yah, dengan membuat pengumuman di papan kecil yang isinya menginformasikan bahwa sobat menjual ikan lele dalam bentuk bibit atau ikan lele yang sudah siap konsumsi. Cara lain sobat bisa mencoba memasarkan sendiri dengan menitipkan ke warung-warung tempat menjual ikan-ikan atau sayur-mayur. Masih kurang puas? Cara lain lagi sobat dapat membuat selebaran informasi yang disebar ditempat-tempat umum yang mudah terlihat oleh banyak orang atau juga bisa ditempel ke tembok, asal jangan ditempel ke muka orang aja, bisa dilempar sepatu nanti sobat, haha.

Coba sobat survey di daerah lingkungan sobat, tanya tetangga atau siapa lah yang deket di situ. Tanya ke mereka ‘Pak bu mbak mas, ada yang gak suka ikan lele??’ Pasti semua njawab “ SAYA GAK SUKA !!! ”, loh??? iya bener memang, “ GAK SUKA NOLAK “ hehe. Selain enak dikonsumsi karena mempunyai gizi yang tinggi, untuk masalah harganya pun murah meriah bagi semua kalangan masyarakat umum. So, sobat gak perlu khawatir ataupun resah ataupun gundah ataupun GALAU kalau ikan lele hasil proses budidaya sobat tidak laku dipasaran. Yang ada malah sobat jadi pusing sendiri gara-gara gak bisa memenuhi permintaan pasar yang sangat tinggi. Nah lohh, gimana kalau sudah gitu?? haha.

Pak HaBe bagi sedikit tips nih yang mungkin bisa sobat gunakan. Misalkan sobat sudah menjalankan bisnis budidaya ikan lele ini, dan dari hasil budidaya ternyata mendapatkan hasil yang lumayan namun masih kebingungan dalam proses pemasaran. Caranya yaitu sobat sediakan aja drum berukuran sedang yang bisa menampung ikan lele hasil budidaya. Titipkan drum-drum tersebut ke beberapa masyarakat yang mempunyai tempat tinggal strategis untuk berjualan. Infokan kepada orang yang sobat titipi drum yang pastinya nanti akan diisi ikan lele, untuk menjual ikan lele tersebut dengan harga yang lebih murah dari harga pasaran. Dari penjualan ikan lele tersebut akan ada bagi hasil keuntungan yang bisa sobat dan orang bersangkutan musyawarahkan untuk persentasenya. Lakukan penitipan-penitipan penjualan ikan lele dibeberapa tempat, jangan hanya satu tempat. Dan perlu digarisbawahi untuk pemilihan tempat harus bener-bener sobat pikirkan agar tidak terjadi perang harga antar penitipan yang satu dengan penitipan yang lainnya. Praktekkan cara ini dalam beberapa minggu atau beberapa bulan ke depan. Analisis keuntungan yang didapat, apakah meningkat atau justru menurun? Pak HaBe yakin pendapatan sobat pasti akan meningkat sangat drastis :)

Ok, sekian dulu untuk postingan yang membahas Pemasaran dan Potensi Pasar Budidaya Ikan Lele ini. Semoga dapat menginspirasi sobat dan jangan lupa tetap semangat dalam berwirausaha ya sobat :). Lanjut ke postingan selanjutnya di lain kesempatan, caw caw…

Manfaat Ikan Lele


Halo sobat, ketemu lagi dengan postingan Pak HaBe. Sobat pada tau gak manfaat Ikan Lele umumnya dalam kehidupan kita sehari-hari? Ikan lele banyak dimanfaatkan orang untuk kebutuhan makan/konsumsi dan memenuhi gizi tubuh. Apalagi untuk anak kecil yang sedang menuju proses pertumbuhan, kandungan gizi proteinnya yang sangat tinggi berpengaruh besar. Selain itu, ikan lele juga sering dimanfaatkan dalam mengatasi kekurangan gizi, seperti kelemahan fisik, korengan, dll.


Ikan lele yang peliharaannya di letakkan di sawah dapat digunakan sebagai alat yang handal untuk pemberantasan hama padi seperti serangga air atau hama lainnya. Kenapa serangga? Karena serangga adalah termasuk menu wajib makanan favorite yang sangat disukai ikan lele, (hehe kayak manusia aja ya pake menu favorite segala). Manfaat lain dari ikan lele adalah bisa dimanfaatkan untuk bahan-bahan tradisional pengganti obat yang biasanya digunakan untuk menyembuhkan beberapa jenis penyakit. Beberapa contoh penyakit yang bisa disembuhkan dengan bantuan ikan lele ini adalah penyakit asma, kencing berdarah, hidung berdarah atau juga untuk gangguan yang biasanya dialami perempuan yaitu datang bulan tidak teratur.

Bagi pecinta makanan ternyata Ikan lele juga dapat dijadikan abon loh sobat, rasanya gurih dan pastinya enak, nyam nyam nyam (jadi laper, hehe). Ikan lele yang berukuran besar yang dagingnya tebal bisa dimasak menjadi daging ikan tanpa tulang atau biasa disebut Filet ikan lele. Filet ikan lele ini sangat digemari oleh orang-orang barat seperti warga negara Amerika, Belanda, dan sebagian bangsa di Eropa. Jadi buat sobat yang minat dalam berbisnis ekspor ke luar negeri, Filet ikan lele ini dapat dijadikan alernatif sebagai tambahan pemasukan income sobat.

Rabu, 07 Agustus 2013

Upaya Pembenihan Ikan Lele


Upaya pembenihan adalah proses budidaya dalam menghasilkan bibit lele yang siap dikembangbiakkan dan ditebar sobat. Untuk model kegiatannya bisa dikatakan gampang-gampang rumit, hehe. Yang jelas yang dilakukan proses awal adalah pemijahan induk lele, proses menetaskan telur, terakhir pemeliharaan sampai bibit ikan lele siap untuk ditebar dan untuk pembesaran.

Upaya Pembenihan Ikan Lele

Bibit atau benih ikan lele yang siap ditebar biasanya berbentung gelondongan, berkisar antara umur 27 hari sampai dengan 50 hari, dan kemudian dipelihara dengan pembesaran sampai siap untuk dikonsumsi. Betewe (lah lah mulai alay Pak HaBe), besar bibit gelondongan terbagi menjadi 3 pengelompokan ukuran, yaitu gelondongan kecil berukuran dua - tiga cm, gelondongan sedang berukuran berkisar antara ukuran tiga - empat cm, dan gelondongan besar biasanya berukuran lima - sembilan cm.

Dilingkungan rumah Pak HaBe, mungkin juga sebagian di daerah sobat tinggal, permintaan akan ikan lele siap untuk ditebar sangat-sangat lah tinggi, setinggi menara monas (haha). Selain tujuannya untuk pembesaran, benih ikan lele ini juga digunakan untuk pakan dari hewan peliharaan seberti ikan hias contohnya, atau juga bisa kura-kura, atau pun juga ular, hiiiiii takuttt. Haha.

Upaya pembenihan ikan lele biasanya relatif lebih cepat dalam menghasilkan keuntungan, hal ini dikarenakan perawat atau pembudidaya ikan lele bisa menjual ikan lelenya dalam usia yang relatif sangat muda atau singkat, yaitu berkisar antara usia kurang lebih 1 bulan. Akan tetapi, usaha seperti ini cukup mempunyai resiko, bayangin aja dengan umur ikan lele segitu pastinya tingkat kematian mulai dari menetas sampai menjadi benih atau bibit yang siap untuk ditebar sangat-sangat lah tinggi. Jadi buat sobat yang belum terbiasa melakukan pembenihan seperti ini harus banyak-banyak belajar dan praktik.

Agar meminimalisir resiko matinya benih atau bibit ikan lele ini, akan dibutuhkan alat-alat pendukung yang bisa membuat kemampuan hidup benih semakin besar. Seperti yang dijelaskan di postingan sebelumnya yaitu tentang Pengenalan Budidaya Lele Di Tempat Sempit ,di sana disebutkan nama alat Aerator yaitu alat penghasil gelembung oksigen dalam air. Nah alat ini yang digunakan sobat nantinya dalam membantu mengurangi resiko matinya benih atau bibit ikan lele.

Senin, 05 Agustus 2013

Pengenalan Budidaya Lele Di Tempat Sempit


Hallo sobat, kita kali ini akan membahas tentang lele nih. Siapa yang gak suka lele acungkan tangan?? Sayaaaaaaaaaaa pakkkkkkkk, jujur Pak HaBe sendiri gak suka tuh sama yang namanya lele, tapi bukan berarti Pak HaBe gak mau share tutorial budidaya tentang lele kepada sobat semua. Untuk mengawali bacaan awal tentang tutorial budidaya lele ini, Pak HaBe suguhkan dahulu penjelasan singkat tentang Budidaya Lele Di Lahan Sempit.

Budidaya Lele

Budidaya lele di lahan yang sempit adalah metode budidaya yang tergolong cukup kontroversial, unik, serta berbeda dengan yang biasa dilakukan oleh para peternak lele tradisional dahulu kala yang sampai sekarang masih dipakai metodenya. Luas untuk lahan yang dibutuhkan dalam budidaya lele di tempat sempit berkisar antara 10 - 225 m2 . Produksi untuk luas seperti itu dapat menghasilkan lele siap panen berkisar antara 3 – 5 ton.

Metode seperti ini diupayakan semaksimal mungkin pemanfaatan tempat sempit yang gak dipake atau nganggur (kata orang jawa) yang ada di sekitaran rumah kita sobat. Contohnya nih, halaman rumah yang tersisa dan gak dipake, kontrakan kosong, punya rumah tak berpenghuni yang nganggur, atau yang lain lah yang bisa dimanfaatkan. Alat dan bahan yang digunain juga tidak bersifat tetap sobat, cukup menggunakan terpal aja dan bahan-bahan kecil lainnya yang pastinya mudah ditemui disekitar kita.

Didapat sumber yang terpercaya, bahwa perbandingan untuk pemanfaatan budidaya lele di tempat sempit dengan kolam konvensional yang selama ini dipakai oleh kebanyakan orang berkisar 2 : 6. Yang dapat diartikan, 2 m2 kolam terpal sama dengan 6 m2 kolam konvensional biasa. Beda jauh kan sobat?? hehe

Budidaya Lele Kolam Terpal
Kolal Terpal


Budidaya lele dengan penggunaan kolam terpal semacam ini sangat cocok buat sobat yang memiliki tempat yang bisa dibilang SSSS (Super Sangat Sempit Sekali) haha, apalagi yang hidup didaerah padat orang-orang berkeliaran. Metode kaya gini ternyata gak hanya untuk yang berkemampuan terbatas (tempat dan uang) loh sobat, tetapi juga bisa dicopy paste buat peternak lele yang mempunyai uang banyak dan memiliki tempat LLL (Luas Luas dan Luas), :D. Dan masih tetap tujuan utamanya adalah memaksimalkan produksi budidayanya.

Dalam upaya meningkatkan hasil panen produksi dan untuk meminimalisir risiko gagal atau kematian benih, metode budidaya seperti ini akan digunakan alat pembantu yaitu aerator. Sobat tau gak aorator itu apa?? Aerator adalah mesin pembuat gelembung udara yang fungsinya untuk peningkatan kadar oksigen dalam air. Tau kan?? Biasanya dipakai di akuarium itu loh.


Aerator Kolam
Aerator

Menggunakan aerator ini ternyata juga dapat digunakan untuk merangsang peningkatan nafsu makan bibit lele yang masih berumur di bawah 25 - 30 hari sobat. Dengan kata lain bibit lele akan lebih cepat gede dan membesar dibandingkan dengan metode budidaya konvensional yang biasanya. Selain yang disebutkan tadi, ternyata masih ada manfaat lain yaitu waktu dalam pemanenan akan jauh lebih cepat. Jadi dipastikan banyak sekali manfaatnya jika menggunakan alat kecil bernama aerator ini.

Dengan menggunakan metode seperti ini, saat bibit atau benih lele berumur 30 – 40 hari, benih lele tadi sudah dapat dipindahkan ke kolam untuk dibesarkan atau pun juga bisa di jual agar sobat mendapatkan earning lebih awal, hoho. Di kolam pembesaran nanti, bibit lele usia 30 - 40 hari tidak perlu lagi diberi bantuan aerator atau mesin gelembung, hal ini dikarena bibit lele itu sudah harus dilatih dan sudah cukup kuat dalam mempertahankan hidupnya sendiri. Namun, kebersihan air di dalam terpal harus selalu dijaga agar nafsu makan benih lele atau lele kecil tetap terjaga sehingga lele bisa lebih cepat gede.

Budidaya ikan lele di tempat yang sempit memanfaatkan penggunaan media berupa kolam terpal, selain harganya yang sangat terjangkau, kolam seperti ini juga mudah dalam pembuatannya. Ukuran pembuatan kolam yang digunakan tergolong kecil. Kolam yang digunakan untuk pembesaran dan perkawinan benih lele ukurannya relatif sama, yaitu kurang lebih sebesar 4 x 2 meter, 2 x 4 meter, 3 x 4 meter, dan lain sebagainya sesuai tempat atau lahan yang sobat miliki. Tetapi khusus untuk indukan yang mempunyai ukuran sedikit besar, disarankan kolam perkawinan mempunyai ukuran minimum 3 x 2 meter.

Agar kualitas air dapat tetap terjaga dengan baik dan bersih, usahakan penggunaan air jangan terlalu banyak sobat. Selain untuk menghemat pengeluaran, hal seperti ini juga memudahkan sobat-sobat saat dalam proses pembersihan atau pengurasan kolam. Ketinggian air dalam kolam terpal untuk pembenihan dapat berkisar antara 8 - 16 cm. Tetapi hal ini juga harus disesuaikan dengan kepadatan penebaran benih. Sehingga budidaya lele di tempat sempit bisa memperoleh hasil yang maksimal.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Hosting