Rabu, 08 Oktober 2014

Budidaya Belut Di Air Jernih Tanpa Lumpur


budidaya belut di air jernih

Belut bisa hidup dan bisa dibesarkan di air Bersih (air bening) tanpa lumpur ini adalah hal yang sangat luar biasa, ini adalah teknik terbaru yang pertama kali dikembangkan oleh peneliti di Jepang. Ini bener-bener ilmu yang sangat bermanfaat bagi kita khususnya para pembudidaya belut, sehingga kita bisa lebih effisien dalam melakukan usaha ini.

Dengan adanya tehnik terbaru ini para pembudidaya belut sudah tidak pusing-pusing mencari "pelepah pisang, jerami, lumpur, kotoran sapi dan lain-lain, kita sudah tidak repot lagi untuk melakukan bokasi dan menfermentasikan-nya.

Ini bukan penampungan dan bukan hasil rekayasa tetapi bener-bener hasil budidaya. Tempat hidup alami belut (Monopterus albus) yang tinggal di dalam lumpur. Banyak orang, baik penelitian atau usaha, yang sudah mencoba membikin lumpur untuk usaha budidaya. Mungkin beberapa yang berhasil meskipun kebanyakan yang lainnya masih memperoleh hasil yang belum optimal, karena hidup di dalam lumpur, tidak banyak yang bisa dilakukan untuk memastikan jumlah serta perkembangan belut selama masa pemeliharaan. sehingga, sangat layak bila kemudian mencoba berinovasi: "Budidaya Belut Di Air Bersih (air jernih) tanpa lumpur"

Dalam hipotesis: mungkin belut bisa hidup dan dibesarkan pada air bersih tapi tetap harus menggunakan lumpur untuk reproduksi alami.

Secara teknis: sejauh kebiasaan makan bisa diadaptasikan dan kebutuhan pakan bisa disuplay secara terkontrol, seharusnya pembesaran belut di air bersih dapat dilakukan. hanya saja, kontrol terhadap kemungkinan serangan penyakit akibat proses adaptasi harus benar-benar diamati dan dijaga.

Keuntungan: dengan pembesaran belut pada air bersih, jumlah (yang berkaitan dengan kelangsungan hidup) dan pertumbuhan (yang berhubungan dengan penambahan bobot) dapat selalu terkontrol sehingga target produksi bisa lebih ter-realistis dan untuk jumlah penebaran bibit belut di air bersih bisa lebih besar (bisa 10 bahkan sampai 30 kali lipat dibanding dengan penebaran benih di media lumpur).

Walau masih banyak orang yang tidak/belum percaya dengan adanya Ilmu terbaru ini (belut bisa hidup dan bisa dibesarkan di 100% air bersih (air bening) tanpa lumpur, mungkin karena mereka belum pernah melihat dan belum pernah mencobanya karena belum tahu tehnik-tehnik dalam melakukan Budidaya Belut Di Air Bersih.

Sekilas Tentang Belut

Belut adalah sekelompok ikan berbentuk mirip ular memiliki bentuk tubuh memanjang, tidak bersirip dan tidak bersisik, serta memiliki lapisan lendir di sekujur tubuhnya yang termasuk dalam suku Synbranchidae. Suku ini terdiri dari empat genera dengan total 20 jenis. Jenis-jenisnya banyak yang belum diberikan dengan lengkap sehingga angka-angka itu dapat berubah. Anggotanya bersifat pantropis (ditemukan di semua daerah tropika).

Belut berbeda dengan sidat, yang sering dipertukarkan. Ikan ini boleh dikatakan tidak memiliki sirip, kecuali sirip ekor yang juga tereduksi, sementara sidat masih memiliki sirip yang jelas. Ciri khas belut yang lain adalah tubuh licin berlendir, tidak bersisik, dapat bernafas dari udara, bukaan insang sempit, tidak memiliki kantung renang dan tulang rusuk. Belut praktis merupakan hewan air darat, sementara kebanyakan sidat hidup di laut meski ada pula yang di air tawar. Mata belut kebanyakan tidak berfungsi baik, bermata kecil.

Ukuran tubuh belut bervariasi. Monopterus indicus hanya berukuran 8,5 cm, sementara belut marmer Synbranchus marmoratus diketahui dapat mencapai 1,5m. Belut sawah Monopterus albus sendiri, yang biasa dijumpai di sawah dan dijual untuk dimakan, dapat mencapai panjang sekitar 1m (dalam bahasa Betawi disebut moa).

Kebanyakan belut tidak suka berenang dan lebih suka bersembunyi di dalam lumpur (tempat persembunyian). Semua belut adalah pemangsa. Daftar mangsanya biasanya hewan-hewan kecil di rawa atau sungai, seperti ikan, katak, serangga, serta krustasea kecil dan juga ada yang bersifat kanibalisme.

Spesies belut mempunyai nilai pemakan yang tinggi. Khasiatnya dikatakan setanding dengan ikan tengiri dan selar, mengandungi 18.6 % protein dan 15 % lemak. Belut juga kaya dengan lemak, kalsium, vitamin B, Vitamin D dan zat besi. Tidak heranlah banyak yang percaya belut boleh membantu mengubati penyakit seperti sakit pinggang, lelah, darah tinggi, lemah tenaga batin dan penyembuhan luka pembedahan. Spesies ikan ini jika dikonsumsi secara rutin miniman 100 gram/hari dikatakan boleh menguatkan daya tahan tubuh, menormalkan tekanan darah, menghaluskan kulit, mencegah penyakit mata, menguatkan daya ingatan dan membantu mencegah hepatitis.

Keunggulan dan Kelebihan Bidudaya Belut Di Air Bersih

• Belut Mudah Dikontrol

Budidaya belut di Media Air Bersih tanpa lumpur terbilang lebih effektif dibandingkan dengan budidaya belut di media lumpur. Khususnya kemudahan dalam melakukan pengontrolan terhadap belut yang dibesarkan, selain itu jika ada belut yang terlihat sakit atau mati, akan mudah terlihat sehingga bisa segera diambil dari kolam budidaya.

• Penebaran Benih Belut Lebih Banyak

Budidaya Belut dengan media air bersih memungkinkan pembudidaya untuk meningkatkan jumlah belut yang di besarkan dikolam hingga bisa mencapai 30 kali lipat per m2 di banding budidaya belut di media lumpur. Hal ini dapat di lakukan karena di media air bersih, fungsi lumpur sebagai alat perlindungan/persembunyian bagi belut, sedangkan budidaya belut di air bersih peranan tubuh belut itu sendiri bisa di jadikan tempat perlindungan/persembunyian bagi belut itu sendiri (pengganti lumpur). Dalam Budidaya belut di air bersih berdasarkan uji coba, untuk ukuran 1m2 bisa ditebar benih belut 30kg, sedangkan di media lumpur penebaran benih untuk ukuran 1 m2 hanya bisa kita tebar 1kg maksimal 1,5kg, jika penebaran melebihi angka tersebut pertumbuhan belut akan terganggu, bahkan bisa terjadi saling nyerang menyerang antar belut untuk berebut wilayah hidupnya. Sehingga tingkat kematian belut di media lumpur akan semakin tinggi.

• Meminimalkan Angka Kanibalisme

Seperti binatang-binatang lainnya, belut yang dibesarkan di dalam air yang berlumpur terutama belut jantan atau belut yang sudah mencapai umur 6-8 bulan, akan memperlakukan habitat tempatnya bernaung sebagai daerah kekuasaannya. bila merasa terusik oleh belut yang lain dan daerah kekuasaannya terancam, belut tersebut akan saling serang menyerang. Hal itulah yang menyebabkan tingginya angka kematian pada belut-belut yang kita pelihara di media air berlumpur. namun, dalam hal ini tidak akan terjadi pada belut yang dipelihara di media air bersih tanpa lumpur, karena antara belut satu dengan yang lainya justru saling membutuhkan, dalam metode budidaya belut di air bersih, badan belut adalah sebagai tempat untuk saling melindungi dan sebagai tempat persembunyian.

• Lebih Effisien Dan Effektif

Belut yang sudah kita kenal dengan gaya hidupnya yang selalu bersembunyi didalam lumpur yang berair. Namun hal yang sebenarnya dimana ada lobang belut yang masih ada belutnya disitu pasti akan terdapat air yang jernih. Dengan adanya hal tersebut berarti syarat hidup belut adalah di air jernih (air bersih), dan tanpa lumpurpun masih bisa hidup dan bisa dibesarkan. Budidaya belut di air bersih (air jernih) tanpa lumpur memungkinkan para pembudidaya tidak akan kerepotan karena harus mencari jerami, debog pisang ataupun lumpur sebagai medianya namun dengan budidaya belut di air bersih cukup dengan air yang jernih saja dan dalam budidaya belut di air bersih juga akan menghemat lahan karena dalam pembikinan kolam dengan media air bersih, bisa disusun menjadi 3 tingkat atau lebih. dalam pemberian pakan di media air bersih juga tidak cuma-cuma(mubadzir) karena setiap kita tebar pakannya, belut akan melihat sehingga belut akan langsung memangsanya.

Faktor-fator Utama Dalam Budidaya Belut Di Air Bersih

Beberapa Fator-faktor Utama Yang Harus Kita perhatikan Dalam Budidaya Belut Di Air Bersih
antara lain :

Air

Dalam Budidaya belut di air bersih, air adalah faktor utama yang sangat berpengaruh pada perkembangan belut. Jika air yang kita gunakan dalam budidaya belut tidak rutin di kontrol maka akan sangat mempengaruhi pada perkembangan belut kita.

Air yang bagaimana yang layak digunakan Budidaya belut air bersih? air yang layak digunakan dalam budidaya belut di air bersih adalah air yang jernih, memiliki suhu antara 25-28 derajat C, air yang tidak mengandung zat-zat kimia berbahaya. Air yang kurang layak/tidak bagus untuk budidaya belut di air bersih air PDAM karena banyak mengandung zat-zat kimia (kaporit), air yang langsung diambil dari sumur bur karena sangat minim kandungan oksigennya dan air limbah.

Usahakan dalam melakukan budidaya belut di air bersih, kolam harus ada sirkulasi air walau dengan debit yang sangat kecil (ada yang masuk dan ada yang keluar). Dengan adanya aliran air kedalam kolam budidaya maka akan menambah kandungan oksigen didalamnya sehingga sangat berpengaruh dalam untuk perkembangan serta pertumbuhan belut dan kita juga tidak terlalu repot untuk penggatian air. Jika kolam budidaya belut tidak ada sirkulasi air dan pembuangan, air akan cepat kotor/keruh, maka kita harus sering mengganti air paling tidak selama 2 atau 3 hari sekali, tentunya kita akan sangat kerepotan bukan? Jika air sudah kotor/keruh (warna kuning kecoklatan) air harus segera kita ganti. tapi beda dengan kotoran yang mengendap didasar kolam, walau didasar kolam sudah terdapat endapan tapi airnya masih jernih, air masih layak kita gunakan, asal endapannya tidak terlalu tebal.

Pakan

Pakan juga termasuk salah satu faktor yang sangat penting untuk perkembangan serta pertumbuhan belut. Berilah pakan secukup mungkin, usahakan jangan sampai kekurangan atau jangan berlebihan dan berilah pakan yang paling disukai belut, jika dalam pemberian pakan pada belut terlalu banyak bisa mengakibatkan air cepat kotor(karena sisa makanan) dan bisa mengakibatkan effek negatif pada belut, sehingga belut mudah sakit dan lama kelamaan bisa mengakibatkan kematian. Jika pemberian pakan pada belut kurang, maka bisa menimbulkan sifat kanibalisme pada belut kita dan kita juga akan rugi karena pertumbuhannya akan lama. Selama belut masih mau makan dengan pakan tersebut jangan beralih ke pakan yang lain secara total, kecuali belut mau makan dengan pakan yang kita berikan, jika belut tidak mau makan dengan pakan yang kita berikan, kembalilah kepakan yang sebelumnya.

Jenis-jenis pakan belut antara lain:
cacing lor, cacing merah, cacing lumbricus, ikan cere, ikan cithol, ikan guppy, anakan ikan mas, berudu (kecebong), lambung katak, keong mas/sawah, ulat hongkong dan masih banyak yang lainnya.

Bibit

Pemilihan bibit belut berkualitas adalah salah satu faktor penting dalam menentukan keberhasilan budi daya belut. Umumnya bibit belut yang ada saat ini sebagian besar masih merupakan hasil tangkapan alam. Karena itu, teknik penangkapan bibit dari alam menentukan kualitas bibit. Bibit yang ditangkap dengan cara alami menggunakan perangkap, seperti bubu, merupakan bibit yang cukup baik karena tidak mengalami perlakuan yang menurunkan kualitasnya. Sebaliknya, bibit yang diperoleh dengan cara tidak baik seperti disetrum bukan termasuk bibit berkualitas. Pasalnya, bibit seperti ini pertumbuhannya tidak akan maksimal (kuntet). Lebih baik lagi jika bibit yang digunakan berasal dari hasil budidaya. Ukurannya akan lebih seragam dan jarang terserang penyakit seperti yang mungkin terjadi pada belut hasil tangkapan alam. Sayangnya, bibit belut hasil budidaya untuk saat ini masih sangat sedikit.

Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan terkait bibit belut yang berkualitas.

1. Bibit yang digunakan sehat dan tidak terdapat bekas luka

Luka pada bibit belut dapat terjadi akibat disetrum, pukulan benda keras, atau perlakuan saat pengangkutan. Umumnya, bibit yang diperoleh dengan cara disetrum cirinya tidak dapat langsung terlihat, tetapi baru diketahui 10 hari kemudian. Salah satu ciri-cirinya terdapat bintik putih seperti garis di permukaan tubuh yang lama-kelamaan akan memerah dan pada bagian dubur berwarna kemerahan. Bibit yang disetrum akan mengalami kerusakan syaraf sehingga pertumbuhannya tidak maksimal.

2. Bibit terlihat lincah dan agresif

Bibit yang yang selalu mendongakan kepalanya keatas dan tubuhnya sudah membalik sebaiknya diambil saja karena belut yang sudah seperti ini sudah tidak sehat dan lama kelamaan bisa mati. belut yang sehat mempunyai ciri-ciri: tenang tapi lincah, belut akan mengambil oksigen keatas dengan cepat kamudian kembali kebawah lagi.

3. Penampilan sehat yang dicirikan, tubuh yang keras dan tidak lemas pada waktu dipegang
pada waktu kita memegang belut tentunya kita akan bisa merasakan keadaannya, bila belut tersebut bila kita pegang tetap diam/lemas atau tidak meronta/tidak ada perlawanan ingin lepas, sebaiknya belut dipisahkan, karena belut belut yang seperti ini kurang sehat. Dan sekaliknya jika kita pegang badannya terasa keras dan selalu meronta ingin lepas dari genggaman tangan kita, belut yang mempunyai ciri seperti ini layak kita budidayakan.

4. Ukuran bibit seragam dan dikarantina terlebih dahulu

Bibit yang dimasukkan ke dalam wadah pembesaran ukurannya harus seragam. Hal ini dilakukan untuk menghindari sifat kanibalisme pada belut. Bibit yang berasal dari tangkapan alam harus disortir dan dikarantina. Tujuannya untuk menghindari serangan bibit penyakit yang mungkin terbawa dari tempat hidup atau kolam pemeliharaan belut sebelumnya dan untuk pemilihan belut yang sehat dan tidak sehat. Caranya adalah dengan memasukkan bibit belut ke dalam kolam atau bak yang diberi air bersih biarkan belut tenang dulu (kurang lebih 1 jam) kemudian berilah kocokan telur dicampur dengan madu 1 jam kemudian penggantian air dilakukan dan biarkan belut sampai bener-bener tenang diamkan kurang lebih 1 hari 1 malam kemudaian masuk bibit kekolam pembesaraan.

Kepadatan (Volume)

Kepadatan penebaran bibit dalam pembesaran jenis-jenis ikan sangatlah mempengaruhi pada perkembangan pertumbuhan dan tingkat kematian, misal, dalam pembesaran jenis-jenis ikan seperti lele,gurame, nila dll, kalau penebarannya terlalu padat, waktu pembesaran bisa terhambat walau pemberian pakan sudah sesuai dengan ukurannya dan juga bisa mengakibatkan tingkat kematian yang tinggi.

Namun metode pembesaran Belut di media air bersih ini sangatlah berbeda dengan penebaran bibit jenis-jenis ikan yang lainnya, Kepadatan penebaran bibit belut sangat berperan penting pada pertumbuhan dan tingkat kematian. Kepadatan penebaran bibit belut untuk pertumbuhan, tergantung dalam proses pemberian pakan dan untuk tingkat kematian justru bisa meminimalkannya.
Mempersiapkan Pembesaran

Langkah Awal

Langkah awal untuk melakukan usaha budidaya belut di air bersih adalah memelihara pakan, dalam melakukan usaha budidaya belut,jika kita tidak ingin mengalami kendala terutama masalah pakan dan kita juga akan bisa mengurangi biaya operasional usaha ini, lakukanlah langkah awal ini yaitu 3 atau 4 bulan memelihara pakannya terlebih dahulu sebelum kita menebar bibit belut. Karena selama ini kendala dari para pembudidaya belut baik yang menggunakan media lumpur maupun media air bersih adalah pada pemberian pakan yang tidak menentu karena mereka sebelumnya tidak mempersiapkan pakannya terlebih dahuludan hingga kini pakan yang paling disukai belut adalah pakan dari alam, walaupun sudah ada pembudidaya belut dalam pemberian pakannya menggunakan jenis pelet, namun setelah dihitung-hitung hasil analisa usahanya masih sangat minim,padahal dalam setiap usaha tentunya untuk mendapatkan keuntungan yang lebih, bukan malah membuang-buang duit atau tenaga kita kan???

Banyak pembudidaya belut yang masih meremehkan hal ini dan akhirnya mereka yang akan kerepotan sendiri karena setiap hari harus mencari pakan buat belut kalau tidak, mereka harus membeli pakannya, sehingga untuk biaya operasionalnya akan semakin membengkak untuk pembelian pakan. Dengan kita memelihara pakan terlebih dahulu insyaALLOH akan mudah menghitung jumlah panen dan analisa usahanya.

Persyaratan Lokasi

Secara klimatologis belut tidak membutuhkan kondisi iklim dan geografis yang spesifik. Ketinggian tempat budidaya ikan belut dapat berada di dataran rendah sampai dataran tinggi. Begitu pula dengan kelembaban dan curah hujan tidak ada batasan yang spesifik.
Kualitas air untuk pemeliharaan belut harus bersih, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik. Kondisi kolam tidak beracun.
Suhu udara/temperatur optimal untuk pertumbuhan belut yaitu berkisar antara 25-28 derajat C.
Pada prinsipnya kondisi perairan adalah air yang harus bersih dan kaya akan osigen terutama untuk bibit/benih yang masih kecil.

Belut adalah binatang air yang selalu mengeluarkan lendir dari tubuhnya sebagai mekanisme perlindungan tubuhnya yang sensitif. Lendir yang keluar dari tubuh belut cukup banyak sehingga lama kelamaan bisa mempengaruhi derajad keasaman (pH) air tempat hidupnya. pH air yang dapat diterima oleh belut rata-rata maksimal 7. Jika pH dalam air tempat pembesaran telah melebihi ambang batas toleransi, air harus dinetralkan, dengan cara menggati ataupun mensirkulasikan airnya. Dengan demikian, kolam/tempat pembesaran harus dilengkapi dengan peralatan yang memungkinkan untuk penggantian atau sirkulasi air.

Ada beberapa macam tempat yang dapat digunakan untuk untuk budidaya belut di air bersih (air bening) tanpa lumpur di antaranya: kolam permanen (bak semen), bak plastik, tong (drum).
Dalam Budidaya Belut dengan menggunakan media lumpur dalam wadah/tempat dan ruangan 5X5 meter, hanya bisa dibuat untuk 1 kolam saja berbeda dengan Budidaya belut diair bersih dengan wadah dan Ruangan 5X5 meter, bisa dikembangkanya 3 Kali lipat dari wadah budidaya itu sendiri, karena dalam budidaya air bersih kita hanya memerlukan ketinggian air 30 Cm, maka tempat budiaya kita bisa tingkat menjadi 3 susun atau 3 apartemen.

Kamis, 06 Februari 2014

Persiapan untuk Proses Pemijahan Ikan Koi

Sebelum proses pemijahan induk dilakukan, hal-hal pokok yang perlu diperhatikan agar dapat diperoleh hasil yang baik, adalah :
  1. kolam pemijahan dan kolam pemeliharaan harus terpisah;
  2. kolam harus mempunyai pintu ke luar dan pintu masuk air secara terpisah;
  3. pada pintu masuk air dibuat penyaring untuk mencegah hama masuk ke kolam;
  4. pada pintu ke luar air dibuat juga saringan, untuk mencegah telur tidak hanyut;
  5. seluruh dinding kolam diplester atau dilapisi vinil;
  6. kolam harus kena sinar matahari;
  7. luas kolam antara 3 - 6 m dengan kedalaman 0,5 m;
  8. jauh dari jangkauan anak-anak;
  9. suasana tenang / tidak berisik;
  10. di dalam kolam disediakan kabakan dari ijuk ukuran 40 cm x 1 m sebagai media penempel telur yang diletakan pada bilah-bilah bambu agar tidak mengapung;
  11. usahakan sirkulasi air terus mengalir, untuk mempercepat koi kawin.
Kolam penetasan dan pembesaran benih bisa disatukan dengan kolam pemijahan. Namun, kedua kolam itu sebaiknya dibuat terpisah. Kolam penetasan dapat berbentuk persegi panjang atau bulat dengan ukuran sekitar 3 m2. Begitu juga dengan kolam pembesaran benih, tetapi akan lebih baik jika ukuran kolam ini dibuat lebih besar. Satu hal lagi, untuk menyediakan stok pakan bagi ikan perlu dibuatkan kolam untuk pakan alami, ukurannya antara 6 - 10 m2 dengan ketebalan dinding kolam sekitar 30 cm.

Persiapan untuk Proses Pemijahan Ikan Koi


A. MENYELEKSI INDUK
Di kalangan penggemar koi ada pepatah, memelihara koi dimulai dengan Kohaku dan diakhiri dengan Kohaku pula.

Pertama kali memelihara koi, orang akan memilih Kohaku, kemudian selera bergeser ke koi satu warna dan tiga warna, seperti Ogon dan Taisho sanke. Setelah itu, selera akan kembali ke Kohaku dengan selera kualitas lebih tinggi. Pepatah ini secara tidak langsung menobatkan Kohaku sebagai prototipe koi.
Beberapa kriteria yang harus dipenuhi, baik untuk induk jantan maupun induk betina agar dapat menghasilkan telur yang banyak dan dapat melakukan pembuahan yang sempurna, antara lain :
  • induk jantan sudah memiliki banyak sperma (berumur lebih dua tahun);
  • induk betina sudah banyak memiliki telur yang matang (berumur lebih dari tiga tahun);
  • kedua induk dalam kondisi sehat, tidak cacat, kondisi sirip seimbang, tidak loyo;
  • perbandingan jumlah induk adalah satu ekor induk betina dengan dua atau tiga ekor induk jantan.

    Untuk mengetahui ciri koi induk yang berkualitas, perlu memerhatikan faktor berikut ini:
    1. Bentuk Tubuh
    • Ideal atau proporsional dengan perbandingan tinggi dan panjang 1 : 2 atau 1 : 3.
    • Garis punggungnya yang tidak melengkung (lurus).
    • Gerakan renang seimbang dan tenang yang dipengaruhi oleh posisi sirip yang simetris berpasangan.
    • Memiliki sirip dada dan perut yang berukuran sama besar.
    • Untuk bentuk kepala, mulut, mata dan insang proporsional dan serasi.
    • Hidung tidak terlalu ke luar atau tampak tertimbun daging.
    • Pangkal ekor hendaknya berukuran tebal, agar telur tersebar secara merata.

      2. Warna dan Pola Warna
      • Batas antar pola warna harus jelas dan kontras.
      • Tidak terjadi gradasi atau bayangan warna.

        3. Kesehatan
        • Gerakan gesit dan seimbang. Di samping itu, tidak menyendiri di dasar kolam atau muncul lama di permukaan. Koi yang sering menyendiri di dasar kolam merupakan indikasi bahwa koi tersebut sedang sakit.
        • Nafas teratur. Gerakan insang yang terlalu cepat menandakan koi sukar untuk bernafas.
        • Sirip tegak atau tidak terkulai.
        • Tidak cacat, sakit, atau buta.

          Secara umum memilih induk koi dapat digunakan kriteria sebagai berikut:
          • Anggota badannya utuh dan tidak terluka yang mudah dihinggapi parasit.
          • Tubuh simetris dan jika dilihat dari atas nampak garis punggung yang lurus dan saat meliuk, bagian atas dan bawah tubuh melengkung dengan wajar dan serempak.
          • Bentuk dan besar dari kepala sesuai dengan bagian tubuh yang lain.
          • Warnanya jelas, terang, cemerlang dan juga memikat, tidak ada gradasi (misalnya kemerahan atau kecoklatan), serta setiap warna terpisah secara nyata dan tidak boleh bercampur.
          • Tidak ada bintik-bintik. Tips buat sobat, sebaiknya untuk pemilihan koi dilakukan di bawah sinar matahari, bukan sinar lampu.
          • Tingkat kesuburannya tinggi. Biasanya dijumpai pada koi jantan yang berumur enam bulan dan betina telah berumur kurang lebih 1,5 tahun.
          • Telah siap kawin yang ditandai dengan keluarnya cairan  putih kental pada koi jantan ketika bagian kelaminnya dipijit dan di daerah kelamin koi betina tampak kemerahan.
          • Sebaiknya dipilih induk dari jenis koi impor. Biasanya, jika dipilih koi lokal warnanya cenderung bergradasi dan tidak cemerlang atau buram.

            B. MEMBEDAKAN KOI BETINA DENGAN KOI JANTAN
            Secara umum, tubuh koi betina lebih besar dibandingkan dengan tubuh koi jantan. Jika dilihat dari atas, bagian perut induk betina tampak membuncit ke samping. Sementara itu, perut induk jantan tampak lebih langsing. Pada induk jantan, di bagian sirip dadanya tampak bintik-bintik putih mirip garam. Bintik ini menandakan bahwa induk jantan sudah matang kelamin.

            Rabu, 05 Februari 2014

            Jenis dan Fungsi Kolam Ikan Koi

            Jenis kolam dibedakan berdasarkan bentuk dari kolam, dan terbagi menjadi 4 macam, yaitu :
            • persegi panjang;
            • bujur sangkar;
            • lingkaran;
            • segitiga.
            1. Bentuk Persegi Panjang
            Kolam berbentuk persegi panjang, umumnya sering kita temukan di masyarakat sebagai kolam pemeliharaan ikan tradisional. Kelebihannya terletak dalam hal sirkulasi air dan penyediaan makanan alami untuk ikan, hal ini di karenakan kolam berbentuk persegi panjang mempunyai pinggiran / sisi yang lebih banyak dibandingkan kolam berbentuk bujur sangkar. Makanan alami ikan (monia, daphnia) lebih banyak tumbuh di pinggiran kolam yang dangkal atau dalam bahasa Jawanya 'Cetek', dibandingkan dengan di tengah kolam yang relatif lebih dalam.

            2. Bentuk Bujur Sangkar
            Seperti telah dituliskan di atas, kolam berbentuk bujur sangkar ini mempunyai kelemahan dalam hal sirkulasi air dan penyediaan bahan makanan alami ikan. Kolam berbentuk bujur sangkar dapat dipilih sebagai alternatif terakhir karena adanya kelebihan tanah.

            3. Bentuk Lingkaran / Bulat
            Lima tahun yang lalu, kolam berbentuk bulat tidak lazim dibuat orang. Namun dengan adanya perkembangan budidaya ikan, di Jawa Barat telah dikembangkan kolam air deras yang berbentuk bulat. Kolam ini mempunyai pembuangan air poros di tengahnya. Kolam berbentuk bulat ini dapat ditemukan di Balai Benih Ikan di Leuwisari, Tasikmalaya. Kolam seperti ini kapasitasnya biasanya lebih banyak dan dengan sirkulasi air serta pembuangan kotorannya lebih terjamin. Model kolam semacam ini keseluruhannya terbentuk dari pasangan batu kali.

            4. Bentuk Segitiga
            Sama halnya dengan bentuk kolam yang bulat, kolam berbentuk segitiga biasanya juga terbuat dari pasangan batu kali.

            Jenis dan Fungsi Kolam Ikan Koi


            FUNGSI KOLAM
            Kegiatan budidaya perikanan yang sebenarnya, tidak terdiri dari kegiatan pembesaran ikan saja. Tetapi lebih dari pada itu, kegiatan budidaya ikan juga mencakup kegiatan pembenihan yaitu kegiatan menghasilkan atau memproduksi benih sampai dengan ukuran tertentu. Oleh karena itu, selain kolam pembesaran, juga dikenal adanya kolam pembenihan ikan, yang terdiri dari berbagai macam kolam sesuai dengan fungsinya.
            Dan inilah pembagian kolam-kolam menurut fungsinya dibedakan sebagai berikut:
            • Kolam Pemeliharaan Induk
            Kolam pemeliharaan induk berfungsi sebagai tempat penyimpanan induk-induk ikan yang akan dikawinkan/dipijahkan, dan tempat pemeliharaan induk-induk ikan yang telah selesai dipijahkan. Kolam pemeliharaan untuk induk ada dua buah: satu untuk induk jantan dan lainnya untuk induk betina.

            Sistem pemasukan air yang ideal adalah kolam induk jantan dan betina bisa mendapatkan air dari pintu air masing-masing. Kalau terpaksa sekali, sistem pemasukan airnya boleh seri. Tetapi harus diingat, kolam induk betina harus berada di sebelah atas, supaya induk-induk betina tidak terangsang oleh bau sperma jantan yang keluar tidak sengaja.

            • Kolam Pemijahan / Perkawinan
            Kolam pemijahan berfungsi untuk mempertemukan induk jantan dan betina yang telah matang telur, dengan terlebih dulu melakukan manipulasi lingkungan agar pemijahan berhasil dengan baik.

              • Kolam Penetasan Telur
              Kolam penetasan telur ini tidak terlalu mutlak dalam satu unit perkolaman. Penetasan telur biasanya dilakukan di kolam pemijahan.

                • Kolam Pendederan
                Fungsi kolam pendederan adalah untuk mendederkan atau membesarkan larva ikan menjadi bibit ikan yang siap untuk dibesarkan. Kolam pendederan biasanya lebih dari satu kolam, ada kolam pendederan pertama, pendederan kedua, dan lain sebagainya.

                  • Kolam Pembesaran
                  Kolam pembesaran ikan tradisional biasanya berukuran sama atau lebih besar dibandingkan kolam pendederan.

                    • Kolam Penumbuhan Makanan Alami
                    Kolam ini tidak kalah pentingnya dibandingkan dengan kolam yang telah disebutkan di awal. Kolam ini biasanya dibuat dengan sengaja untuk persediaan makanan bagi benih yang masih lemah, atau benih-benih ikan yang dirawat secara intensif.

                      • Kolam Pengendapan
                      Kolam pengendapan dimaksudkan untuk mengendapkan lumpur yang terikut air. Bila tidak ada kolam ini, lumpur dapat mengakibatkan pendangkalan kolam. Selain kolam pengendapan, biasanya air sebagai hasil penyaringan dari bak filter ini dipakai untuk pemijahan ikan dan penetasan telur. Sedangkan untuk kolam-kolam pendederan dan juga kolam pembesaran, airnya bisa dari bak pengendapan.

                        • Kolam Penampungan Hasil
                        Kolam ini berfungsi untuk menampung hasil benih maupun ikan yang telah dipanen dari kolam. Biasanya kolam ini tidak begitu luas. Kadang-kadang kolam ini berfungsi untuk pemberokan ikan-ikan yang akan diangkut

                          Cara Mengangkut Ikan Koi untuk Dipasarkan

                          Ada dua cara teknik pengangkutan yang selama ini digunaka oleh para pedagang, antara lain :
                          • sistem terbuka
                          • sistem tertutup
                          A. SISTEM TERBUKA
                          Cara ini dilakukan apabila jarak yang akan ditempuh tidak begitu jauh. Para pedagang menggunakan kreneng, yaitu keranjang bambu yang dilapisi aspal. Air dapat berhubungan langsung dengan udara bebas, hal ini membuat suplai untuk oksigen bisa lewat difusi dengan udara.

                          B. SISTEM TERTUTUP
                          Cara ini digunakan apabila jarak yang ditempuh cukup jauh. Untuk itu dibutuhkan wadah kedap udara. berupa kantung plastik, pengikatnya menggunakan karet gelang dan Oksigen yang diperlukan disuplai dengan oksigen murni.

                          Pengangkutan tertutup sangat praktis. Kantung plastik ukuran besar bisa mengangkut lebih banyak dibanding kreneng. Kendaraan dapat mengangkut kantung dalam jumlah banyak pula tanpa kuatir airnya bakal tumpah. Resiko bocor dapat diatasi dengan memberi tambahan kantung plastik dan mengemasnya dalam kardus berlapis Styrofoam. Fungsinya untuk meredam guncangan dan aman dari berbagai benturan ketika diangkut lewat jalan darat, laut atau udara. Kantung plastik yang digunakan untuk mengangkut ikan koi sama dengan kantung plastik untuk mengangkut ikan hias jenis lain.

                          Cara Mengangkut Ikan Koi untuk Dipasarkan


                          1. Suhu Air
                          Pertama kali yang harus diperhatikan adalah suhu air selama proses pengangkutan. Hal ini penting dikarena akan mempengaruhi aktivitas ikan selama diangkut. Suhu yang cukup tinggi akan membuat ikan bernapas lebih cepat, sehingga kebutuhan oksigen pun meningkat. Selain itu ikan lekas lelah karena tenaga terkuras akibat aktivitasnya. Proses pengeluaran kotoran menjadi cepat dilakukan sehingga kualitas air menurun drastis. Selama pengangkutan tidak dilakukan penggantian air, penurunan kualitas air dapat mengancam keselamatan ikan.

                          Suhu air ideal untuk ikan selama pengangkutan adalah sekitar 25° - 30° C. Suhu yang lebih tinggi akan menyebabkan ketahanan ikan menurun. Pengangkutan ikan pada suhu lebih tinggi hanya diperbolehkan untuk jarak dekat.

                          2. Oksigen
                          Dengan wadah terbatas tapi berkapasitas tinggi, perlu ditambahkan oksigen murni. Manfaatnya untuk menjamin kelangsungan proses metabolisme dan pernapasan ikan selama pengangkutan.

                          Penambahan oksigen murni didasarkan pertimbangan, karena kandungan oksigen di udara bebas hanya sekitar 20%. Apabila kantung hanya digelembungkan saja, oksigen yang di dalam kantung belum mencukupi.

                          3. Kepadatan Angkut
                          Kepadatan ikan yang akan diangkut dibatasi agar koi selamat sampai tujuan. Kepadatan itu menyangkut jumlah dan besarnya koi yang akan diangkut. Jika ukuran koi kecil, besarnya kepadatan lebih tinggi dibandingkan yang besar, misalnya induk koi. Pengangkutan dengan jumlah kepadatan tinggi cepat melemahkan daya tahan tubuh ikan, selanjutnya dapat mempercepat kematian.

                          Jarak memengaruhi kepadatan dan jumlah oksigen yang harus disediakan. Untuk pengangkutan, jarak jauh paling aman dengan kepadatan rendah dan ditunjang penyediaan oksigen yang cukup. Kalau jarak tempuh dekat, harus memperhatikan segi keselamatan ikan. Pengangkutan yang makan waktu lebih dari 10 jam perlu penanganan khusus.

                          4. Teknik Pengangkutan
                          Agar ikan sampai ke tempat tujuan dengan kondisi tetap baik dan aman selama dalam perjalanan, ada 3 hal penting yang harus diperhatikan, yaitu :
                          • persiapan pengangkutan;
                          • jumlah dan ukuran ikan;
                          • cara pengepakan.
                          a. Persiapan Pengangkutan
                          Untuk mengurangi pengeluaran kotoran selama pengangkutan, koi hendaknya dipuasakan (diberok) terlebih dahulu. Setelah pemberokan yang berlangsung selama 1-2 hari, masukan satu per satu koi ke dalam kantung plastik yang sudah dipersiapkan. Sebelumnya, isikan air ke dalam kantung dengan volume seperlima bagian dari kapasitas kantung plastik. Jika digunakan untuk menampung koi berukuran 95 cm, isikan air hingga setengah badan koi atau kira-kira setinggi batas mata ikan.

                          Setelah ikan masuk ke dalam kantung plastik, ikat setiap ujung kantung plastik dengan karet gelang supaya kepala koi tidak masuk ke dalamnya sehingga resiko pecahnya kantung plastik bisa dihindari.

                          Air yang digunakan adalah air bersih yang berasal dari tanah atau PAM yang telah diendapkan selama 3 - 7 hari agar terbentuk oksigen terlarut. Air bukan berasal dari kolam yang dipakai untuk memelihara ikan, perlu diingat kualitasnya tidak sebagus air yang belum dipakai untuk memelihara ikan.

                          Pelaksanaan pemilihan, penghitungan, ataupun pengepakan dilakukan pagi atau sore hari, saat suhu udara dan suhu air sudah rendah. Pengepakan yang dilakukan sore hari sesuai untuk pengangkutan yang jaraknya memakan waktu lebih 12 jam. Untuk pengepakan di pagi hari paling efektif dilakukan jika waktu pengangkutan kurang dari 12 jam, karena ikan tiba di tempat tujuan masih jam kerja.

                          b. Jumlah dan ukuran Ikan
                          Untuk menjamin keselamatan ikan, harus diperhatikan hubungan antara jumlah dan ukuran ikan yang akan diangkut. Untuk ukuran besar biasanya berisi ikan dengan berat 3-4 Kg.

                          c. Cara Pengepakan
                          Dalam hal pengepakannya, persiapkan kantung plastik berdiameter (lebar) 50 cm sepanjang 160 cm. Plastik diikat pada bagian tengahnya dengan cara membelitkan bagian ujung yang satu dengan lainnya. Kemudian kedua mulut plastik dipertemukan. Plastik tersebut menjadi rangkap, karena bagian dalam dan luar sama panjangnya.

                          Kantung plastik diisi air dengan air bersih 15 liter atau setinggi 12 - 13 cm. Untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, plastik dicek dulu apakah bocor atau tidak. Caranya adalah dengan menggelembungkan plastik dan memegang ujungnya. Air di dalam plastik di goyang-goyangkan.

                          Setelah yakin plasti tidak bocor, koi yang sudah diberok dimasukan ke dalam kantung plastik yang telah berisi air. Penangkapan koi dilakukan dengan serokan halus untuk mencegah stres pada ikan dan luka. Jumlah ikan yang dimasukan sesuai dengan keterangan yang sudah di jelaskan di atas.

                          Setelah koi masuk, udara yang ada di dalam plastik dikeluarkan dengan jalan mengurut plastik dari ujung hingga permukaan air, yang tinggal hanya air dan ikan.

                          Selang oksigen dimasukan ke dalam plastik dan dipegang pada leher kantung plastik. Dengan hati-hati keran dibuka, oksigen murni akan memenuhi kantung plastik. Sebelum plastik berisi penuh oksigen, keran dimatikan. Kantung plastik diikat ujungnya dengan karet gelang.

                          Untuk menjaga kantung plastik jangan bocor, sisa plastik dipelintir lebih dulu. Lalu karet diikat berlawanan, dan akhiri dengan ikatan pada lipatan plastik. Untuk memperbesar ruang gerak koi, penempatan kantung yang sudah dikemas sebaiknya mendatar.

                          Jika jumlah kantung tidak banyak, untuk lebih aman, kantung plastik dimasukan dalam kardus bekas saja. Namun dalam jumlah banyak, kantung plastik bisa dijejer dengan alas karung goni basah. Karung ini berfungsi untuk menghindari masuknya benda-benda yang bisa merusak kantung plastik.

                          Apabila ikan diangkut dengan mobil ber-AC akan lebih bagus jika kantung ditempatkan di dalam mobil, jangan diletakan di bagasi yang biasanya panas.

                          Setelah ikan sampai di tempat tujuan, ikan perlu segera mendapat penanganan. Karena suhu air di dalam kantung dan kolam berbeda, yang harus dilakukan pertama kali adalah membiarkan kantung plastik untuk sekitar setengah jam terapung di kolam. Maksudnya adalah untuk menyesuaikan suhu antara air dalam kantung dan kolam. Panas dari kedua media itu akan saling rnempengaruhi. Setelah suhunya sama, ikan bisa dilepas. Melepasnya adalah dengan cara, karet dicopot dan mulut kantung ditenggelamkan. Air dari kolam akan masuk ke dalam kantung dan ikan-ikan pun bisa keluar dengan leluasa

                          Jumat, 31 Januari 2014

                          Keistimewaan Ikan Koi

                          Tidak diragukan lagi kalau koi di samping mempunyai nilai bisnis yang menggiurkan, juga menyihir pemiliknya betah berjam-jam menikmati keindahan warnanya dan memandang keanggunan tubuhnya.
                          Dalam buku The Lastest manual of Nishikigoi karya Takeo Kuroki, disebutkan ada 10 alasan kenapa orang Jepang tertarik dengan koi. Kesepuluh alasan tersebut adalah :

                          A. SEBAGAI KARYA SENI JEPANG
                          Koi yang berwarna-warni dilahirkan dari ikan mas berwarna hitam yang biasa untuk lauk lewat mutasi. Seperti halnya dengan ikan yang ada di luaran sana, jika kelamin sudah matang maka koi akan kawin (memijah). Berkat ketekunan dan keuletannya, orang-orang Jepang berhasil melahirkan koi-koi yang bermutu tinggi lebih cantik dan warna yang lebih indah melebihi kecantikan dan keindahan induknya. Itulah suatu seni yang biasa dilakukan oleh orang Jepang.

                          B. JINAK DAN LEMAH LEMBUT
                          Dalam kehidupan koi tidak dikenal istilah pemimpin kelompok dan tidak ada seekor pejantan kasar yang mengganggu koi betina. Sebagai penghuni lama, koi tidak akan menyerang koi pendatang.

                          Koi juga jinak. Apabila pemiliknya sedang mengalami masalah baik di kantor maupun dengan anggota keluarga, koi dapat mencairkan situasi, koi bisa diajak bercanda, koi juga bisa memberikan ketenangan dan kenyamanan pemiliknya. Koi akan mengikuti atau menghampiri pemiliknya ketika dipanggil.

                          C. IKAN SAMURAI
                          Disebut demikian karena koi dikenal sebagai ikan pemberani. Meski koi adalah ikan yang lemah lembut namun koi tidak takut terhadap apapun sampai mereka dibantai. Oleh sebab itu, koi di Jepang disebut juga dengan ikan samurai.

                          Masa hidup koi umumnya sampai sekitar 70 tahun. Namun ada beberapa koi yang dapat mencapai umur sampai 200 tahun. Karena usia hidupnya bisa seperti burung bangau dan kura-kura. Koi disebut juga dengan ikan pesta.

                          Koi, di samping sebagai ikan hias, juga dapat dimakan sebagai hidangan jamuan makan malam, karena dipercaya dapat memberikan keberuntungan dan kesuksesan. Kabarnya di Jepang koi dapat berenang mendaki air terjun, hal ini dapat dianggap sebagai simbol kebangkitan.

                          Ikan Koi


                          D. TIDAK MEMILIH-MILIH PERAWAT
                          Apabila masing-masing anggota keluarga memiliki satu ekor koi dan semuanya ditempatkan pada kolam yang sama, baik ayah, ibu, sibungsu, atau saudara lainnya akan merasa bahagia karena koi dapat hidup berdampingan satu sama lain. Tidak saling menyerang dan tidak sating menyakiti, karenanya akan memberikan kesenangan pemiliknya. Mereka akan sama-sama merawat dan menjaga koi kesayangannya. Dengan demikian, seluruh anggota keluarga akan merasa bertanggung jawab terhadap kebersihan kolam dan pakan koi.

                          E. MUDAH BERADAPTASI
                          Koi dapat dengan mudah beradaptasi dengan lingkungan barunya. Namun yang perlu di perhatikan pada saat pemindahan, usahakan jangan sampai koi mengalami perubahan secara mendadak.

                          Para peminat biasanya akan merasa ragu memelihara koi karena tidak mempunyai tempat / pekarangan yang cukup. Anggapan ini keliru, karena koi tidak perlu tempat yang luas. Koi dapat dipelihara pada lahan seluas 3x3 m2. Bahkan ada yang memelihara koi di balkon atau di lantai atas. Yang perlu diperhatikan apabila tempat hidup (kolam) koi kecil maka air harus selalu diganti setiap hari.

                          F. TIDAK MEMILIH-MILIH PAKAN
                          Koi tidak pilih-pilih pakan. Koi dapat mengonsumsi berbagai jenis pakan, baik yang berasal dari nabati (tumbuh-tumbuhan) atau hewani seperti daging, ikan, cacing, bahkan roti sekalipun.

                          Namun demikian, untuk mendapatkan koi yang sehat dengan warna yang indah, koi perlu makanan tambahan berupa pakan buatan. Pakan buatan ini merupakan campuran berbagai bahan nabati dan hewani ditambah vitamin. Pakan buatan memunyai pengaruh yang sangat besar untuk pertumbuhan warna badan koi.
                          Pakan alami yang dibutuhkan koi selain pakan tambahan adalah siput, cacing, kepiting, udang-udangan. Perbandingan pakan nabati dan hewani berkisar 6 : 4.

                          G. MURAH DAN INDAH
                          Memelihara koi itu mudah, semudah mendapatkannya. Seekor koi yang baru menetas hanya dijual sekita 5 atau 6 yen (Rp.500), sedangkan yang lebih besar antara 100 sampai 1.000 yen. Namun demikian, apabila kita pandai memilih koi yang bagus, dalam waktu singkat kita akan dapat menikmati keindahannya, hal ini disebabkan karena memijahkan dan memelihara koi sangat mudah.

                          Bukan hal yang mustahil suatu saat koi yang dipelihara dengan baik akan memenangkan kontes. Koi yang memenangkan kontes di Jepang bisa terjual dengan harga lebih dari 10 juta yen atau sekitar 120 juta.
                          H. POLA WARNA BERAGAM
                          Keanekaragaman warna yang dimiliki koi akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi pemiliknya. Warna-warni koi yang berseliweran di dalam kolam membuat orang betah berlama-lama memandanginya, menikmati keindahannya. Corak warna koi bervariasi seiring dengan perkembangan masa dan musim.

                          I. TEMAN SEUMUR HIDUP
                          Sekitar 25 tahun yang lalu, sangatlah sulit mempertahankan hidup koi di daerah empat musim. Memasuki musim dingin biasanya koi banyak yang tumbang karena tidak tahan dengan adanya perubahan suhu yang mencapai beberapa derajat di bawah nol. Koi mudah mati sehingga tidak dapat dijadikan hewan peliharaan yang bisa bertahan sepanjang waktu.

                          Banyak di antara para pemelihara koi berusaha mempelajari agar koi mereka bisa bertahan hidup. Beberapa masalah yang sulit diatasi mereka pelajari sehingga akhirnya mereka bisa memelihara dan mempertahankannya tetap hidup.

                          Usaha yang serius pada pembudidayaan koi memungkinkan kita untuk memiliki koi yang berumur panjang. Kita bisa menjadikan koi sebagai teman setia sepanjang hidup. Kuncinya adalah membersihkan kolam seperti menjaga kebersihan lingkungan, dan merawat koi sebaik merawat diri sendiri.

                          J. RAJA IKAN HIAS AIR TAWAR
                          Koi merupakan ikan hias air tawar terbesar dan merupakan ikan bergengsi. Kepalanya besar dihiasi sepasang kumis. Mereka berenang bagaikan seorang raja dan sesekali akan melompat keluar air memamerkan sosoknya yang indah menawan. Koi adalah raja ikan hias air tawar. Jika seseorang menempatkan koi di kolam tamannya, mereka akan dapatkan kesuksesan yang besar.

                          Koi tumbuh sangat pesat. Sebagai gambaran, pada tahun pertama koi akan tumbuh berkisar antara 10-20 cm, untuk tahun kedua 24 - 30 cm, dan pada tahun ketiganya sekitar 37 - 40 cm. Andaikan dipelihara terus dengan baik, pada tahun kelima panjangnya bisa-bisa mencapai 45 - 50 cm, dan sampai pada tahun kesepuluh mencapai 55 -70 cm.

                          Rabu, 29 Januari 2014

                          Jenis-jenis Penyakit Ikan Koi dan Cara Mengatasinya

                          Yang menjadi sumber utama penyakit pada koi adalah kualitas air. Selain kotoran (faeces) dan sisa makanan, penyebab kotornya air bisa berasal dari mucus atau lendir yang tebal. Fungsi mucus adalah sebagai pelindung bagian luar tubuh koi supaya kotoran tidak kontak langsung dengan kulit ikan. Lendir ini selalu berganti sesuai dengan pertumbuhan koi. Artinya, semakin bertambah umur dan ukuran koi, akan semakin banyak lendirnya.

                          Jika koi berada di dalam air yang kotor, kondisinya menjadi rawan terhadap gangguan penyakit yang disebabkan oleh parasit dan bakteri. Air yang kotor juga menyebabkan koi menjadi gampang stres, akibatnya daya tahan tubuhnya bisa menurun.

                          Ternyata, penggunaan filter saja tidak cukup untuk membersihkan air dari ancaman parasit. Karena itu, pembersihan air sebaiknya diikuti dengan penggantian air secara total, minimal dua minggu sekali. Hal ini memang akan merepotkan. Karena itu harus digunakan sistem air mengalir supaya pekerjaan membersihkan kolam menjadi mudah. Koi tetap dibiarkan di dalam kolam, sementara air diganti dengan jumlah yang sepadan dengan jumlah air sebelumnya.

                          Jangan lupa untuk selalu membersihkan filter bersamaan dengan saat penggantian air kolam.

                          A. CARA MENGENALI GEJALA PENYAKIT PADA KOI
                          Cara yang umum dilakukan untuk mengenal gejala penyakit adalah menangkap koi yang sakit yang sakit dari dalam kolam lalu memeriksanya dengan teliti. Koi yang sakit ditandai dengan kelebihan lendir pada tubuhnya. Yang tak kalah penting, periksa juga bagian insangnya, dan pastikan tidak terdapat benjolan, luka, atau busuk. Salah satu gejala awal koi yang sedang sakit adalah enggan menggerakkan sirip-siripnya. Koi tersebut cenderung merapatkan siripnya ke sisi badan. Bagi hobis pemula, cara identifikasi ini agak sulit dilakukan. Setidaknya, dibutuhkan pengalaman atau bantuan orang yang mengerti benar seluk-beluk koi.

                          Jenis-jenis Penyakit Ikan Koi dan Cara Mengatasinya


                          B. JENIS-JENIS PENYAKIT DAN CARA MENGOBATINYA
                          Koi sakit bisa terjadi karena gangguan parasit dan nonparasit. Jenis-jenis parasit yang sering menyerang koi antara lain : white spot (bintik putih), kutu ikan (udang renik), lernaea (cacing jangkar), dan jamur (kapas putih), yang semuanya merupakan parasit luar. Penyakit nonparasit yang banyak menyerang antara lain penyakit gelembung renang dan balon gas.

                          1. White Spote, Berbintik-bintik Putih
                          Penyakit white spot berupa bintik putih yang menyebar pada seluruh permukaan kulit. Awalnya bintik putih muncul di bagian permukaan tubuh dan meluas ke bagian lainnya, bisa ke ke insang, sirip, dan lain-lain. Penyakit ini biasanya menyerang ikan yang dipelihara di akuarium.

                          Penyebab bintik putih adalah protozoa Ichchyophthirius multifilis. Kuman itu tidak terlihat mata, tapi karena berkumpul dalam jumlah banyak terlihat seperti bintik putih. Ukuran seekor protozoa sangat kecil, berbentuk seperti telur dengan diameter sekitar 0,7 mm.

                          Koi yang terserang bintik putih seolah-olah tertutup bedak putih. Pada tahap awal kuman hanya menyerap cairan tubuh. Lama kelamaan bisa membuat badan ikan kurus, dan akhirnya si penderita mati.

                          Koi yang terkena bintik putih diobati dengan menaikan suhu air kolam sampai beberapa derajat dari suhu awal. Air kolam ditambah 0,5 gram Metheline blue per 1 ton air. Cara pengobatan ini efektif untuk menyembuhkan dan membunuh white spote.

                          2. Jamur Saprolegnia (Si Kapas Putih)
                          Penyakit jenis ini akan menyerang koi yang terluka atau akan tumbuh pada air kolam yang kotor, karena jamur tumbuh baik pada lingkungan berbahan organik tinggi. Jamur juga tumbuh baik pada jaringan mati seperti pada jaringan tubuh ikan yang luka. Bekas luka parasit seperti luka bekas gigitan kutu ikan.

                          Koi yang terserang jamur dapat diobati dengan larutan garam dapur (NaCI) dengan konsentrasi 1,5 - 2,5 % melalui pencelupan. Buang bulu-bulu halus jamur dengan mengolesnya pakai kapas yang diberi obat merah. Selanjutnya, ikan sakit dimandikan dalam larutan Monofuracin.

                          3. Lernaea, Si Cacing Jangkar
                          Parasit lernaea atau disebut juga dengan cacing jangkar. Cacing jangkar sangat mudah terlihat. Sobat dapat menemukan biasanya letaknya menempel pada bagian luar tubuh ikan atau pada insang.

                          Lernaea mengisap cairan tubuh, sehingga badan koi menjadi lemah dan tubuhnya kurus, kalau tidak segera diatasi koi akan mati. Cacing parasit ini mudah sekali berkembangbiak, jika seekor koi yang terserang lernaea tidak segera ditangani, dalam waktu singkat seluruh koi di kolam akan terjangkit.

                          Dalam jumlah sedikit, lernaea pada seekor koi dapat dicabut dengan pinset. Bekas luka yang berdarah diolesi obat merah. Kalau serangan sudah merata, sebaiknya koi diobati dengan larutan formalin atau Dephterex. Pengobatan dengan larutan formalin, gunakan larutan dengan konsentrasi 25 ppm. Ikan dimandikan selama 10 menit dengan pengulangan 2-3 kali setiap 2 hari sekali.

                          4. Luka Tergores
                          Luka ini terjadi akibat ulah koi itu sendiri, contohnya akibat gesekan dengan ornamen kolam, cakaran kucing, koi berusaha melompat keluar kolam. Untuk mencegah infeksi, koi yang terluka tersebut segera obati koi dengan cara direndam ke dalam larutan Monafuracin sekitar 4-5 hari.

                          5. Penyakit Lumpur
                          Penyakit ini timbul akibat pemberian pakan yang mengandung protein secara berlebihan dan suhu air rendah, sehingga mengakibatkan kulit koi mengalami iritasi dan pembuluh darahnya terinfeksi bakteri. Kondisi ini akan kembali pulih jika air kolam segera diganti dengan yang baru dan bersih.

                          Untuk mempercepat penyembuhan, lakukan perendaman dengan garam dapur 10 % setiap hari dan biarkan selama satu jam sampai ikan benar-benar sembuh. Alternatif lain, gunakan beberapa tetes Merchurochrome dicampur dengan satu sendok the Aureomycin ke dalam pakan koi. Jika koi sedang menjalani proses penyembuhan, pakan terbaik yang diberikan adalah selada atau kubis. Kedua sayuran tersebut dapat berfungsi untuk mengembalikan kondisi kerja lambung.

                          6. Batang Insang Berjamur
                          Gejala koi yang terinfeksi penyakit ini adalah nafsu makan berkurang dan malas menggerakkan insang. Penyebabnya adalah jamur yang tumbuh pada batang insang. Biasanya jamur cepat menyebar jika kondisi kolam terlalu kotor dan suhu kolam sangat tinggi. Penyakit bisa menjadi semakin parah jika pakan diberikan secara berlebihan.

                          Untuk mengatasinya, rendam koi yang sakit ke dalam campuran 0,1 gram Green F dalam 10 liter air atau masukan satu sendok teh Aureomycin ke dalam 10 liter air bersih. Sesuaikan lama perendaman dengan petunjuk pemakaian pada kemasan obat.

                          7. Lumpuh
                          Koi yang menderita lumpuh biasanya akan berenang kaku atau miring. Jika kondisinya sudah parah, badannya tampak limbung ketika berenang dan ekornya bengkok ke atas jika sedang terdiam. Biasanya, penyakit ini terjadi akibat gangguan atau keracunan obat-obatan.

                          8. Punggung Kurus
                          Sepanjang punggung ikan tampak sangat kurus. Meskipun makan dan berenang seperti biasa, penampilan koi menjadi kurang menarik. Penyebab penyakit adalah terjadinya kerusakan (degenerasi) pada sel-sel lemak. Pemberian wortel, vitamin E, mineral, dan chlorella (sejenis ganggang) dapat membantu mencegah terjadinya penyakit itu.

                          9. Cacar
                          Penyakit ini disebabkan oleh virus. Gejalanya berupa bercak putih berlendir yang memancarkan warna putih susu. Lama-kelamaan bercak tersebut akan mengembang dan menjadi merah keabu-abuan. Sebenarnya, penyakit ini bisa sembuh dengan sendirinya, tetapi perlu waktu yang lama. Untuk mempercepat proses penyembuhan, berikan desinfektan pada air kolam.

                          10. Mulut Jamuran
                          Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Fexibactercolumnaris. Jika terinfeksi bakteri ini, mulut koi tampak putih seperti terkena jamur. Supaya tidak menular, pindahkan koi ke dalam kolam yang berisi air bersih, lalu taburi garam sebanyak 10 % dari volume air. Berbagai peralatan yang digunakan harus disterilisasi dengan larutan fenoksietanol atau nifuropirinol.

                          11. Dropsi
                          Penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini menyebabkan sisik mengelupas dan pembengkakan pada jaringan tubuh koi. Akibatnya, koi menjadi sulit berenang dan mengalami sesak napas. Cara paling praktis untuk mengatasinya adalah memberikan larutan anti bakteri atau menaburkan garam dapur. Supaya hasilnya optimal, tambahkan asam oksilin yang dicampur di dalam pakan.

                          12. Cacing Kulit
                          Sebangsa cacing dari jenis Gyrodactyius sp. dapat membuat koi selalu merasa gatal sehingga menggosok-gosokkan badannya ke benda-benda keras di dalam kolam. Untuk mengatasinya, rendam koi selama 10 menit yang diberi larutan ke dalam 10 liter air antiparasit, misalnya Malacite Green 2 %.

                          13. Sirip dan Ekor Busuk
                          Penyebab utamanya adalah bakteri Aeromonas hydrophyila. Bakteri ini menempel pada tubuh ikan yang terluka. selanjutnya infeksi berkembang dengan cepat. Gejala awal tampak dari sirip koi yang berwarna suram, kemudian membusuk dan meninggalkan bekas luka berdarah. Penyakit ini sering terjadi jika kondisi air kolam buruk. Lakukan pengobatan dengan Fenoksietanol, Nitrofurazon, atau Kloramin. Campurkan obat-obatan tersebut sebanyak 1 gr / kg pakan.

                          Memelihara koi di kolam taman tidak segampang yang dibayangkan. Hal-hal sepele bisa terjadi apabila tidak diperhatikan dengan baik dan bila tidak ditanggulangi secepatnya akan berdampak serius, sehingga penanggulangannyapun menjadi rumit.

                          Untuk menghindari hal tersebut, dan menjaga agar koi tetap sehat dan prima, ada 8 kunci perawatan yang perlu diperhatikan oleh para peternak atau hobies koi. Kedelapan kunci perawatan tersebut adalah sebagai berikut:
                          1. oksigen terlarut dalam air;
                          2. jumlah koi di dalam kolam seimbang;
                          3. drainase air kolam lancar;
                          4. penyaringan dan sirkulasi air dilakukan secara teratur agar mutu air tetap terjaga dengan baik;
                          5. obati penyakit secepatnya;
                          6. jangan membuang lumut yang ada pada kolam. Dengan adanya lumut akan menjaga perut ikan tidak terluka ketika berenang;
                          7. suhu air kolam stabil sepanjang hari;
                          8. hindarkan kolam dari pengaruh matahari terik

                          Sabtu, 25 Januari 2014

                          Cara Merawat Kolam Koi

                          Koi akan hidup sehat kalau kualitas air kolamnya prima. Penurunan kualitas air karena sampah, kotoran, dan sisa pakan yang tidak termakan, bisa membuat air kolam tercemar. Dampaknya, kesehatan dan kenyamanan hidup koi bisa terganggu.

                          Kualitas air sangat menentukan bagus tidaknya warna koi. Menurut The Latest Manual of Nisikigoi, 70 % warna koi ditentukan oleh mutu genetik ikan itu sendiri, 20 % oleh air, dan 10 % faktor-faktor lainnya.
                          Air yang bagus untuk koi kemasannya rendah, ber pH 7,2 - 7,4. Kesadahan air rendah (lunak). Kandungan mineral besi, klorin, dan belerang sangat rendah. Kandungan oksigen tinggi, suhu stabil 25° -30°C.
                          Kepadatan koi di kolam sesuai kondisi kolam, jangan sampai terlalu padat. Jumlah ideal tergantung umur dan ukuran koi, serta luas dan dalamnya kolam.

                          Menjaga, memperbaiki, dan mempertahankan kualitas air kolam agar tetap prima sangat vital bagi koi. Setidaknya, ada tiga cara untuk keperluan itu, yaitu dengan membersihkan kolam secara rutin, memfilter air, dan membubuhkan obat-obatan untuk meningkatkan kualitas air.

                          kolam ikan koi


                          Membersihkan Kolam Secara Rutin
                          Membersihkan kolam secara rutin bermanfaat untuk menjaga agar air tetap bersih. Cara membersihkannya bisa menggunakan serokan, sifon, tekanan air, sifon yang diperbaiki, pompa, dan sirkulasi air.

                          Serokan digunakan untuk membersihkan puing-puing dan dedaunan yang jatuh ke dalam kolam, juga untuk membersihkan buih dan lumut yang mengambang di permukaan air. Dengan serokan, ikan juga bisa dengan mudah diambil dan dipindah. Serokan yang baik dibuat dari kain trilin, karena bahan ini hanya sedikit menyerap air. Pada pangkalnya diberi tangkai bambu atau kayu yang panjang agar serokan mampu menjangkau seluruh areal kolam.

                          Sifon digunakan untuk menyedot kotoran lembut dan lumpur yang mengendap di dasar kolam agar ke luar. Alatnya berupa selang plastik yang biasa dipakai untuk menyalurkan air dari keran. Kolam sempit membutuhkan selang sekitar 5 m, kalau luas 10 m. Cara membersihkannya dengan sistem elevasi, kotoran dan air disedot ke luar secara bersamaan dengan selang. Untuk memudahkan penyedotan, ujung selang dapat diberi tangkai. Adanya tangkai itu akan memudahkan mengarahkan ujung slang ke bagian-bagian yang kotor.

                          Tekanan air bisa digunakan untuk membersihkan kotoran dan Lumpur yang mengendap di dasar kolam, prinsip pembersihannya mirip sifon, yaitu sistem elevasi. Untuk itu dasar kolam dilengkapi dengan lubang pengeluaran air di bagian tengahnya. Lubang itu dibuat dengan memasang pipa paralon berdiameter 1 atau 2 inci dan disambung dengan paralon yang agak panjang pada bagian luar kolam. Ketika membersihkan kolam, lubang paralon sebelah dalam disambung selang yang bertugas mencari kotoran. Ketika tak dipakai, lubang ditutup dengan pralon pendek yang dihadapkan ke atas.

                          Sistem sifon yang diperbaiki merupakan cara pembersihan air kolam dengan memakai prinsip sistem sifon yang dipadukan dengan sistem tekanan air. Buangan pintu pembuangan berupa paralon lebar pada bagian atas, dan sempit pada bagian bawah. Air kotor pada bagian bawah akan ke luar kolam karena adanya tekanan air yang masuk lewat pemasukan air. Dengan cara ini, air yang mati pada bagian bawah dan kotoran yang mengendap di atasnya bisa dibuang. Pembuangan air berlangsung setiap hari sekali, dilakukan setiap pagi saat ikan belum aktif.

                          Sistem pompa digunakan untuk membersihkan kolam yang sarat dengan koi. Fungsi pompa, selain untuk mengeluarkan air yang mati dan kotoran yang mengendap, juga untuk menambah vareasi kolam kalau pompanya dilengkapi batu terjunan. Pompa dipakai untuk memutar air dari kolam ke unit filter untuk dibawa naik, kemudian air dikeluarkan lagi dari atas. Kalau pompa hanya digunakan untuk membersihkan air saja, sebaiknya dioperasikan pagi hari untuk memudahkan proses kerja. Saat ini kotoran masih mengendap di bagian dasar kolam, dan ikannya juga tidak terlalu aktif.

                          Sistem sirkulasi paling efektif untuk membersihkan kolam. Caranya dengan membangun unit-unit penyaring mini di samping kolam. Unit-unit itu bisa berupa bak permanent atau bak fiberglass. Sirkulasi berlangsung dengan cara menaikan air kolam dan mengalirkannya masuk ke unit-unit penyaring. Selanjutnya, air yang sudah bersih tersaring kembali dimasukkan ke kolam. Di dalam unit penyaring terdapat busa penghambat kotoran. Busa dicuci setiap 3 hari sekali.

                          Memfilter Dapat Membuat Kualitas Air Semakin Bagus
                          Filter berfungsi menyaring air agar kualitas air kolam selalu terjaga baik. Sedikitnya ada 4 cara penyaringan air yang banyak dipakai, yaitu :
                          • penyaringan fisik;
                          • penyaringan kimiawi;
                          • penyaringan biologis;
                          • penyaringan dengan tanaman.
                          a. Penyaringan fisik
                          Penyaringan fisik bertujuan membersihkan air dari sampah dan lumpur agar tidak mengotori dan mendangkalkan kolam. Penyaringan fisik sangat bermanfaat kalau sumber air kolam dari sungai. Air dari sungai bisanya sarat lumpur sehingga harus disaring dulu sebelum masuk kolam. Bahan penyaring fisik berupa batu, kerikil, pasir, dan ijuk. Batu untuk menyaring bahan kasar, kerikil untuk menyaring bahan yang lebih halus, pasir dan ijuk untuk menyaring material paling halus.

                          b. Penyaringan Kimiawi
                          Penyaringan kimiawi menggunakan karbon aktif dan zeolit. Tujuannya adalah untuk menghilangkan racun, bau tidak enak, dan mematikan bibit penyakit di dalam air. Untuk memperbaiki atau mempertahankan kualitas air, penyaringan air secara kimiawi sebaiknya dilengkapi dengan penyaringan biologi dan penyaringan dengan tanaman.

                          c. Penyaringan Biologis
                          Penyaringan biologis menggunakan bahan-bahan yang tidak mematikan bakteri, misalnya pestisida. Bahan yang diperlukan justru dapat mengikat bakteri. Beberapa jenis bakteri dapat mengurai bahan organik yang mengandung nitrogen dan amoniak. Kemampuannya itu sangat membantu menjaga kebersihan air kolam dari kotoran ikan dan sisa pakan. Proses ini berkaitan dengan proses penyaringan secara biologis.

                          d. Penyaringan dengan Tanaman
                          Penyaringan dengan tanaman dapat memanfaatkan filter dari tanaman air. Tanaman air seperti eceng gondok, buntut kucing, dan hydrilla mampu mengikat Lumpur, kotoran ikan, dan sisa pakan yang terlarut dalam air. Tanaman itu dapat ditanam di dasar kolam atau pada unit-unit filter. Kotoran akan melekat pada akar eceng gondok, batang buntut kucing, dan hydrilla. Secara berkala tanaman air diangkat dan dibersihkan, kemudian dimasukan kembali ke kolam

                          Meningkatkan Kualitas Air dengan Obat
                          Setelah kolam dibersihkan, bagian dalam kolam dapat ditambahkan dengan obat. Gunanya untuk meningkatkan kualitas air agar koi bertambah nyaman.

                          Air PAM yang masih baru belum bisa dipakai untuk media hidup ikan. Untuk mengikat klorin yang terlarut di dalamnya, harus ditambahkan obat anti klorin, misalnya Rid All.

                          Koi banyak menghasilkan kotoran, karena doyan makan. Kotoran itu dapat menurunkan kualitas air secara drastis, kalau tidak ada upaya mengatasinya. Aquadien dapat mencegah kotoran koi hancur sehingga menggumpal. Gumpalan itu akan tersedot aliran air ke dalam filter, atau bisa dibuang ketika menyifon air kolam.

                          Koi yang baru datang dikhawatirkan membawa bibit penyakit. Untuk itu perlu dikarantina beberapa hari dan diobati. Pengobatannya dengan menggunakan Rid All General Aid yang dilarutkan ke air kolam. Obat ini berfungsi sebagai pencegah, atau mengobati penyakit yang belum tampak.

                          Kalau pH air terlalu basa, dapat diturunkan atau dinetralkan dengan menambah cairan Aquavital. Selain tersedia dalam bentuk cairan, Aquavital juga dijual dalam bentuk kering (bubuk) dan berupa moss (media tanam) untuk tanaman air.

                          Kolam yang baru saja selesai dibangun biasanya bau semen. Pengaruh semen membuat air sadah dan ber pH tinggi. Dengan larutan asam asetat penetralan dinding kolam dapat dilakukan dengan cepat. Kalau hanya dengan merendam dan mengeluarkan air berulangkali, proses penetralannya perlu waktu 3 minggu. Dinding kolam juga bisa dinetralkan dengan melapisnya dengan cat vinil

                          Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

                           
                          Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Hosting