Jumat, 26 Juli 2013

Cara Usaha Budidaya Kroto(2)

Bersambung dari postingan cara usaha budidaya kroto(1), di postingan cara usaha budidaya kroto(2) ini Pak HaBe akan melanjutkan dan membahas tentang pembibitan, perawat/pemeliharaan, dan pemanenan. Kita akan bahas satu persatu dimulai dari pembibitan.

Cara Usaha Budidaya Kroto

A. Pembibitan

Sobat pasti tau kan maksud dari pembibitan ini apa? pembibitan itu sama artinya dengan membudidayakan atau memperbanyak atau menggandakan atau juga bisa copy paste(haha). Dalam hal ini yang akan kita gandakan adalah semutnya. Pembibitan semut rangrang bisa dilakukan dengan beberapa cara. Salah satu caranya yaitu berburu semut rangrang yang ada di alam. Biasanya semut rangrang tumbuh dan berkoloni di pohon-pohon, dan pohon-pohon yang biasanya dijadikan markas atau sarang dari semut rangrang ini adalah pohon mangga, pohon rambutan, pohon nangka, pohon jambu air, de el el. Sedangkan untuk di daerah perkebunan atau hutan biasanya semut rangrang dapat ditemui di pohon jeruk, pohon tanjung, pohon pete, pohon kopi.

Sebelum pergi berburu sobat harus melakukan paling tidak persiapan terlebih dahulu. Survey lokasinya dan bawa peralatan yang dibutuhkan. Untuk survey biasanya dilakukan di sore hari, dan peralatan yang dibawa adalah: gunting, sarung tangan, bak/ember, tepung tapioka dan toples. Dan yang paling penting adalah banyak berdoa supaya hasil tangkapannya banyak, hehe.

Tahap-tahap melakukan pemburuan
  1. Setelah sobat sampai di tempat sasaran pemburuan lakukan persiapan penggunaan sarung tangan yang bagian luarnya sudah diolesi dengan tepung tapioka. Hal ini dimaksudkan agar si semut rangrang tadi tidak bisa kabur dan berjalan-jalan ditangan kita. Lakukan hal yang sama pada bak/ember(olehkan tepung tapioka dibagian dinding-dinding ember bagian dalam).
  2. Gunting bagian dahan yang menjadi sarang semut rangrang dan segera letakkan di dalam ember/bak. Tepung yang dioleskan ke dinding-dinding ember/bak bagian dalam akan menghambat semut rangrang untuk merangkak keluar. Namun jika masih ada semut yang berhasil keluar disarankan untuk menggunakan ember/bak yang ada penutupnya. Dan saat peletakan semut ke dalam ember/bak, sobat harus melakukannya dengan sangat hati-hati. Usahakan sarang jangan sampai terbelah.
  3. Pisahkan bersihkan semut dari ranting-ranting dan daun-daun yang tidak dibutuhkan.
  4. Pindahkan semut yang awalnya berada di dalam bak tadi ke dalam toples sebelum diletakkan ke rak penampungan yang sudah kita buat sebelumnya. Saat pemindahan dari bak/ember ke toples sobat harus lakukan dengan hati-hati dan segeralah menutup rapat toples dengan tutupnya agar semut tidak kabur.
  5. Biarkan semut berada dalam toples selama kurang lebih 3 jam sebelum nantinya akan dipindahkan ke rak penampungan.
  6. Setelah selesai buka tutup toples dan letakkan toples di rak penampungan dengan posisi terbalik. Namun gunakan ganjal dibagian bawah tempat peletakan toples sehingga bagian dasar tidak sepenuhnya tertutup, sehingga semut dan udara bisa kluar masuk toples kapanpun ia mau.
  7. Yang terakhir adalah letakkan bahan makanan semut rangrang seperti ulat hongkong atau jangkrik di dekat toples tadi. Semut rangrang dipastikan tidak akan langsung memakan makanan itu karena dibutuhkan adaptasi tempat baru mereka, mungkin 2-3 hari semut baru mulai mencicipi makanan yang dihidangkan, hehe.

B. Perawatan/Pemeliharaan

Untuk perawatan/pemeliharaan semut rangrang bisa dikatakan gampang-gampang susah. Sobat cuma membutuhkan waktu 10 menit per harinya untuk sekedar memberi makan minum dan mengecek apakah ada semut yang berhasil kabur dari rak penampungan gara-gara air atau oli yang ada di kaki-kaki rak penampungan habis. Jika habis segera isi kembali jika tidak ingin semutnya pergi belanja ke mall, :D

Untuk makanan sudah dijelaskkan di postingan cara usaha budidaya kroto(1) bahwa makanan semut rangrang untuk budidaya ini adalah ulat hongkong, jangkrik, ulat bambu, cicak. Sobat bisa pilih, mana yang lebih sering dijumpai dan pastinya harganya tidak mahal, kalau bisa gratis, hehe. Ingat, lakukan pengecekan makanan tiap hari, jangan sampai semut-semut sobat kehabisan makanan. Hal ini akan berakibat fatal, semut akan memakan telurnya sendiri, dengan kata lain produksi krotonya akan semakin berkurang dan dijamin sobat akan lama untuk memanen hasil budidaya kroto.

Untuk minumannya, semut kroto hanya suka dengan yang manis-manis. Jadi sobat tinggal sediain air yang dicampur dengan gula, usahakan komposisi air jangan terlalu banyak. Dan segera hidangkan selagi hangat, hahaha. Ingat !!! Apapun makanannya, minumnya tetap yang manis-manis :D

C. Pemanenan

Kalo ngomongin tentang panen, Pak HaBe cuma bisa ngebayangin uang, hehe. Masa perkembangan telur semut rangrang atau kroto ini adalah berkisar antara 16-22 hari. Mulai dari telur berukuran sebesar butir gula pasir sampai dengan tumbuh utuh menjadi semut. Jadi dengan kata lain, kroto dapat dipanen setiap 16-22 hari sekali sobat. Pokoknya jika sobat melihat kroto yang ada di dalam toples sudah banyak, langsung aja dipanen, gak usah nunggu lama-lama lagi, hoho.

Nah sekarang waktunya sobat persiapkan alat-alat untuk memanen. Alatnya simple juga, yaitu sebuah ember/bak, kawat strimin kecil, tepung tapioka dan tetap kita sediakan sarung tangan agar terhindar dari gigitan yang lumayan menyakitkan hati >_<
  1. Oleskan tepung pada bagian dinding ember/bak bagian dalam.
  2. Bentuk kawat strimin menyerupai bentuk ember/bak. Jika ember berbentuk lingkaran, ya bentuk menjadi lingkaran, jika segitiga ya bentuk menjadi segitiga, tapi Pak HaBe belum pernah nemuin bak bentuknya segitiga :o. Kembali ke topik, usahakan ukuran kawat strimin pas saat dimasukkan ke dalam bak/ember bagian tengah. Jadi kita akan meletakkan kawat strimin pas melintang dibagian tengah.
  3. Strimin Kawat
  4. Setelah kawat diletakkan dibagian tengah bak/ember, segera ambil toples yang siap dipanen krotonya dan tuangkan didalamnya. Goyang-goyangkan ember sampai kroto jatuh kedasar ember dan terpisah dengan semut rangrangnya. Setelah dirasa kroto sudah terpisah, ambil kawat strimin tadi(yang tertempel banyak semut) dan letakkan di rak penampungan agar kembali kerumahnya.
  5. Dan akhirnya kroto impian sobat sudah bisa didapatkan, dan selamat menikmati keuntungannya :D

Itulah sedikit gambaran tentang cara usaha budidaya kroto. Apabila dirasa penjelasan Pak HaBe kurang jelas, sobat bisa bertanya melalui kotak komentar yang disediakan, yang pasti jangan nyepam loh ya!! Untuk postingan selanjutnya Pak HaBe akan membahas tentang karakteristik semut rangrang yang mungkin bisa menambah wawasan sobat sehingga budidaya krotonya semakin maju.

Selasa, 23 Juli 2013

Cara Usaha Budidaya Kroto (1)

Setelah sobat baca postingan Pak HaBe sebelumnya tentang potensi bisnis semut kroto, sekarang waktunya sobat take action. Kita akan bahas bagaimana cara usaha budidaya kroto itu sehingga bisa meraup keuntungan yang lumayan menjanjikan. Sekilas mengingatkan mungkin ada sebagian sobat yang lupa, kroto adalah nama lain dari telur semut rangrang. Semut berwarna orange yang sering kita jumpai di dahan-dahan pohon(biasanya dahan pohon mangga). Kroto ini merupakan bahan pakan burung yang paling laris dijual belikan, jadi gak jarang persediaan di pasar selalu kehabisan stok. Dan hal itu lah yang memotivasi kebanyakan orang untuk mensuplai stok kroto di pasaran, salah satu cara yaitu dengan membudidayakan telur semut rangrang itu sendiri.

Untuk melakukan usaha budidaya kroto, alat dan bahan yang digunakan sangat lah sederhana dan mudah dijumpai disekitar kita, diantaranya yaitu:
  1. Rak kayu
  2. Toples plastik
  3. Gunting ranting
  4. Sarung tangan karet
  5. Tepung Tapioka
  6. Ember
Kita akan bahas satu persatu apa fungsi atau kegunaan dari masing-masing alat dan bahas di atas, namun sebelumnya Pak HaBe akan ajak sobat untuk melihat-lihat dulu bagaimana penampakan usaha budidaya kroto.

Cara Usaha Budidaya Semut Kroto

Cara Usaha Budidaya Semut Rangrang


Rak Kayu: Rak kayu ini nanti akan kita gunakan sebagai media penempatan toples-toples sobat. Untuk pembuatannya, rak kayu dapat dibuat dengan ukuran yang sesuai dengan keinginan sobat, misal 180 cm x 80 cm x 100 cm. Buat rak kayu menjadi bersusun ke atas, hal ini sangat bermanfaat bagi sobat yang mempunyai lahan sempit.
Rak Kayu Usaha Budidaya Kroto
Rak Kayu

Setelah berhasil membuat, sobat bisa cari sisa sisa plastik air mineral gelas dan letakkan di setiap kaki-kaki rak kayu. Isi gelas air mineral itu dengan air/oli, hal ini bertujuan agar saat rak penuh dengan semut rangrang, semut tersebut tidak bisa berkeliaran kemana-mana kecuali di rak kayu itu sendiri.
Kaki rak kayu usaha budidaya kroto
Kaki Rak Kayu

Toples Plastik: Toples akan dijadikan sebagai sarang telur dari semut rangrang nantinya. Jika menurut sobat toples sangat sulit dijumpai dilingkungan, sobat bisa menggantinya dengan media lain, seperti: botol plastik bekas, bumbung bambu, paralon, de el el. Perlu diperhatikan untuk penggunaan botol plastik bekas atau toples bekas, cuci sampai bersih media bekas pakai ini, karena ditakutkan didalamnya terdapat minyak atau bahan lain yang tidak disenangi oleh semut rangrang. Cara membersihkannya bisa menggunakan air sabun lalu dijemur sampai benar-benar kering.
Toples plastik usaha budidaya kroto
Toples Plastik

Gunting ranting: Alat ini digunakan untuk memotong ranting yang ada sarang semut rangrangnya, jadi kita akan mengambil bibit dari alam terlebih dahulu.

Gunting Ranting Usaha budidaya kroto
Gunting Ranting

Sarung tangan karet: Yang ini sudah jelas, fungsinya yaitu melindungi kita dari gigitan semut rangrang yang nakal yang pastinya lumayan menyakitkan, haha.
Sarung tangan karet usaha budidaya kroto
Sarung Tangan Karet

Ember: Nah kalo ember digunakan sebagai media penampungan sementara untuk bibit semut rangrang yang kita cari dari alam sebelum dipindahkan ke toples atau rak kayu.
Ember plastik usaha budidaya kroto
Ember Plastik

Sekarang kalian sudah tau apa saja alat dan bahan yang akan digunakan serta fungsi-fungsi dari setiap media tersebut. Sekarang waktunya masuk ke tahap selanjutnya yaitu pembibitan, perawatan, pemeliharaan, dan terakhir adalah pembahasan masa panen. Namun Pak HaBe akan bahas 4 sub bab itu di postingan selanjutnya, stay tune aja di www.tutorialbudidaya.blogspot.com :)

Potensi Bisnis Semut Kroto

Hallo sobat, bertemu lagi nih dengan Pak HaBe. Kalau melihat dari judul mungkin sebagian orang banyak yang bingung apa sih semut kroto itu? Bagaimana bentuknya? dan kenapa sih bisa menjadi potensi bisnis? Dan Pak HaBe akan menjawab, sebenarnya semut kroto adalah sebutan lain dari semut rangrang, sobat pernah dengar nama semut kaya gitu? Gak perlu bingung sobat, nama semut ini tiap daerah atau tempat biasanya berbeda-beda. Ada yang nyebut semut nyangkrang, semut api, semut penenun, semut merah, de el el dah sobat, Pak HaBe gak begitu tau nama-nama tiap daerah. Mungkin kalo liat gambar bisa langsung nyebutin semut apa namanya kalo di daerah sobat.

Semut Rangrang
Semut Rangrang

Nah sekarang tau kan sobat?
Semut apa namanya kalo di daerah sobat?
Apakah sama kaya yang Pak HaBe sebutin tadi?

Gak begitu penting lah mempermasalahkan nama, yang akan kita bahas kali ini kenapa semut kroto/semut rangrang ini bisa berpotensi sebagai lahan bisnis. Sobat pernah tidak jalan-jalan ke pasar burung? Apa saja yang dijual oleh pedagang untuk pakan burung? Di sana pasti ada ulat hongkong, jangkrik, pisang, pelet (bahan kimia), dan kroto. Nah, perlu digarisbawahi untuk pakan yang namanya kroto ini. Kroto adalah salah satu alternatif pakan burung yang paling digemari oleh masyarakat. Faktor utama kenapa masyarakat suka dengan pakan yang satu ini, tidak lain tidak bukan adalah karena banyak jenis burung-burungan yang doyan banget makan kroto. Terdengar rumor juga kalau burung yang sering diberi makan kroto maka akan bersiul nyaring, dan inilah yang biasanya dicari para penggemar burung.

Namun sobat tau gak, dari mana asal kroto ini? Kroto adalah nama lain dari telur semut rangrang. Biasanya pedagang-pedagang di pasar burung mencari kroto ini pake cara manual sobat. Yaitu berburu di pohon-pohon, karena habitat semut rangrang adalah di pohon. Sobat pasti sudah bisa membayangkan kalau kroto adalah makanan favorit untuk kebanyakan burung, pastinya banyak orang yang akan mencari dan ingin membeli, dan pedagang-pedagangpun akhirnya berlomba-lomba untuk memburu kroto-kroto yang ada di alam. Akhirnya ketersediaan kroto semakin langka karena setiap hari diburu oleh banyak orang dan dipasaran harganya pun semakin melambung tinggi.

Harga terakhir kroto yang sempat Pak HaBe tanyakan di pasar burung adalah sebesar Rp. 12.000,-/ons dengan kata lain 1 Kg nya dihargai dengan harga Rp. 120.000,-. Wah lumayan juga ya kalo bisa budidaya telur semut rangrang ini.

Kalo bisa??

BISA sobat !!!

Telur semut rangrang atau kroto ini bisa dibudidayakan. Di postingan selanjutnya akan Pak HaBe jelaskan mengenai teknik budidaya kroto atau telur semut rangrang. Untuk saat ini Pak HaBe akan berikan informasi dulu mengenai potensi yang akan didapat jika sobat ingin terjun menggeluti bisnis ini.

Diambil informasi dari salah satu pembudidaya kroto di daerah Jawa Tengah, beliau mengatakan minimal bisa memanen 1 Kg kroto per harinya, padahal bisnisnya belum genap satu tahun. Jadi kalau kita misalkan 1 Kg kroto tadi dijual di pedagang pasar dengan harga Rp. 100.000,-, maka dengan kata lain pendapatan untuk 1 bulannya sebesar:

100.000 x 30 hari = Rp. 3.000.000,-

Wahh, wahhhh, lumayan banget ternyata ya sobat.

Mungkin sobat langsung banyak yang bertanya dalam hati, “emang lumayan sih pendapatannya, tapi susah gak cara budidayanya? Jangan-jangan harga perawatannya mahal”. Pak HaBe yakinkan ke sobat semua, cara budidaya nya gak sulit kok, dan gak mahal juga. Untuk tau bagaimana cara budidaya dan bagaimana teknik-teknik merawatnya, sobat bisa baca di postingan selanjutnya yaitu tentang teknik budidaya kroto.

Senin, 22 Juli 2013

Selamat Datang di Blog Tutorial Cara Budidaya


Tutorial Cara Budidaya

Hai sobat, perkenalkan nama saya Pak HaBe, sobat bisa panggil saya apa aja sesuai yang sobat pengenin, hehe. Di dorong oleh perkembangan jaman yang kian lama kian maju, dan pertumbuhan pendudukan di Indonesia yang semakin meningkat, menuntut kualitas dari tiap-tiap manusia harus semakin ditingkatkan. Salah satu contohnya yaitu dalam hal pencarian kerja. Di Indonesia banyak sekali lapangan kerja yang tersedia, namun jumlah itu masih kalah banyak dengan jumlah pencari kerjanya. Miris sekali sobat, kalau lihat di tv-tv ada segerombolan remaja yang berani merampok yang alasannya hanya karena tidak mempunyai pekerjaan dan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Yang salah ini siapa?
Negara? Karena tidak bisa menyediakan lapangan kerja yang cukup untuk warganya?
Atau pribadi dari orang itu sendiri yang malas dalam mencari kerja?
Atau karena lingkungan yang mendukung dalam melakukan kejahatan?

Pak HaBe sendiri gak bisa jawab sobat, tapi Pak HaBe di sini ingin sedikit membantu pemerintah dalam hal mensejahterakan rakyat. Bagaimana caranya? Kalau kita susah dalam mencari lapangan kerja, kenapa kita tidak membuat lapangan kerja untuk diri kita sendiri, syukur-syukur bisa memperkerjakan orang lain. Nah, ini lah yang menjadi motivasi Pak HaBe dalam membuat blog ini sobat. Blog ini nantinya akan berisi tentang tutorial cara usaha bisnis budidaya hewan dan tumbuhan terlengkap yang membahas berbagai macam persoalan mulai dari teknik pelaksanaan, analisis, rincian biaya, laporan keuntungan, sampai dengan tips dan trik sukses berbudidaya. Mungkin dengan artikel-artikel yang Pak HaBe tulis nantinya diharapkan akan sangat membantu dan menginspirasi sobat dalam membuat lapangan kerja baru. Pak HaBe akan butuh selalu dukungan dan doa dari sobat semua agar bisa terus merawat dan mengupdate blog budidaya ini. Amin.

Sekian pengenalan singkat dari Pak HaBe, nanti sobat semua pada kabur lagi karena Pak HaBe banyak ngomel, hehe.


“Beranilah bermimpi besar karena dengan mimpi, matahari yang besar dan panas itu dapat kita genggam dengan tangan kita”
Danang A. Prabowo

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Hosting